Buku : Cilegon di Persimpangan

Kategori:

Deskripsi

YPTD 392.

Cilegon di Persimpangan

 

 Penulis

 Moch. Nasir Rosyid

Tahun 2025

Penerbit

Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD)

Judul Buku               : Cilegon di Persimpangan

Penulis                      :  Moch. Nasir Rosyid

 

Editor                       :

Layout                      :

Desain Sampul       :   …..

 

Penerbit:

Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD) didirikan berdasarkan Akte Notaris PPAT Titin Etikawati, SH, M.Kn dan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Azazi Manusia Republik Indonesia Nomor  AHU-0013926.AH.01.12.  Tahun 2019 Tanggal 29 Juli 2019.

Alamat Redaksi :

Perumahan Bumi Harapan Permai (BHP), Jl. Bumi Pratama VIII Blok A 23 Kelurahan Dukuh RT 05 RW 06- Kecamatan Kramatjati Jakarta Timur 13550 Telp.:  (021) 87799665

Hp: 08159932527

NPWP : 954979498009000

Rekening Bank An. Bendahara YPTD Enida Busri SKM, S,Kep , Bank Rakyat Indonesia (BRI) No. Rek: 093201040485532

Anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Nomor: 604/Anggota Luar Biasa/ DKI/ 2021

 

E mail : thamrindahlan@gmail.com Website YPID : terbitkanbukugratis.id

Buku YPID ke : 392                                                                                                              ;

lsi Buku Menjadi Tanggung Jawab Penulis dan Penerbit Hak Cipta dilindungi oleh undang – undang .

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin dari penulis .·

 

KATA PENGANTAR PENULIS

 Sahabat saya, senior saya; AE  Priyono, suatu ketika menasihati saya “ Menulislah selama masih punya ingatan”. AE Priyono  tahun 80-han merupakan tokoh Pers Mahasiswa Univeritas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Pernah juga sebagai Pimpinan LP3ES  yang menerbitkan majalah Prisma. Kini AE Priyono sudah meninggal beberapa tahun lalu, Alfatihah. Nasihat itulah yang selalu saya ingat. Buku yang sedang dibaca ini tak lain adalah buah dari nasihat itu, dan merupakan buku kedua saya. Buku ini sama dengan buku pertama yang berjudul “Catatan dari Cilegon” yang didalamnya ada testimony dari AE Priyono,  diambil dari tulisan tercecer di media seperti BantenNews.co, Indonesiana.id, Kompasiana.com.

 

Saya meyakini bahwa  kumpulan tulisan yang ada di buku ini dan saya beri judul “ Cilegon di Persimpangan”, punya nilai factual terkait dengan kritik saya terhadap kebijakan dalam proses pelaksanaan pembangunan dan pemerintahan di Kota Cilegon dalam kurun waktu tiga tahun terahir  hingga adanya pergantian kepemimpinan yang baru yakni Walikota/Wakil Walikota  hasil Pilkada 2024 lalu yang dimenangkan oleh pasangan Robinsar-Fajar Hadi Prabowo.

 

Atas terbitnya buku ini, saya mengucapkan puji syukur kepada Allah, Tuhan yang Maha Segalanya, semoga buku ini dapat bermanfaat bagi masyarakat Cilegon yang ingin mengetahui apa dan bagaimana Kota Cilegon- setidaknya menurut pandangan penulis serta dapat dijadikan acuan dalam rangka membangun dan membangkitkan budaya letarisi di Kota Cilegon.

 

Sungguh saya tidak menduga,  penerbitan buku ini ternyata disambut baik oleh sahabat sahabat saya  yang beragam latar belakang, baik yang ada di Cilegon  maupun diluar Cilegon seperti Prof. Fauzi Sanusi (Alumni Fak. Ekoomi Universias Islam Indonesia (UII) Yogyakata, Guru Besar Fak.Ekonomi Bisnis Untirta), Hamid Basyaib (Alumni FH UII, Cendikiawan, Penulis, Mantan Komisaris Balai Pustaka), Gol A Gong ( Duta Baca Indonesia, Novelis, Pendiri Rumah Dunia), Taftazani (Alumni UIN Jakarta, Peneliti),  Denardo (Praktisi SDM dan Dosen Managemen Relasi Industri), Irfan Alihakim (Praktisi Politik), Bayu Panatagama , S.Pd., MM., (Penggiat Sosial, Disabilitas, Pendidikan dan Keagamaan), Baihaki Sulaiman (Politisi)Iffan Gondrong (Wartawan), Asep Koswara (Penulis, ASN). Kepada mereka saya ucapkan terimakasih karena telah memberikan testimoninya yang luar biasa.

 

Kapada Dr.H.Tb Iman Ariyadi-mantan Walikota Cilegon, saya sangat berterimakasih, meskipun dalam kesibukannya dengan kerja-kerja politiknya di DPP Partai Golkar, sudi memberikan kata Pengantar dalam buku ini. Juga kepada sahabat saya di Kompasiana, Isson Khaerul , berkat beliau juga saya tersambung dengan senior saya di Kompasiana Thamrin Dahlan sebagai pemilik Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan yang menerbitkan buku ini, kepada beliau berdua ini saya ucapkan terimakasihnya yang tak terhingga.

Wabil husus kepada Walikota-Walikota Cilegon (terpilih) Robinsar-Fajar Hadi Prabowo, Bapak H. Mardiono- Utusan Husus Presiden RI, Dra.Hj.Ratu Ati Marliati, MM.- Ketua DPD Golkar Cilegon, Rizki Khaerul Ichwan -Ketua DPRD Cilegon,  Rapih Herdiansyah—Wasekjen DPP PPP, , dan Bapak Sanudi, saya sampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya  atas supportnya, hingga terbit buku ini.

 

Ahirnya saya ingin menyampaikan bahwa buku ini, saya dedikasikan untuk masyarakat  sebagai bentuk kecintaan terhadap tanah tumpah darah yang bernama “Cilegon”. Semoga kehadiran buku ini bisa menggugah generasi muda untuk bisa menuangkan pikirannya melihat kota Cilegon serta membangun dunia leterasi sehingga Cilegon akan tetap hidup dalam pandangan masyarakatnya.

 

Kepada keluarga tercinta, istri saya tercinta Sri Maryani yang selalu setia, kepada anak anak saya, M, Ista’addi Wisudawan  (almarhum) yang semasa hidupnya diterpa tekanan psycolgis kekuasaan, semoga engkau tenang disisi Allah, Rizka Tiara Hati –istri almarhum, Rafiqa Noor Husna dan suaminya Rahadian Kurniawan di Jogjakarta, Ira Sajida dan suaminya M. Reza Juliansyah Hasib di Makassar, si bungsu Ananda Naya Maisya Putri Mahasiswa FISIP Untirta, serta sederet cucu cucu Agha Alfathih, Fathan Abimata Arrasyid, Farahdea Shakila Rahadian, Malik Annasir Rahadian, Anindita Almira Hasib, Safiya Arunika Hasib, semoga kehadiran buku ini bisa menjadi inspirasi untuk selalu berpikir dan berbuat demi kemaslahatan orang banyak.

 

Moch. Nasir Rosyid.

Cilegon, Januari 2025

 

Daftar Isi

 Sekapur Sirih

Dr.H. Tb, Iman Ariyadi, M.Si

Kata Pengantar Isson Khaerul

Pengantar Penulis (Ungkapan Rasa Syukur).

 

BAB I.

KEBIJAKAN DAN JEJAK LANGKAH KOTA CILEGON.

 

