Ayah Athar

Fiksiana, Hiburan49 Dilihat

Disaat Athar sedang beraktifitas di kelasnya. Ayah Athar sedang bekerja sebagai guru di lantai bawah. Menjadi guru merupakan kegiatan yang sudah dikerjakannya selama 5 tahun kebelakang. Ayah Athar biasa dipanggil Pak Wahyu. Beliau dipercaya untuk mengajar di kelas 6.

Awalnya Pak Wahyu melamar sebagai operator sekolah pada 6 tahun silam. Namun jalan menjadi pendidik datang lebih awal. Lamaran menjadi operator tidak berlaku lagi, ketika pemilik sekolah melihat cara micro teaching yang dilakukan oleh Pak Wahyu.  Pada saat itu materi yang dibawakan Pak Waktu adalah Panca Indera. Penyampaian yang menarik, berupa alat peraga berupa poster berukuran besar bergambar alat indera yang dibawanya, berhasil menarik minat siswa untuk antusias belajar. Mulai saat itulah Pak Wahyu menjadi seorang pendidik.

Tiga tahun kemudian, Pak Wahyu memutuskan untuk menikahi kekasihnya. Kekasih yang amat dicintainya. Diadakan dengan cara yang sederhana, terjadilah ijab kabul sebagai janji untuk selalu menjaganya hingga waktu yang memisahkan. Setelah akad selesai, resepsi dilaksanakan dengan mengundang sanak keluarga, teman serta sahabat menambah kebahagian antara Pak Wahyu dan istri.

Tahun berikutnya keluarga kecil Pak Wahyu dikaruniai seorang putra yang bernama Athar. Athar tumbuh dengan sehat dan baik. Athar tumbuh dengan sangat aktif sehingga membuat bahagia keluarga besar Pak Wahyu dan istri.

“Ayah, masa cuti aku tinggal satu bulan lagi. Bagaimana dengan Athar? Apa aku keluar saja dari pekerjaan? atau mencari asisten rumah tangga untuk momong Athar?” kata istri kepada Ayah dengan berondongan pertanyaan.

“Kita cari asisten rumah tangga saja ya Bu” jawab Ayah

“kalau aku tidak kerja, bagaimana ?” ucap istri Pak Wahyu lagi.

“kita lihat nanti ya Bu, untuk saat ini pendapat Ayah kita cari mba saja untuk momong Athar” jawab Ayah menekankan.

Beberapa hari kemudian Pak Wahyu yang sedang duduk di kelasnya mimikirkan solusi tentang hal yang waktu itu dibicarakan bersama istri. Solusi tentang sebuah keputusan yang akan mereka ambil.

Pak Wahyu berjalan menuju ruang guru. Di ruang guru Pak Wahyu berdiskusi dengan beberapa rekan guru. Menanyakan tentang Daycare yang ada di Sekolah. Karena Pak Wahyu ingin memasukkan Athar ke Daycare.

Semua guru mendukung keinginan Pak Wahyu, namun timbul masalah berupa syarat. Syarat usia anak untuk masuk ke Daycare adalah minimal 6 bulan. Sedangkan saat itu Athar baru berusia kurang dari 3 bulan.

“hampir bertemu dengan solusi, namun terbentur dengan syarat” bicara Pak Wahyu dalam hati.

Ide memasukkan Athar ke Daycare didiskusikan bersama istri. “Aku sih setuju saja, tapi memangnya kamu gak repot bawa anak ke sekolah? dan juga nanti akan naik apa ke Sekolah bawa anak balita pagi hari?” ucap Istri menyambut baik usulan tersebut. Masalah trasnportasi yang akan membawa Athar ke daycare nanti menjadi masalah berikutnya yang muncul di dalam keluarga kecil ini. Akhirnya hal tersebut akan didiskusikan kepada Mbah Uti, niatnya untuk meminjam kendaraan kepada Mbah Uti jika benar Athar akan dimasukkan ke Daycare.

Salam Kenal
Salam Literasi
Salam Indrakeren

Tinggalkan Balasan