Oleh: Dionisius Agus Puguh Santosa, SE, MM
Refleksi Penuh Optimisme di Usia 1 Bulan
Waktu mengajak saya berefleksi bersama YPTD (Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan) di hari jadinya yang pertama. Jika menilik sebuah artikel yang pernah ditulis oleh Bapak Thamrin Dahlan pada 19 September 2020 silam, di sana terbersit rasa optimisme yang begitu besar yang dicurahkan dalam harapan yang meluap-luap.
Betapa tidak, di usianya yang kala itu baru 1 bulan, Yayasan yang dikomandani oleh Bapak Thamrin Dahlan ini telah menerbitkan 9 judul buku. Tentu ini adalah prestasi yang bisa dikatakan luar biasa, sebab jika YTPD pada saat itu diibaratkan seorang bayi yang baru lahir ke muka bumi; tentu tidak berlebihan kiranya jika kemudian ada yang mengatakan bahwa bayi tersebut adalah seorang “bayi ajaib”, karena mempunyai tanda-tanda yang menunjukkan kelebihannya!
Sebuah pertanyaan sederhana mungkin bisa kita ungkapkan: “Apakah dalam catatan sejarah literasi di Indonesia, pernahkah ada yayasan penerbitan yang mampu menerbitkan 9 judul buku dalam waktu 1 bulan?”
Jika ada orang yang memberikan jawaban untuk pertanyaan di atas dan ia mengatakan bahwa selama ini belum ada yayasan penerbitan yang mampu mencapai rekor tersebut; maka ungkapan pesimis tersebut telah mampu dipatahkan oleh YPTD!
Tersebab YPTD telah mencapai rekor fantastis tersebut dan menjadikan pencapaian ini sebagai bagian dari kisah kesuksesan yang telah berhasil diraih YPTD di bulan-bulan awal kelahirannya. Salut untuk prestasi luar biasa ini! Apalagi rekor ini dicapai YPTD dalam suasana pandemi Covid-19 yang tengah marak-maraknya terjadi di seluruh belahan dunia, termasuk Indonesia.
Melalui website atau situs di alamat https://terbitkanbukugratis.id/, YPTD berjalan perlahan namun pasti menatap masa depan literasi Nusantara yang lebih cerah.
Meski baru 1 bulan berkiprah untuk turut serta menggelorakan dunia literasi Indonesia, namun YPTD telah membukukan rekor berikutnya yaitu mengalami kunjungan website sebanyak 811 orang. Sambutan para pengunjung dan penulis website ini tampak semarak sekaligus menunjukkan dukungannya terhadap Program Menerbitkan Buku ber ISBN tanpa biaya (gratis) dari Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD) yang dicanangkan sejak 19 Agustus 2020. Tercatat 120 orang penulis telah bergabung dan menunjukkan kiprahnya secara nyata di dunia literasi Nusantara.
Berawal dari Hobi Menerbitkan Buku
Jika merunut sejarah berdirinya YPTD, tentu tidak ada salahnya jika kita mengingat sosok Thamrin Dahlan yang menjadi inisiator berdirinya yayasan ini. Sebelum YPTD berdiri pada 29 Juli 2019, Bapak Thamrin Dahlan telah menerbitkan 20 judul buku melalui Penerbit Leutikaprio Yogyakarta.
Ide untuk menerbitkan buku sendiri pun kemudian muncul dan menambah kobaran semangat Bapak Thamrin Dahlan untuk merealisasikan pendirian YPTD. Kala itu pendirian YPTD tidak hanya berkutat pada soal menerbitkan buku saja, melainkan juga mengusung cita-cita nan amat mulia yaitu menaungi segala kegiatan kemanusiaan dari Keluarga Besar Petokayo dalam rangka ikut mencerdaskan dan mensejahterakan masyarakat. Adapun ruang lingkup kegiatan YPTD meliputi beberapa bidang, diantaranya: Keagamaan, Pendidikan, Kesehatan, dan Kesejahteraan Sosial.
Nama yayasan tidak mencantumkan kata “pustaka”, seperti halnya nama yayasan lain pada umumnya yang bergerak di bidang penerbitan buku. Namun kata “pusaka” yang kemudian dipilih dan dirasa lebih mantap dan sesuai untuk mewakili visi dan misi YPTD di masa mendatang. Melalui pemilihan kata ini, para pendiri yayasan ini mempunyai harapan besar agar nantinya YPTD dapat dijadikan induk naungan bagi para penulis yang tergabung di dalamnya untuk menerbitkan buku-buku mereka secara berlanjutan dan berkesinambungan.
Serumpun Saran untuk YTPD
Sebagai salah satu penulis yang baru menerbitkan satu judul buku melalui YPTD, saya ingin menyampaikan beberapa saran kepada para pendiri maupun pengelola yayasan ini. Jika boleh, beberapa saran tersebut saya labeli “serumpun saran” agar terdengar lebih indah terdengar di telinga pembaca.
Pertama, YPTD sejak awal berdirinya telah mengusung jargon “menerbitkan buku tanpa biaya alias gratis”. Tentu jargon ini dilandasan niat mulia untuk mendukung kemajuan dunia literasi di Indonesia. Dan jargon ini telah mampu menggaet banyak penulis potensial untuk menerbitkan bukunya secara gratis melalui YPTD. Di kemudian hari, jargon ini bunyinya berubah menjadi “menerbitkan buku dengan biaya seikhlasnya”. Tentu sebab-musabab perubahan ini tak perlu dibahas lebih jauh, karena semuanya lahir dari urun rembug ide bersama yang tertuang dalam tautan percakapan panjang dalam suasana kebersamaan dan kekeluargaan khas YPTD. Saran saya, ada baiknya YPTD tetap mempertahankan jargon awali dan tetap mengusung jargon terkini. Maksudnya, YPTD dapat menawarkan dua opsi untuk penerbitan buku-buku dari para penulis yang tergabung dalam website https://terbitkanbukugratis.id/.
Kedua, untuk semakin meningkatkan kualitas para penulis yang tergabung dalam naungan YPTD, maka ada baiknya YPTD mengadakan semacam pelatihan menulis tingkat menengah dan lanjut yang bisa diikuti oleh para penulis YPTD dengan persyaratan tertentu yang sifatnya mengikat kedua belah pihak agar tetap saling mendukung dan menguntungkan. Dua pihak yang saya maksud di sini adalah pihak YPTD selaku penerbit dan penulis selaku pemilik hak cipta atas karya tulisnya.
Ketiga, ke depannya YPTD mungkin dapat mencoba untuk mengikuti lembaga-lembaga lain yang telah lebih dahulu mengadakan kursus online berbasis LMS (Learning Management System). Barangkali bisa mulai dipikirkan agar ke depannya para penulis potensial di YPTD bisa mendapatkan sertifikat yang mendukung profesinya sebagai penulis. Mungkin dalam hal ini YPTD bisa bekerjasama dengan Kemendikbud Republik Indonesia, PWI (Persatuan Wartawan Indonesia), dan pihak-pihak lain yang berkompeten di bidangnya.
Demikian tulisan singkat ini saya buat untuk ikut memeriahkan hari jadi Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan yang pada 19 Agustus 2021 besok genap berusia 1 tahun. Selamat ulang tahun untuk YPTD, teruslah menginspirasi dan memajukan dunia literasi Nusantara dalam semangat “buku adalah mahkota bagi seorang penulis”.
Banjarmasin, 17 Agustus 2021
Tulisan dan sarannya bagus, Mas Puguh. Setuju. Eksistensi YPTD sepenuhnya akan ditentukan oleh kebijakan dan ketentuan yang dibuat oleh YPTD. Kita dan semua anggota (member) YPTD akan akur dengan apapun kebijakan itu. Salam literasi, Mas.