UJI NYALI (2)

Terbaru37 Dilihat

Seperti biasa dalam suasana kampung yang masih asli, dimana penduduknya belum banyak  bercampur dengan para pendatang, acara kongko kongko alias nolibu sering dilakukan terutama setelah shalat Isya. Masyarakat yang agamis namun belum bisa  terlepas dari kebiasaan para orang tua dahulu. Kepercayaan akan adanya kekuatan gaib yang melekat pada para pendahulu memang masih dipegang erat. Sebenarnya penerus anu ntotua ini  tidak banyak lagi jumlahnya.  Namun  demikian tingkat kepercayaan masyarakat masih sangat kuat akan hal itu.  Bila hendak turun melakukan sebuah pertandingan, misalnya pertandingan  bola antar kampung, maka ritual pelepasan itu selalu ada. Acara itu dipimpin oleh mereka yang dianggap masih menjadi penerus anu ntotua tadi. Believe or not hal iti memang selalu dilakuka.

Pada suatu malam, di teras rumah Rival ada beberapa orang bapak – bapak muda  yang berkumpul notangara.  Dari dalam Rival memasang kuping sambil menonton televisi di ruang tamu. Volume suara  televisi sengaja dikecilkan agar rekaman pembicaraan  mereka jelas terdengar. “Iye, maile bongi hau kita ribivi nggarona,” kata seorang dari mereka dalam bahasa Kaili. Artinya “Iya besok malam kita pergi lagi di tepi sungai”  Rival mulai menangkap arah pembicaraan mereka. Berarti mereka ada rencana ke tepi sungai pada suatu malam. “Akan kusampaikan info penting ini pada kedua sahabatku agar kami bisa mempersiapkan diri,”  kata  Rival dalam hati.

Ya, benar saja. Mereka ternyata akan mengadakan sebuah pertandingan bola di kampung ini. Pertandingan itu akan diikuti oleh kesebelasan yang tangguh dan tidak main main dari beberapa kampung di sekitarnya. Menurut alur pembicaraan yang Rival dengar, bahwa mereka akan minta restu pada para pendahulu di tepi sungai. mereka akan berdialog agar acara tersebut berjalan lancar. Yang paling utama adalah kesebelasan tuan rumah bisa menunjukan prestasi.. Para pemain akan diberi bekal. “Wah, bisa seru ini,”  Rival langsung berdiri  dan menekan tombol off televisi.

catatan:

anu ntotua: ilmu orang tua

nolibu: kumpul untuk berbincang.

Salam Literasi

Astuti,S.Pd, M.Pd.

SMPN 14 Palu -Sulawesi Tengah.

Tinggalkan Balasan