SATU JADI BATU

Terbaru36 Dilihat

Abraham Raubun, B.Sc, S.Ikom

Hasrat untuk menulis semakin mengebu-gebu ketika mendapat pencerahan tentang Pentigraf. Pentigraf ini dikembangkan dan diperkenalkan oleh Dr.
Tengsoe Tjahjono, seorang sastrawan asal Jember Jawa Timur. Dia pernah menerima penghargaan di bidang sastra dari gubernur Jawa Timur tahun 2012.
Saat ini tercatat sebagai dosen bahasa dan sastra Indonesia di University of Foreign Studies, Korea. Karya-karya sastranya dalam bentuk puisi dan kritik sastra sudah diterbitkan dan dimuat di sejumlah media massa.

Cerita pendek tiga paragraf ini menarik perhatian Saya katena nampaknya sederhana. Ada tokoh yang diceritakan, ada alur ceritanya, kalimat yang digunakan pendek-pendek. Pembaca dengan cepat dapat manangkap maknanya. Rumusnya sederhana 739, paragraf pertama 7 kalimat, paragraf kedua 3 kalimat dan paragraf ketiga 9 kalimat. Lebih-lebih pada paragraf terakhir ada unsur kejutan yang dapat membuat pembaca tersenyum, penasaran atau mungkin berpikir ah….cuma begitu saja rupanya.

Berbekal pemahaman yang baru sedikit dan membaca contoh-conton Pentigraf, timbul niat untuk mencoba menulisnya. Agak sudah juga awalnya mencari topik, terutama untuk memberikan unsur kejutan dalam paragraf terakhir. Mau seperti apa, happy ending, sedih, lucu atau bagaimana. Belum lagi memilih kalimat yang idealnya cukup 210 karakter.

Tetapi dengan mengingat dorongan-dorongan motivasi para pakar senior dalam komunitas literasi semangat tetap terpacu. Menulislah setiap hari, dan lihat hasil yang terjadi. Memang benar dalam waktu belumdbelum lagi dua bulan tanpa disadari 59 judul Pentigraf sudah tertulis. Topiknya bersumber dari pengalaman pribadi, pengalam teman dan beberapa hasil imajinasi. Ingin segera menerbitkannya namun hal itu belum kesampaian. Pasalnya ada target yang saya terapkan sendiri. Dalam kurun dua bulan harus dapat menulis 60 Pentigraf. Itu artinya sehari satu, seperti apa yang diujarkan para pakar senior. Waktu yang saya targetkan kini it totinggal tiga minggu lagi. Akhir bulan Juli ini harus genap 60 Pentigraf usai ditulis. Sudah dua minggu ini saya masih berkutat mencari topik. Nampaknya wangsit itu belum muncul untuk menghasilkan satu Pentigraf lagi. Ada sedikit rasa kuatir terselip dalam hati. Terasa satu ini menjadi batu yang membuat pikiran jadi buntu.

Tinggalkan Balasan