Oase Ramadhan Hari ke 12 “Sempurnakan Puasa Mu Dengan 3M”

Puasa tidak sebatas menahan diri dari makan dan minum saja mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, juga menahan diri dari segala hal yang dapat membatalkan atau mengurangi pahala puasa kita.
Memasuki hari keduabelas berpuasa dibulan Ramadhan 1442 H, sepuluh hari kedua, dimana Allah membuka pintu pengampunan atas seluruh dosa dosa hambanya yang berpuasa dan memohon ampunan kepada Nya.
Sebagaimana sabda Rasulullah “Barang siapa yang berpuasa dengan penuh keimanan dan keyakinan, maka Allah akan mengampuni dosa dosanya yang telah lalu”.
Membiasakan Memakai Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak (3M) adalah protokol kesehatan yang harus dilakukan oleh setiap orang.
Tentu. 3M tidak hanya sebatas perilaku anggota badan secara lahiriyah saja melainkan mengandung makna yang sangat luar biasa untuk menyempurnakan ibadah puasa kita.
Memakai masker pada hakekatnya tidak hanya menutup mulut dari kain atau sejenisnya yang dijadikan masker, akan tetapa bagaimana kita agar selalu menjaga mulut kita dari ucapan yang dapat menggugurkan pahala pusa kita.
Ucapan yang tidak terjaga dari perkataan kotor, keji dan dusta dapat menghapus pahala puasa kita. Mulut yang tidak terjaga dari perkataan bohong atau fitnah lebih kejam dari pada pembunuhan. “ Al Fitnatu Ashadduminal Qithli” Fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan.
Mencuci tangan adalah membersihkan tangan dari segala hal yang mendatangkan kemudharatan bagi kesehatan fisik kita.
Tangan secara fisik merupakan anggota tubuh yang mempunyai peran paling dominan dibandingkan dengan anggota tubuh lainnya.
Tangan adalah lambang kekuatan akal, pikiran secara zahir dan bathin bagi manusia untuk melakukan sesuatu yang baik maupun buruk.
Sebagus apapun ide dan konsep seseorang dalam melakukan perubahan kalau tidak ditulis oleh tangan maka tidak akan bermanfaat bagi orang lain. Goresan tangan seseorang akan berdampak luar biasa terhadap orang lain dan alam semesta. Bahkan kerusakan didarat dan dilautan disebabkan oleh perbuatan tangan manusia demikian dikatakan dalam Al Qur’an.
Menjaga jarak merupakan usaha untuk menghindari kerumunan yang berpotensi mendatangkan kemudharatan baik secara jasmani maupun rohani.
Secara fisik menghindari kontak fisik agar tidak tertular virus. Namun yang lebih penting pada saat berpuasa adalah menghindari diri dari perbuatan maksiat atau perbuatan perbuatan yang melanggar hukum agama maupun hukum negara. Contoh sederhananya adalah ngabuburit dipinggir jalan sambil berkumpul nongkrong membicarakan kejelekan orang yang lewat bahkan teriak mengeluarkan kata kata kotor.
Ngabuburit bagi masyarakat Lombok dikenal dengan istilah “Ngenti Leiq” Istilah ngabuburit atau “Ngenti Leiq” saat Bulan Ramadhan sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia.
Kegiatan ini dilakukan ketika sore hari hingga menjelang Magrib. Berlaku bagi siapa saja, mulai anak anak, remaja, hingga orang tua, dari kota besar hingga pelosok desa.
Kegiatan ngabuburit yang dilakukan oleh kalangan milinial, nongkrong dipinggir pingir jalan, ditempat parkiran mall, dan berbagai tempat lainnya yang memungkinkan terjadinya perbuatan mudharat yang menyebabkan terhapusnya pahala puasa yang sedang kita laksanakan.
Untuk itu,kita sempurnakan ibadah puasa kita dengan (3M) yaitu Menjaga Mulut dari perkatan kotor dan bohong, Mencuci Tangan dengan melakukan hal hal yang baik dan menulis sesuatu yang bermanfaat untuk orang laian serta Menjauhkan Diri untuk berkumpul yang dapat mendatangkan mudharat.
Semoga Bermanfaat….
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa
Semoga Puasa Kita Diterima Oleh Allah SWT
Aamiin Ya Rabbal’alamiin

Tinggalkan Balasan