Gedung Perundingan Linggajati Tempat Wisata Ikonik Kuningan

Ruang utama tempat perundingan berlangsung(dokpri)

 

Kuningan memiliki tempat wisata beragam, jika ke Kuningan tapi tak mengunjungi tempat ini, berarti belum sah.Tempat apakah itu? Kali ini kita akan jalan jalan menuju salah satu lokasi populer yang memiliki nilai sejarah bagi bangsa Indonesia. Mumpung masih suasana bulan Agustus yang identik dengan tema kemerdekaan. Yuk kita menuju Gedung Perundingan Linggajati.

Cukup mudah menemukan tempat wisata ikonik di Kuningan, akses jalannya mudah dan juga merupakan destinasi favorit, bisa naik angkot jurusan Cilimus-Linggajati, atau juga naik kendaraan pribadi. Untuk tiketnya mah murah meriah, dibawah lima ribu sudah bisa menikmati sejarah perundingan yang pernah dilakukan para pendiri bangsa ini.

Awalnya Gedung Perundingan Linggajati merupakan rumah penduduk, kemudian beralih fungsi menjadi hotel, lalu pernah juga menjadi tempta belajar siswa SD dan akhirnya oleh pemerintah ditetapkan sebagai museum lho.

Ada apa saja sih di sana? Memasuki areal gedung kita disuguhi diorama suasana perundingan, ada juga meja dan kursi yang digunakan delegasi Belanda dan Republik Indonesia. Selain itu kamar kamar peserta delegasi dapat kita saksikan.

Di ujung gedung ada sebuah ruangan ketika Bung Karno berbincang dengan mediator dari Inggris yakni  Lord Killern. Perundingan Linggajati berlangsung pada tanggal 10-14 November 1946. Memasuki gedung perundingan, kita seakan terlontar ke masa silam, mengenang kembali perjuangan diplomasi untuk memperjuangkan tegaknya negara Indonesia, meski secara hasil, perundingan Linggajati tidak menguntungkan bagi pihak Republik Indonesia.

Delegasi Indonesia dipimpin oleh Sutan Syahrir, didampingi Mr Sutanto Tirtoprodjo, DR AK Gani dan Mohammad Roem. Sedangkan delegasi Belanda dipimpin oleh Shermerhorn dan ada juga Van Mook, Mr Van Pool dan DR F.De Boer. Untuk penengah perundingan, kedua delegasi menunjuk diplomat berasal dari Inggris yakni Lord Killern

Keseruan berada di tempat wisata andalan Kuningan ini, adalah lanskap halaman gedung perundingan yang naik turun atau berbukit bukit dan rumput hijau yang menghampar, disamping gedung ada kandang yang diperuntukan bagi rusa totol.

Lanskap kokohnya gunung Ciremai menjadi pemandangan ciamik saat kita berada di areal halaman. Dengan pepohonan rindang suasana begitu adem dan meneduhkan. Jika dari luar kota ingin menuju ke gedung Perundingan Linggajati, bisa melalui stasiun Cirebon atau Prujakan dan dilanjut dengan naik elf jurusan Cirebon-Kuningan turun di perempatan Linggajati, lalu diteruskan dengan angkot menuju lokasi.

Udara sejuk kabupaten Kuningan membuat wisata di Gedung Perundingan terasa begitu menyenangkan. Namun beberapa waktu lalu dikarenakan pandemi, tempat ini terpaksa di tutup untuk pengunjung, namun seiring turunnya pandemi Covid-19, tempat tempat wisata Kuningan mulai dibuka, termasuk Gedung Perundingan Linggajati.

Kamar tidur delegasi perundingan(dokpri)

 

Geliat pariwisata di kabupaten Kuningan telah terlihat dalam beberapa tahun terakhir. Dahulu objek wisata bisa dihitung dalam sepuluh jari, namun kini Kuningan terus bersolek dan tempat wisata kekinian muncul dan membuat wisata Kuningan makin bergairah.

Yang belum pernah ke Gedung Perundingan Linggajati, ayo ditunggu ditempat bersejarah dalam perjalanan panjang Indonesia merdeka. Telah banyak yang dilakukan pendahulu bangsa, selain angkat senjata, perjuangan diplomasi pun tak kalah hebatnya.Pernah satu ketika para founding  father bangsa ini berada di sejuknya udara dingin kaki gunung Ciremai.

Generasi milenial saatnya menjaga dan merawat tempat tempat bersejarah, semoga para pembaca berkesempatan melancong ke kabupaten Kuningan dan menikmati jejak sejarah di Gedung Perundingan. Di tunggu ya di Kuningan Asri!

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan