Bersama Mendidik Karakter Peserta Didik

Edukasi, Pendidikan19 Dilihat

Lomba Menulis PGRI “Menulis Di Blog Jadi Buku”

Goresan Tinta Ke – 17 Ku

Oleh Herni Sunarya Banah

Instansi : SMP Negeri 2 Wangon

                                NPA : 12100200134

Assalamuallaiku Wr. Wb. 

Kembali lagi bersama seseorang yang ingin menerbitakan buku. Suasana pagi hari cukup mendung serasa akan segera turun hujan. Pada pukul 06.45 saya mempersiapkan diri untuk berangkat ke sekolah. Tepat pukul 07.00 berangkat lah saya ke sekolah. Tadi pagi sesampainya di sekolah saya disambut oleh banyak orang tua. Mereka kelihatan sangat cemas, khawatir dan penuh tanda tanya. 

Sejak hari selasa kemarin pihak sekolah memanggil para orang tua wali peserta didik untuk mengkomunikasikan beberapa peserta didik yang belum melengkapi tugas dalam proses belajar online. Kegiatan ini dibagi menjadi 3 tahap. Tahap satu hari selasa merupakan jadwal pemanggilan orang tua peserta didik kelas 7.  Dan tahap dua pihak sekolah menjadwalkan pemanggilan peserta didik tingkat kelas 8 pada hari rabu. Setalah tahap 1 dan 2 selesai dilanjutkan pemanggilan orang tua wali peserta didik khusus untuk kelas 9 yang mana jatuh pada hari kamis.

Kegiatan ini bersamaan dengan masa kerja WFO saya . Tepat pukul 08.30 saatnya saya untuk melaksanakan pembelajaran secara online. Kali ini saya menggunakan aplikasi google suite. Saya mengundang peserta didik untuk bisa bergabung pada google classroom dengan aplikasi google suite. Setelah mereka bergabungan dengan google classroom melalui akun belajar.id. Saya pun meminta peserta didik untuk mengabsen terlebih dahulu. 

Kegiatan mengabsen peserta didik sudah selesai. Tanpa pikir panjang saya pun mengshare link pembahasan materi. Melalui rangkuman materi secara singkat peserta didik diharapkan supaya bisa memahaminya. Setelah mereka memahaminya dilanjutkan dengan pengerjaan tugas.

Waktu sudah menunjukan pukul 09.30 saatnya untuk mengganti pembelajaran onlie sesi Ke – 3. kali ini saya membuka pertemuan secara virtual dalam pembelajaran online. Dan alhamdulillah terdapat 11 siswa yang bisa mengikuti meeting ini.

Gambar 1 Kegiatan PJJ presetasi materi
Gambar 2 Kegiatan PJJ

Miris rasanya hati ini kalau melihat kondisi seperti ini harapan hati menghadirkan banyak peserta didik. Namun apa daya kondisi peserta didik di daerah saya seperti ini, muncul berbagai macam alasan ketika di japri. Ada yang beralasan tidak punya quota, susah sinyal bahkan ada yang bilang hp tidak bisa mendukung aplikasi ini. Saya pun tidak kalah sampai disitu beberapa cara saya lakukan dengan tujuan peserta didik semua bisa mengikutinya.

Tak terasa akhirnya waktu mengajar sesi 3 sudah selesai, tiba – tiba Ibu Wakil Kepala Sekolah menghampiri ruangnya saya. Serta meminta saya supaya memberi arahan kepada bapak dan ibu orang tua wali peserta didik. Karena  pembelajaran online saya sudah selesai saya pun penyanggupi untuk bisa memberi arahan kepada bapak dan ibu wali peserta didik. Waktu menunjukan pukul 11.00 saatnya saya untuk memberi arahan kepada bapak dan ibu wali perserta didik.

Dalam arahan yang saya sampaikan kepada bapak atau ibu orang tua wali perserta didik adalah “kami mengajak bapak dan ibu untuk memantau putra/ putri nya dalam proses pembelajaran di rumah”. Mari! kita sama – sama mendidik karakter peserta didik mulai dari hal yang terkecil seperti :

  1.  Mengajarkan disiplin diri mulai dari bangun tidur sampai dengan pelaksanaan pembelajaran. Di   dalam pelaksanaan pembelajaran diawali kehadiran dan absensi kelas harus tepat waktu.
  2. Mengajarkan rasa tanggung jawab. Rasa tanggung jawab harus kita bangun pada diri peserta didik ketika mengikuti arahan materi ajar dari bapak atau ibu pendidik dengan kosentrasi. Rasa tanggung jawab yang peserta tanamkan yaitu saat mengumpulakan tugas. Rajin mengerjakan tugas dan ketika mengumpulkan tugas jangan sampai melanggar waktu yang ditentukan oleh pendidik.
  3. Mengajarkan rasa sopan dan santun. Ini harus tertanam dalam diri peserta didik ketika berkomunikasi baik melalui chat atau melalui virutual. Mereka harus bisa bertutur kata yang sopan, tidak terlalu banyak bicara ketika pendidik menyampaikan materi ajar.
Tuntutan pendidikan kareakter sudah tertuang dalam kurikulum 2013 ditambah di masa sekarang yaitu era pandemi telah diperkuat lagi oleh kebijakan Bapak Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan yaitu Bapak Nadiem. Kebijakan ini terutang pada habituasi. Maksudnya disini diajarkan, dibiasakan, dilatih konsisten, menjadi kebiasaan, menjadi karakter, dan menjadi budaya. Nilai yang karakter yang bisa diciftakan saat pembelajarn di rumah adalah nilai kemandirian, gotong royong dan kreativitas. 
 
Jadi mari bersama – sama membangun peserta didik dengan memiliki karakter anak bangsa yang kuat guna mempersiapkan mereka pada abad teknologi 5.0. Menciftakan peserta didik yang mampu menghadapi tantangan – tantangan yang lebih berat dari sekarang dan menciftakan peserta didik yang mau untuk berkreativitas. 
 
Itulah goresan tinta ke – 17 saya mengulas sedikit tentang mengajak untuk mengajarkan anak – anak bangsa supaya tidak melupakan karakter nene moyangnya. 
 
Suntai Kalimat Indah :“Pendidikan Karakter Adalah Ciri Khas Bangsa Indonesia Kalau Bukan Kita Yang Mempertahankan Maka Hancurlah Generasi Bangsa”

Tinggalkan Balasan