  1. Ketika Hujan Minta Maaf          ……………………………………
  2. Kasus Korupsi Paling Aneh, Ada yang Disuap,

Tak Ada Penyuapnya    ………

  1. Menyoal Perwal Kota Cilegon tentang Program Kartu Cilegon Sejahtera (1)                …………………………………………………………
  2. Menyoal Perwal Kota Cilegon tentang Program Kartu Cilegon Sejahtera (2), Kekeliruan Konsep Penyerapan Tenaga Kerja ……
  3. Perawatan Jalan Lingkar Selatan Cilegon dan Sikap Phobia Walikota ……
  4. Investasi di Cilegon, Berkah atau Musibah              ………………..
  5. Releksi Ultah Kota Cilegon Ke 23:  Fakta-Fakta Pembangunan Tahun 2021 …………….
  6. Kilas Balik Pembangunan Kota Cilegon (1)   …………………………
  7. Kilas Balik Pembangunan Kota Cilegon (2): Hasil Pembangunan Babad Alas                                                          ……………………………………..
  8. Kritik atas Pelaksanaan APBD 2021 Kota Cilegon, Penyerapan Rendah, SILPA Membengkak       ………………………………….
  9. Youth Center di Cilegon, di Mana Gerangan?  ………………………
  10. Dramaturgi Pemkot Cilegon ……………………………………..
  11. Melihat Pembangunan Infrastruktur Jalan di Cilegon Tahun 2022 …………….
  12. Membedah RPJMD Kota Cilegon dan Implementasinya ………………
  13. Menuju Smart City Kota Cilegon  ………………………………….
  14. Menyoal Program Penyerapan Tenaga Kerja Kota Cilegon  ………………
  15. Menikmati Pemandangan dari Alun Alun Kelurahan Gerem dan Rawa Arum, Kota Cilegon  ………………………..
  16. Visual Kota Cilegon yang Mempesona  ……………………
  17. Anatomi Pembangunan Kota Cilegon    …………………………………….
  18. Kritik Capaian Pembangunan Kota Cilegon ……………………………….
  19. Menyoal Berita Lengserkan Golkar dari Tahta Legislatif; Menangkan Dulu Pilegnya   …………………………………………………………..
  20. Apresiasi Capaian Pembangunan Kota Cilegon Banten ……………..
  21. Harga Sebuah Pencitraan             ………………………………….
  22. Tiga Tahun Kepemimpinan Walikota Cilegon, Janji Tinggal Janji ……
  23. Antara Panggung Depan dan Belakang dalam Penyediaan Sarana Air Bersih di Kota Cilegon  ………………
  24. Menyoroti LHP BPK Atas LKPD Pemkot Cilegon Tahun 2023 ……………
  25. Antara Pencitraan, Fakta dan Klaim Inovasi Pembangunan Kota Cilegon ……
  26. Review Pelaksanaan APBD Kota Cilegon Masa Kepemimpinan Helldy Agustian …………….
  27. Menyoal KCS, Dagangan Politik dan Janji Kampanye Walikota Cilegon …..
  28. Pembangunan Infrastruktur dan Politik Aku-aku Kota Cilegon  ………
  29. Memotret Karut Marut Persoalan Daerah di Kota Cilegon  ………
  30. Persoalan Daerah di Pemkot Cilegon; Darurat Keuangan …………..
  31. Pernak-pernik Sejarah Pembentukan Kota Cilegon  …………….
  32. Mengenang Liku Perjuangan LahanKubangsari (I)  ……………………..
  33. Mengenang Liku Perjuangan Lahan Kubangsari (II) ……….
  34. Menyoal Reklamasi Pantai Lahan Warnasari Cilegon Banten ……….
  35. Quo Vadis Lahan Warnasari Kota Cilegon …………
  36. Dibalik Kemenangan Robinsar-Fajar ………………………………..
  37. Warisan Dibalik Kemenangan Robinsar-Fajar………
  38. Tahun Baru, Pemimpin Baru   ……………………………..
  39. Aspek Sosiologis, Penghargaan Peduli HAM dan Demonstrasi Guru Madrasah Kota Cilegon            ………………………….

BAB II.

HUMANIORA.

  1. Sengkuni yang Licik.                             …………………
  2. Guru itu Banyak                                    ………………
  3. Dongeng Monyet Rhesus                                  …………..
  4. Tentang Sebuah Cermin
  5. Asal Mula Leher Soang Jadi Panjang                  ………….
  6. Soang, Tukang Fitnah Kena Batuny                  ..………….
  7. Kisah Seekor Bunglon yang Nyebelin              ..………….
  8. Kisah Dagon, Si Raja Iblis                              ..………….
  9. Simalakama, Saat Petruk Jadi Raja                   …………..
  10. Raja Memen                                                  ..………….
  11. Kisah Petruk, Togog dan Gabang                    ..………….
  12. Domba                                                         ….………….
  13. Punokawan Penjilat                                        ..………….
  14. Ambruknya Penguasa Zalim                             ..………….

 

BAB III.

  1. Kesaksian Para Sahabat ……
  2. Tentang Penulis …….

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

SINOPSIS

 

Buku ini merupakan kompilasi  kumpulan tulisan Moch.Nasir SH yang pernah dipublikasi di berbagai media. Isinya merupakan catatan kritis atas kebijakan Pemkot Cilegon dalam melaksanakan program pembangunan termasuk juga catatan jejak langkah Kota Cilegon sejak berdirinya tahun 1999 hingga saat ini.

Catatan kritis  diatas, ditampilkan dengan  pendekatan factual dan berbasis data termasuk juga catatan kritis dengan memakai  narasi satire  yang diungkapkan melalui cerita pewayangan, fabel atau kisah kisah yang pernah terjadi dalam sejarah umat manusia.

