KUNCUP ITU KINI MEREKAH DI YPTD

Literasi29 Dilihat

   

KUNCUP ITU KINI MEREKAH DI YPTD

Mujiatun, S.Pd.

Guru SMPN 2 Banjit Kabupaten Way Kanan, Lampung

(Lomba Blog HUT ke-1, YPTD)

 

Laksana sekuntum mawar, hobi menulisku selama ini hanya menguncup belaka. Tak pernah punya kesempatan atau pun ruang untuk tumbuh apalagi mengembang. Akan tetapi, sejak Allah pertemukan aku dengan Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD), kuncup itu pun berkembang. Bahkan, kini merekah indah di taman YPTD dan menebarkan aroma wanginya hingga ke hati para pembaca di pelosok negeri.

Betapa tidak, impianku selama 50 tahun ini baru terwujud enam bulan yang lalu. Tepatnya, di bulan Februari 2021. Yaitu, ketika YPTD bekerja sama dengan Kelas Menulis PGRI asuhan Bapak Wijaya Kusumah (Omjay) mengadakan Tantangan Menulis Setiap Hari di Blog YPTD.

Bermodalkan semangat membara walau usia telah senja, aku pun mengikuti tantangan tersebut. Meskipun di hati tak dapat dibohongi, ada rasa ragu dan bimbang untuk mengikutinya. Sebab seumur hidup belum pernah menulis di media, terlebih dalam event lomba yang diikuti oleh para penulis dari seluruh Indonesia.

Namun, keraguan itu terkikis oleh impianku selama ini untuk memiliki sebuah Mahkota penulis. Bismillah, hari pertama aku pun mulai menulis tentang kegiatan istimewa yang kulakukan sebagai seorang guru dan pendidik di awal pandemi. Selanjutnya, aku tetap menuliskan kegiatan-kegiatan baik lomba maupun pelatihan-pelatihan yang pernah kuikuti.

Alhamdulillah, aku pun dapat mengikuti tantangan tersebut dengan lancar. Selama 28 hari secara berturut-turut kutuliskan sebanyak 28 artikel. Yakni, berupa kisah inspiratif yang pernah kualami selama satu tahun pandemi. Baik pengalaman selama mengajar dan mendidik secara online (daring) jarak jauh. Maupun kegiatan-kegiatan pelatihan dan lomba yang kuikuti secara online di masa pandemi.

Seluruh artikel tersebut kukemas dalam sebuah buku yang berjudul “Mengukir Prestasi di Tengah Pandemi”. Buku tersebut difasilitasi penuh oleh YPTD, pimpinan Bapak Haji Thamrin Dahlan untuk diterbitakan secara gratis. Bahagia tak terkira rasanya, pada pertengahan bulan Maret 2021 buku itu pun terbit.

Buku bertitel “Mengukir Prestasi di Tengah Pandemi” tersebut merupakan Mahkota pertama yang pernah kumiliki. Dan merupakan impianku selama 50 tahun ini. Alhamdulillah, impian itu akhirnya terwujud di YPTD. Terima kasih tak terhingga kepada Bapak Haji Thamrin Dahlan, Bapak Wijaya Kusumah (Omjay), Bapak Aji Natha, dan semua pihak yang telah turut serta mewujudkan Mahkota pertamaku ini.

Sejak saat itu, gairah menulisku semakin berkembang. Meskipun tidak setiap hari tetapi aku selalu menyampatkan untuk menulis. Selanjutnya, aku ingin sekali memiliki Mahkota kedua berupa antologi cerita pendek. Kebetulan, aku memang suka sekali menulis cerpen.

Alhamdulillah, pada pertengahan bulan Mei buku keduaku pun terbit. Buku tersebut berjudul Antologi Cerpen: “Senandung Cita”. Buku ini berisi 21 cerpen inspiratif karyaku selama 1,5 bulan. Yakni, sejak pertengahan Maret hingga akhir April 2021.

Setelah buku pertama dan kedua terbit, aku tak lantas berhenti begitu saja. Bahkan, aku semakin terpacu untuk terus menulis kapan pun ada kesempatan. Aku pun mengikuti kegiatan Pelatihan Menulis PGRI di bawah bimbingan Omjay selama dua bulan. Hasil resume pelatihan sebanyak 20 materi pelatihan saya bukukan. Alhamdulillah, buku ketiga pun berhasil diterbitkan oleh YPTD pada pertengahan bulan Juli 2021 dengan judul “ Teknis Menulis bagi Pemula”.

