Ingin Sehat ? Tetaplah Bermain
Saya pernah masuk suatu taman di pinggir kota Toronto. Kalau tidak salah nama taman tersebut “Toronto Park.” Taman yang menghadap ke laut luas, tertata rapi, kelihatan bersih dan nyaman. Di dalamnya pun banyak tempat bermain untuk anak-anak, area jogging, tempat duduk santai sambil menikmati pemandangan laut lepas.
Tidak berapa lama setelah saya berjalan di area “jogging” taman itu, saya lihat seorang pengunjung laki-laki. Saya tidak tahu berapa umurnya, perkiraan saya di atas 70 tahun. Laki laki itu sedang bermain ayunan sendirian.
Saya perhatikan cukup lama, kakek itu bermain dari satu permainan ke permainan yang ada. Terakhir Ia naik ke atas patung beruang. Melihat ini sempat saya berpikir jangan-jangan kakek ini kurang sehat, tapi melihat penampilan fisik dan rona mukanya, kakek ini sehat sekali.
Kemudian, penasaran dengan laki-laki itu, saya mendekatinya. Sebelum saya menyapanya, dengan muka yang cerah dan ramah dia sudah lebih dulu menegur saya.
“Bapak kelihatan senang sekali pagi ini,” tanya saya setelah menjawab sapaannya.
“Ya, pasti, saya barusan bermain, bermain seperti anak-anak, anda mungkin melihatnya. Ini yang membuat saya senang, gembira. Saya merasa lebih bebas, stress pun seperti hilang,” tutur pria yang kita sebut saja namanya tuan JLC.
Tn JLC yang ternyata sudah berusia 76 tahun itu bercerita bahwa dengan bermain ia bisa lepas dari beban tuntutan kehidupan sehari-hari, bisa tertawa lepas.
“Apalagi kalau bermain dengan teman-teman saya, bisa lucu sekali,” tukasnya.
Sayangnya, jika waktu kecil dulu kita banyak bermain, banyak teman, setelah menginjak umur tertentu, sibuk dengan tanggungjawab kehidupan, seperti pendidikan, tuntutan keluarga, kerja dan sebagainya.
“Kamu tahu, bermain waktu masa kecil dulu adalah bagian penting aktifitas kita, bermain membuat kita banyak teman, teman setia, akrab, makan lebih banyak dan terasa enak, tidur lebih nyeyak, meningkatkan kekebalan tubuh kita sehingga boleh dikatakan tidak pernah sakit,” ujarnya.
Mendengar cerita Tn JLC yang baru saya kenal ini, hati saya membenarkan. Saya teringat masa kecil puluhan tahun yang lalu waktu di kampung.
Pulang sekolah, kadang-kadang lupa makan siang, langsung bermain dengan teman-teman sekampung, mulai dari main kejar-kejaran, sepak tekong, petak umpet, patok lele, berenang, patah pinggang, semba lakon, dan banyak lagi permainan yang prinsipnya banyak bergerak, mengeluarkan keringat, dan saling berinteraksi.
Bermain Membuat Tumbuh Kembang Anak Lebih Baik
Bermain waktu kecil dulu, membuat suasana hati kita lebih baik, senang, gembira. Kita jadi jarang atau tidak pernah sakit, tidur pulas dan fisik juga lebih bagus. Jarang teman-teman waktu itu yang gemuk-gemuk seperti anak-anak sekarang.
Dan, karena banyak bermain, bergerak, kita jadi sering lapar, makan pun terasa lebih enak, tidak ada pantang, bahkan putik cempedak mentah yang diambil langsung dari pohonnya dilahap habis.
Karena itu, di era penuh tekanan, stress ini, luangkan waktu Anda untuk bermain, tidak perlu setiap hari, satu-dua kali seminggu mungkin cukup.
Bermainlah, main apa saja boleh, bisa main petak umpet, lempar bola, bulu ayam, main tali, main congkak pun silakan. Bermain dengan siapa saja, bahkan sendiri-pun tidak apa, seperti Tn JLC di atas.
Tetapi bermain dengan cucu, anak-anak, ataupun pasangan anda yang anda cintai pasti lebih baik. Manfaatnya tidak hanya untuk anda, tetapi juga untuk teman bermain anda. Kalau dengan cucu, cucu anda akan lebih banyak bergerak, tentu pertumbuhannya lebih baik dan sehat.
Kalau dengan pasangan anda , hubungan anda pasti akan lebih baik juga.
Tulisan ini mmerupakan bagian dari Buku Kiat Sehat Dr Irsyal. Penerbit Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan mendapat kepercayaan mem posting seluruh isi buku ini di website YPTD.
Salam Sehat
BHP 12 Desember 20o24
1 komentar