TIPS MENJADI PEMBICARA HEBAT

Edukasi, Humaniora129 Dilihat

Sumber: www.wijayalabs.com

Malam ini di Cipanas, Kabupaten Lebak, hujan turun deras sekali. Saya baru saja selesai memandu jalannya diskusi program belajar bicara  atau Public Speaking yang diadakan oleh Om Jay. Malam ini sudah memasuki pertemuan ke-16. Acaranya sangat meriah dan selesai hampir menunjukkan pukul 22.00 WIB.

Narasumber malam ini adalah Bapak Akbar Zainudin.  Beliau adalah penulis buku best seller yang sudah keliling Indonesia. Dengan memakai sweater hitam yang bertuliskan MAN JADDA WAJADA, sesuai dengan salah satu judul bukunya, Pak Akbar menyapa semua peserta dengan senyuman.

Beliau seorang trainer sekaligus motivator andal, yang sudah terbukti dengan jam terbang yang tinggi. Itu terlihat dari cara penyampaian beliau yang sangat menyentuh ke dalam hati. Peserta zoom mencapai 115 peserta dan makin lama semakin banyak yang mengikuti acara malam ini.

Kalau Om Jay mempunyai buku “Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi”, begitupun dengan Pak Akbar Zainudin. Beliau terkenal karena branding bukunya yang berjudul Man Jadda Wajada.

Kata Man Jadda Wajada sendiri berarti “siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil” adalah kata mutiara Arab yang dihapalkan diberbagai pesantren dan lembaga agama di Indonesia.

Kata “Jadda” arti harfiahnya adalah bersungguh-sungguh, sedangkan kata “wajada” artinya mendapatkan. Jadi, jangan sampai salah menulis, karena masih ada beberapa yang menulis “man jadda wajadda”, atau “man jadda wa jada”, ataupun “man jadda wa jadda”, karena artinya menjadi beda. Apalagi kata “man jadda wajada”, artinya nanti “siapa yang bersungguh-sungguh, akan bersungguh-sungguh”. Lha, kapan berhasilnya?

Akbar Zainudin lahir di Banyumas 7 Februari 1973. Masa kecilnya dihabiskan di Wangon, sebuah desa kecil di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Pendidikan dimulai di TK Aisyiah Wangon, diteruskan di MI Muhammadiyah Wangon. Selepas SD, nyantri di Pondok Modern Gontor hingga 6 tahun seperti Mas Ahmad Fuadi. Setelah itu, meneruskan studi di IAIN Jakarta (Sekarang menjadi UIN Jakarta) Jurusan Perbandingan Agama Fakultas Ushuluddin.

Semua berawal dari mantra sakti “Man Jadda Wajada” yang diajarkan pertama kali saat masuk Pondok Modern Gontor. Pepatah Arab (Mahfudzat) yang berarti “Siapa bersungguh-sungguh ia akan berhasil” itu benar-benar mengubah hidupnya. Perjalanan setelah keluar dari Gontor sekitar 20 tahun menyadarkan beliau betapa kata-kata itu mempunyai pengaruh sangat hebat jika dimanfaatkan dengan baik.

www.wijayalabs.com

Kegiatan Public Speaking dilaksanakan setiap hari Selasa dan Kamis malam setiap pukul 19.00 WIB. Ada beberapa point penting yang saya dapatkan saat memandu menjadi moderator malam ini. Narasumber memancing peserta untuk memberikan sebuah buku dengan syarat menjawab kepanjangan dari UKTUB. Saya menjawab, kata Uktub berasal dari bahasa Arab yang artinya Tulislah. Sayang jawabannya ternyata salah. Jawaban sebenarnya adalah Uktub tidak ada kepanjangannya. Karena buku itu berisi cara menulis selama 180 hari.

5 tips penting untuk menjadi pembicara hebat yaitu

  1. Mencintai pekerjaan Anda
  2. Perkuat kelabihan kita
  3. Bangun rasa percaya diri
  4. Banyak berlatih
  5. Punya mentor

Ada 4 hal keterampilan Public Speaking yaitu

  1. The voice (intonasi suara)

Aturlah tempo dan kecepatan suara Anda. Gunakan variasi intonasi, terkadang tinggi, kadang rendah. Beri jeda sejenak agar pendengar punya kesempatan mencerna materi yang telah dijelaskan. Cara menjaga intonasi suara adalah dengan menghindari minum es dan hindari makan gorengan.

  1. The body (bahasa tubuh)

Ada beberapa bahasa tubuh yang harus kita perhatikan yaitu mimic muka, kontak mata, mendengarkan dan memperhatikan audiens, gerakan tangan rileks dan santai, gerak tubuh berdiri tegap, tunjukkan antusiasme dan semangat bergerak ke berbagai tempat, rileks dan santai, usahakan jangan tegang dan selalu komunikasi waktu. Kadang pembicara tidak sadar dengan waktu saat memaparkan materi dan tugas saya adalah mengingatkan narasumber bahwa materi hanya disampaikan satu jam, selanjutnya adalah sesi tanya jawab.

  1. The media (media pembelajaran)

Maksimalkan multimedia yang ada misalnya dengan menggunakan power point, video, music, gambar, animasi dan sesuaikan dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan.

  1. The delivery (cara menjelaskan)

Cara kita menjelaskan dan menyampaikan materi berperan  saat membuka dan menutup presentasi, berinteraksi dengan siswa, dan menggerakan ruangan. Misalnya, sapalah murid kita sebelum kita memasuki sesi materi, bisa dengan absen atau menanyakan kabar hari ini. itu akan membuat anak merasa rileks dan tidak tegang saat memasuki kegiatan inti pelajaran.

Dok.Penulis

 

Menurut Pak Akbar, 15 menit membuka kelas, 15 menit memberikan tugas, 15 menit evaluasi, dan 15 menit lagi penutup pembelajaran. Itulah cara singkat dan trik menghemat volume suara. Guru jangan bicara terus menerus. Harus mengatur waktu dan strategi agar anak bisa menyerap apa yang kita sampaikan di dalam kelas.

Ada satu kalimat yang paling saya ingat dalam pertemuan malam ini adalah “Ketulusan terungkap melalui senyuman.” Belajarlah tersenyum agar orang melihat betapa kita sesungguhnya adalah orang yang rendah hati. Karena senyuman adalah sebuah jembatan yang bisa mengakrabkan diri dengan siswa.

Cara untuk banyak tersenyum adalah dengan banyak berlatih. Berlatihlah seyum di depan kaca atau membuat video sendiri. Dengan berlatih senyum maka wajah kita akan terlihat lebih muda dan terlihat sangat semangat.

Begitulah yang telah saya coba praktikkan saat mengajar di kelas. Hindari memarahi siswa jika siswa tertidur atau tidak memperhatikan kita. Buatlah sebuah kalimat teguran halus misalnya, kamu sudah belum ngobrolnya? Ibu tidak akan memulai kelas sebelum kalian berhenti mengobrol. Hal kecil seperti ini dampaknya akan terasa besar. Siswa yang tadinya tidak memperhatikan kita akhirnya berubah menjadi memperhatikan kita.

Waktu menunjukkan pukul 23.00 WIB. Kesempatan menulis lomba blog hari ke-25  hanya  tinggal satu jam lagi. Saya berusaha mengejar ketinggalan dengan menuliskan apa yang saya alami hari ini.

Dari pertemuan malam ini saya telah belajar banyak hal. Banyak hikmah yang saya dapatkan di antaranya yaitu lebih lancar saat bertugas menjadi moderator online, mengatasi rasa grogi dengan menyapa ratusan peserta, bisa akrab dengan para peserta misalnya Bu Min Hermina Cikampek, Bu Syamsiah dari Aceh, Bu Rosinah, Pak Usman, Pak Fazar, dan semua peserta yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Selain itu, menjadi moderator juga sangat menambah ilmu bagaimana menjadi pendengar yang baik. Jika kita seorang pendengar yang baik maka kita dapat menuliskannya dengan baik pula. Semoga pertemuan kali ini membuka mata kita semua bahwa ternyata ada begitu banyak hal yang bisa kita tuliskan. Tulislah sesuatu yang berarti sehingga memberi makna yang luar biasa dalam hidupmu kelak. Semangat berbagi dan selalu menginspirasi.

Salam blogger inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd.

SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS

Tinggalkan Balasan