Saat ini pun aku masih tetap meulis setiap hari, yakni menulis pantun. Kebetulan aku pun suka menulis puisi jenis klasik ini. Selain indah larik-laiknya, juga sarat akan nilai-nilai edukasinya. Pantun kali ini bertemakan tentang ibu, sebanyak 100 judul pantun.  Calon buku keempat ini berupa Antologi Pantun  dengan judul: “Mawar Putih untuk Ibu.” Calon buku ini pun akan diterbitkan oleh YPTD. Insya Allah akhir Agustus terbit ISBN-nya. Saat ini masih dalam proses pengusulan ISBN.

Ternyata, menulis itu laksana meminum air lautan. Semakin diminum semakin dahaga. Demikian halnya dengan aktivitas menulis. Lantaran diberi ruang dan kesempatan oleh YPTD, hobi dan semangat menulisku pun semakin berkembang. Dan ingin menulis dan menulis lagi.

Alhamdulillah, buku-buku karyaku yang diterbitkan oleh YPTD sudah banyak yang membacanya. Awalnya, sekolah memesan beberapa puluh eksemplar untuk bahan bacaan di perpustakaan sekolah tempat saya mengajar. Banyak peserta didik yang berminat untuk mengoleksinya secara pribadi. Beberapa kawan dan sahabat berminat dan memesan. Sehingga, sampai saat ini sudah beberapa kali dicetak ulang.

Keberadaan YPTD sungguh selayak OASE di tengah padang gersang. Yang mampu menghadirkan kesejukan bagiku dan kawan-kawan, para penulis pemula yang merindukan sebuah “Mahkota”. Lantaran YPTD, aku dan kawan-kawan dari seluruh tanah air memperoleh kesempatan untuk mewujudkan mimpi memiliki dan menerbitkan sebuah buku.

Aku dan para guru yang selama ini tidak percaya diri dalam menulis terlebih menerbitkan buku, lantaran YPTD jadi bertambah PD dan semangat dalam menulis. Bahkan sekarang bertambah semangat mengungkapkan isi hati dan pikiran dalam bentuk tulisan yang terangkai menjadi sebuah buku.

Hal itu terbukti, saat ini semakin banyak buku karya guru-guru dan para penulis dari seluruh penjuru tanah air yang berhasil diterbitkan oleh YPTD. Berdasarkan catatan YPTD, hingga saat ini (di usianya yang baru menjelang satu tahun) sudah berhasil menerbitkan 233 judul buku yang sebagian besar sudah diserahkan ke Perpustakaan Nasional.

Artinya, kehadiran YPTD selama ini sangatlah bermanfaat dan berperan penting bagi para penulis. Yakni, dalam memotivasi dan memfasilitasi para penulis pemula untuk terus mengembangkan keterampilannya di bidang menulis. Sehingga semakin memacu semangat dan kreativitas para penulis untuk terus berkarya dalam menerbitkan sebuah buku.

Dengan demikian, akan dapat meningkatkan kemajuan literasi secara pribadi yang akan berimbas kepada perkembangan literasi secara Nasional. Terutama perkembangan YPTD dari waktu ke waktu.  Sehubungan dengan hal itu, sangat perlu adanya manajemen YPTD yang andal.  Sehingga, YPTD benar-benar akan menjadi TAMAN berkembangnya KUNCUP-KUNCUP literasi di Indonesia.

Terobosan-terobosan dan agenda-agenda kegiatan yang telah dilakukan oleh YPTD selama ini sudah sangat baik . Yakni, dalam upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas literasi. Harapanku, YPTD tetap melanjutkan agenda kegiatan-kegiatan  tersebut dengan maksimal di masa yang akan datang.

Hanya itu yang dapat kusampaikan sebagai apresiasi untuk YPTD di HUT-nya yang pertama. Semoga YPTD semakin sukses dan Berjaya dalam memotivasi dan memfasilitasi para penulis dalam meningkatkan kemampuannya di bidang literasi.

Untuk saran dan masukan sama seperti yang telah disampaikan oleh kawan-kawan, para penulis yang lain. Demikian yang dapat aku sampaikan, terima kasih Pak Haji Thamrin Dahlan dan seluruh Tim YPTD yang telah memberikan ruang kepada kami untuk berkembang. Barokallah YPTD dalam menebar motivasi dan inspirasi di negeri Indonesia tercinta ini. Barokallah Tanah Air Indonesia tercinta, semoga di usiamu ke-76 ini semakin berjaya dan sentosa.

Salam literasi dari Mujiatun, S.Pd., guru SMPN 2 Banjit Kabupaten Way Kanan, Lampung.

 YPTD,

kehadiranmu di panggung litersi Indonesia mampu menembusi

batas keniscayaan.

 

HAPPY ANNIVERSARY, YPTD

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan