DIBIKIN MENTOK

Terbaru42 Dilihat

DIBIKIN MENTOK*

🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

ageng EruCaxra

whei ghou zhien

 

Dulu waktu mau bangkit pasca bangkrut saya merasakan kebuntuan luar biasa.Coba ini macet. Coba itu mogok. Uang ga punya. Tabungan habis. Utang nambah terus. Cari pinjaman ga ada yang ngasih. Wah sesak sekali rasanya.

Bikin usaha baru malah mangkrak, malah nambah utang.Tagihan membayangi terus. Innalillahi terasa sempit sekali lah pokoknya. Saya hampir putus asa dan mau menyerah.

Dalam kondisi tersebut saya konsultasi ke mentor bisnis, dan jawabannya sungguh berkesan.

“Kang, setiap orang yang mau bertobat kembali kepada Allah, itu Allah akan kasih sempit hidupnya. Apa apa mentok.Dibuat sulit lah pokoknya.

Mengapa? Itu kasih sayang Allah agar kita bener bener membersihkan hati dan iman berharap dan meminta tolong hanya pada Allah.” katanya.

Wah luar biasa.

Saya termenung.

Saya ingat satu ayat yang menceritakan semua kejadian itu disebabkan akibat perbuatan kita sendiri.

“Dan apa saja musibah yang menimpamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri…”(QS.42:30)

Ibnu Qayyim al Jauziyyah berkata,” Diantara akibat dari berbuat dosa adalah menghilangkan nikmat dan akibat dosa mendatangkan bencana(musibah)….”

Perusahaan bangkrut sebenarnya bukan karena ditipu orang tapi hakikatnya karena saya banyak melakukan maksiat.

Mungkin karena sebab dosa pribadi seperti mengakhirkan shalat, kurang bersedekah, kurang baca al Quran, tidak amanah, dosa riba, menahan hak orang dll.

Atau mungkin sebab dosa pekerjaan seperti salah kelola keuangan, menyakiti karyawan dan pelanggan, dll.

Itulah sebabnya rezeki saya seret karena maksiat yang saya lakukan.

Itulah mengapa apapun ikhitar yang saya lakukan untuk bangkit terasa sangat berat. Mencekik leher dan menyesakkan dada.

Tampaknya Allah ingin agar saya membersihkan kesombongan dan ketakaburan di dalam diri.

Dulu saya sangat yakin jika saya jago bikin sistem bisnis. Saya ahli menjual dan piawai memimpin orang. Pinter mengendus peluang dan kesempatan.

Dulu saya sering yakin kalau rezeki saya hadir karena keahlian yang saya miliki.

Saya sering sombong tidak memperdulikan aturan Allah.Sombong tidak memperdulikan aturan aturan Allah dalam bisnis.

Main riba, mainin uang pelanggan,menahan hak rekanan dan karyawan, dan kongkalikong dalam proyek, dan sebreg dosa lainnya.

Padahal tidak ada satu makhluk pun yang sakti. Hanya Allah Sang Maha Kaya, Maha Kuasa, Maha Kuat, Maha Hebat.

Keahlian, kepintaran, keterampilan yang dimiliki manusia itu semua hanya bekal titipan dari Allah. Hanya sekedar titipan dan ujian.

Ketika manusia berlaku takabur dan sombong, Allah mencabut semua titipan Nya pada kita. Itu sebabnya kita kehilangan jalan arah, terjatuh tak berdaya.

Allah cabut kekuatan kita dalam membangun bisnis sehingga bisnis baru kita bangkrut.

Allah ambil keahlian menjual kita sehingga jalan rezeki kita kering.

Allah ambil kemampuan bisnis kita sehingga tak ada lagi yang bisa lakukan.

Sempat saya bertanya kenapa Allah begitu zalim dan dendam. Sering juga saya suuzan Allah lebih sayang orang kafir.

Hmmm padahal Allah hanya ingin kita berhenti melakukan dosa yang kita lakukan.

Allah ingin kita kembali pada Nya. Kembali kepada aturan aturan Nya dan tidak lagi melakukan cara cara salah yang kita lakukan sebelumnya.

Allah ingin melihat kita tersungkur bersujud menangis pada Nya.

Pasrah total dan kembali memurnikan tauhid kita.

Mari kita renungkan rangkaian ayat indah ini,

” dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan,kelaparan,kekurangan harta,jiwa,dan buah buahan.Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang orang yang sabar.

(Yaitu)orang orang yang apabila tertimpa musibah mereka berkata inna lillahi wainna ilaihi roojiuun.

(sesungguhnya kami milik Allah dan kepada Nya lah kami kembali)

Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari tuhannya dan mereka itulah orang orang yang mendapat petunjuk.”

(QS :2:155-157)

Tuh jelas kan ?

Jadi ketika kita ditimpa musibah (yang boleh jadi karena maksiat dan kesalahan yang kita lakukan) maka kita harus mengucap dan meyakini jika semua kita milik Allah.

Artinya tak ada ruang bagi kita untuk takabur dan sombong.

Kenapa?

Karena semua hal yang ada di dunia itu akan kembali pada Allah dan semuanya harus dikembalikan pada aturan aturan Allah.

Kepedihan, kesempitan,ujian bertubi tubi yang kita rasakan itu hakikatnya Allah ingin mencuci dosa dosa kita.

Bersabar dan nikmati prosesnya adalah kunci kita melewati ujian yang sedang menghimpit.

” apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengucapkan,”kami telah beriman dan mereka tidak diuji?”

Jadi kalau kita ingin bertobat…ingin kembali jadi hamba Allah…ingin kembali jadi orang beriman maka kita harus siap menerima ujian pembersihan yang Allah berikan.

Hebatnya Allah ujian yang Allah berikan itu bukan karena Allah benci dan tidak sayang pada kita.Ujian itu adalah kasih sayang agar kita kembali bersih.

” Tidaklah suatu musibah menimpa jasad seorang mukmin dan itu menyakitinya melainkan akan menghapus dosa dosanya.” (HR.AHMAD).

MasyaAllah..keren jadi luar biasanya Allah adalah semua musibah yang kita alami akan menggugurkan dosa dosa kita.

Jadi ketika merasa sempit,mentok,dan serasa gelap dunia itu hakikatnya kita sedang dicuci agar dosa kita hilang dan bahkan akan Allah ganti dengan kebaikan.

Bersabarlah..kita sedang berproses menuju kehidupan yang lebih baik lagi..

Tinggalkan Balasan