Perpustakaan Nasional Rumah Besar Buku

Literasi, YPTD43 Dilihat

Muara tulisan adalah buku.  Selanjutnya muara dari buku buku itu adalah rumah besar.  Izinkan awak menggunakan kosa kata Rumah Besar untuk Perpustakaan Nasional. Rumah ini sungguh sungguh sangat besar sodaraku. Penguatan kata sungguh sungguh dan sangat menyiratkan betapa banyak (ratusan juta buku)  berkumpul disana.

Perpustakaan dimanapun berada memiliki fungsi sentral mencerdaskan kehidupan bangsa.  Kesinilah setiap orang datang berkunjung untuk bertanya.  Mencari referensi, mencari informasi dan mendapatkan konformasi terkait pendalaman suatu ilmu pengetahuan.

Pada saatnya ada seorang pemuda ingin mengetahui siapakah nama Datuknya bernama Haji Thamrin Dahlan.  Kemana lagi dia akan pergi kalau tidak ke Perpustakaan. Bisa jadi dia berpikir setelah mencari atau search nama Datuknya di google.com ditemukan puluhan buku buku tersimpan (wasiat bin warisan) rapi dan abadi di Perpustakaan Nasional.

Sobat, sesungguhnya pekerjaan peradaban itu ialah menulis dan guru. Boleh jadi dia adalah seorang Dokter, Polisi, Pedagang, Pejabat atau apapun profesinya ketika dia menyempatkan menulis.  Kemudian di kumpulkan tulisan itu dalam beberapa buku maka maka apa yang terjadi?

Dipastikan terjadi keabadian yang akan menyertai sosok diri nya sampai alam fana ini berakhir.  Sesungguhnya ketika seseorang wafat maka namanya tertulis di batu nisan.  Selesai. berbeda dengan seorang Penulis, namanya abadi di buku dan buku itu ada di rumah besar Perpustakaan Nasional.

Mind set Rumah Besar dan Keabadian inilah yang menjadikan semangat Yayassan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD) membantu teman teman menerbitkan buku ber ISBN tanpa biaya.  19 Agustus 2020 merupakan hari bersejarah ketika YPTD mencanangkan program ikut berperan serta meningkatkan kualitas dan kuantitas Literasi Indonesia

Alhamdulillah Rabu, 13 Januari 2021 YPTD bersama Bang Ajinatha dan Syed Mukti Ali untuk ke – 2 kalinya menyerahkan 28 Judul buku ke Perpustakaan Nasional. Kewajiban dan tanggung jawab moral Penerbit sesuai Undang Undang Nomor 13 Tahun 2018 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam.

Ibu Tata  Kurniawati Kepala Bidang Deposite Perpustakaan Nasional memberikan apresiasi kepada Penerbit yang taat azas.  Menurut Beliau kriteia taat azas itu meliputi Penerbit menyerahkan 2 expl setiap  judul buku yang diterbitkan.  Selain itu tepat wakktu setelah maksimal 3 bulan buku terbit dan yang terakhir jumlah buku sesuai dengan yang diterbitkan berdasarkan jumlah ISBN.

 

Sebelumnya YPTD telah menyerahkan 52 judul buku, sehingga seluruh terbitan tahun 2020 sejumlah 80 judul buku tuntas masuk ke rumah Besar Buku Perpustakaan Nasional. Sistem informasi dan digital Perpusnas memberikan pelayanan prima kepada para penulis.

Artinya untuk meyakinkan diri bahwa buku anda di Pepusnas para penulis bisa search by nama, atau judul buku serta penerbit di website perpusnas. Seketika sobat menemukan buku abadi tersimpan di Perpusnas.

Rumah besar itu berdiri kokoh di jalan Salemba Raya No 28 A Jakkarta Pusat dan di Jln. Medan Merdeka Selatan Gambir Jakarta Pusat dekat Monumen Nasional (Monas)  untuk pelayanan publik.  Inilah rumah ke – 3 para penulis setelah rumah tinggal dan rumah adat.

Salam Literasi

BHP, 140121

YPTD

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan