PUISI UNTUKMU, GURU-GURU DAERAH TERPENCIL

Puisi, Terbaru273 Dilihat

18th Dya’s challenge

Mereka

Oleh : Tini Sumartini

Mereka

Terlahir di dusun

Terpencil tertinggal terbelakang

Hidup dalam pengasuhan alamnya.

Wajah polos malu-malu

Bersahaja santun bertutur

Tersenyum tulus

Lugu.

Berbinar

Sumringah terpancar

Sambut riang kedatanganku

Menumpah rindukan seorang guru.

Bahagiaku menyulam hari bersama

Menggapai sejumput harap

Masa depan

Mereka.

Cipanas, 16 Desember 2020

 

Gudasus

Oleh: Tini Sumartini

Di atas terjal berbatu jalanmu

Tegar teruji nyalimu

Terbakar, berkobar

Semangatmu.

Di sana

Di balik belantara

Bocah-bocah menanti

Sentuhan tanganmu tuangkan ilmu.

Kau gapai harapan mereka

Merenda waktu ke waktu

Menjadi insan

Cendekia.

Bulat

Terpahat tekadmu

Dalam pengabdian ikhlasmu

Semoga Tuhan kabulkan pintamu.

Cipanas, 17 Desember 2020

 

Di SEBUAH PERJALANAN

Oleh : Tini Sumartini

Dua puluh enam tahun

Terbingkai kisah dalam kenangan

Mengabdikan diri mengukir wiyata

Berlalu sudah kautinggalkan jua

Saatnya dirimu mandiri

Menjemput sebuah   harapan

Di balik belantara

Menggapai mimpi

Anak negeri

Prihatin.

Sunggiuh

Iba menyayat

Kenyataan bersahaja

Mereka anak negeri

Miliki haknya juga

Menggapai masa depan

Namun sekolah  nan miskin

Tanpa guru, tanpa prasarana

Bagaimana mereka gantungkan harapan?

Diamanakah keadilan bertengger adanya?

Cipanas, 31 Desember 2021

 

Bahadur Sejati

Oleh : Ambu Guru

Citamu

Kau ikrarkan

Di masa kecilmu

Dunia wiyata impian bakti.

Baktimu

Tak tergoyahkan

Terpatri dalam jiwamu

Tunaikan janji pada diri.

Dirimu

Berbagi harapan

Kautumpah segala ilmu

Bekal mereka kelak mengabdi.

Mengabdimu

Takkan terbayarkan

Literatkan mereka, bahagiamu

Mereka terpencil, jangan terkucil

Gudacil

Sebutan dirimu

Aku bangga padamu

Dirimu bahadur negeri sejati.

Cipanas, 18 Februari 2021

 

Tinggalkan Balasan

3 komentar