Buku “Cilegon di Persimpangan”  mencoba menggambarkan Kota Cilegon kekinian. Adapun isinya lebih pada kritik kebijakan Pemkot Cilegon era Walikota Helldy Agustian yang pada ahir masa jabatan banyak ditangisi orang karena kebijakannya membawa Cilegon mewarisi hutang ratusan  milyar rupiah akibat defisit Anggaran.  Korbannya adalah para pengusaha atau pihak ketiga yang gagal bayar,.Honor guru madrasah, honor guru swasta, honor guru honorer, honor linmas, honor kader Posyandhu, honor guru ngaji, , honor guru PAUD, operator yang pada ahirnya honor Tiwulan IV tahun 2024 tidak bisa dibayar Pemkot Cilegon dan dinyatakan hangus.

Kondisi seperti diatas, jelas  akan berdampak pada pelaksanaan pemerintahan daerah ke depan dibawah pimpinan  Walikota/Wakil Walikota Cilegon hasil pilkada 2024 yakni pasangan Robinsar _ Fajar Hadi Prabowo. Jadi, kondisi itulah yang membuat Cilegon berada di Persimpangan. Persimpangan antara pemerintahan lama dengan pemerintahan baru. Persimpangan antara cita cita pendirian Kota Cilegon dengan pelaksanaan pemerintahan era Walikota Helldy Agustian. Maka dari itu, jadilah “Cilegon di Persimpangan” .

 

Tentang Penulis

 Moch. Nasir, lahir di Cilegon 30 Maret 1960. Menamatkan pendidikan di SMP Muhammadiyah Cilegon, lantas meneruskan di SMA Negeri Serang-sekarang SMAN 1, tamat 1979 kemudian masuk  Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

Di Kampus inilah Moch. Nasir tercatat sebagai aktivis Mahasiswa, sempat menjadi Ketua HMI Fakultas Hukum UII dan Pengurus HMI Cabang Yogyakartas, aktif di Lembaga Pers Mahasiswa FH UII sebagai Redaktur Majalah Keadilan.

Setelah lulus dari Fak. Hukum UII, ia pulang kampung, pernah menjadi pengajar di Fak Hukum UNTIRTA sebelum jadi Universitas Negeri. Ia terkenal sebagai aktivis berbagai organisasi, tak heran jika kemudian saat menjadi Kasubag Kemahasiswaan di Fak.Hukum UNTIRTA, ia menularkan virus kepada mahasiswanya untuk  menghidupkan aktivitas Organisasi Kemahasiswaan seperti mengadakan Latihan Kepemimpinan Mahasiswa, Pendidikan Pers Mahasiswa dan lainnya.

Saat munculnya Reformasi, bersama dengan tokoh tokoh Cilegon seperti H.Tb.Aa’at Syafa’at, H.Hambasi Abdullah, Drs. Husaeri dan lainnya bergabung dalam satu wadah perjuangan berdirinya Kotamadya Cilegon yang bernama ‘’Lembaga Peduli Masyarakat Cilegon—LPMC , ia tercatat sebagai anggota Panitia Persiapan Peningkatan Status Kota Adminstratif Cilegon menjadi Kotamdya bentukan LPMC.

Tanggal 27 April 1999, Cilegon diresmikan sebagai Kotamadya, satu tahun kemudian ia mengabdikan diri di masyarakat, terpilih sebagai Kepala  Desa Gerem-Cilegon. Enam tahun menjadi Kepala Desa, pada tahun 2006 saat terjadi perubahan status dari Desa menjadi Kelurahan, ia lebih memilih  untuk tidak ikut tes PNS dan diberhentikan dengan hormat oleh Walikota Cilegon sebagai Kepala Desa karena Kelurahan harus dipimpin oleh Lurah dan harus PNS.

Selanjutnya ia terjun kedalam dunia Politik dan Olah Raga. Hingga sekarang  ia menjabat  Sekretaris DPD Golkar Cilegon dan Tenaga Ahli Fraksi Golkar DPRD Cilegon, pernah menjadi Kabid Organisasi KONI Propinsi Banten. Dalam organsasi profesi, ia pernah menjadi Wakil Ketua KADIN Cilegon dan Sekretaris GAPENSI Cilegon.

Ayah dari empat orang anak M,Ista’adi Wisudawan SH,MH (almarhum) , Rafiqa Noor Husna, Ira Sajida dan Ananda Naya, hasil pernikahannya dengan gadis Prambanan Sri Maryani ini, tak pernah meninggalkan dunia tulis menulis, baginya menulis bukan hanya sekedar hoby, tapi sebagai kebutuhan

Cilegon Januari 2025

Ulasan

Belum ada ulasan.

Jadilah yang pertama memberikan ulasan “Buku : Cilegon di Persimpangan”