Menulis Itu Seperti Membuat Makanan
Suharto (Cing Ato)
Penggiat literasi Madrasah
MTsN 5 Jakarta
#MenepisKesulitanMenulis
Ide menulis itu berserakan dimana-mana, gegara komentar dari sahabat. Jadilah sebuah ide untuk menulis, hahahaha.
Menulis itu gampang kata saya. komentar teman “mengarangnya yang sulit ya, mas? “Tidak, kalau sudah ada bahannya,” jawab saya. Sahabat yang lain komentar “Seperti membuat makanan saja harus ada bahannya.” “Ya, begitulah.” Itulah komentar teman, yang akhirnya saya buat judul. Hahaha….
Menulis itu seperti membuat makanan. Membuat makanan harus dipersiapkan dengan matang, tanpa dipersiapkan dengan baik, berimbas pada hasil.
Sebelum mengolah sebuah makanan terlebih dahulu disiapkan bahan-bahan, setelah terkumpul baru diproses. Proses inilah yang menentukan enak atau tidak enaknya sebuah makanan. Proses ini pula yang membuat makanan lebih menarik. Walau bahannya sama tapi prosesnya berbeda, maka berbeda pula rasa sebuah makanan.
Nah, begitu juga dalam menulis tak ubahnya seperti membuat sebuah makanan. Menulis tidak sekedar menulis, kalau sekedar menulis semua orang pasti bisa. Tapi agar tulisan itu indah dan berbobot butuh bahan-bahan. Tanpa bahan bingung apa yang mau ditulis.
Bahan untuk menulis banyak berserakan di sekitar kita. Contoh, ketika kita sedang melihat proses vaksin covid, maka kita akan melihat ada orang ramai berkumpul, ada tenaga medis, ada alat vaksin, ada polisi, ada petugas pemerintah, ada meja, ada gedung, dan lainnya. Bahan-bahan yang banyak itu bisa kita susun, kita kaitkan satu dengan lainnya, dan pada akhirnya jadi sebuah tulisan utuh. Tinggal kasih judul. Jadideh. Gampangkan menulis….!!!
Renyah, indah, dan berbobotnya sebuah tulisan itu ditentukan oleh prosesnya. Semakin kita banyak latihan menulis dan banyak membaca, maka lanbat laun tulisan kita semakin bagus.
Tulisan bagus itu tulisan yang selesai dan bisa dipahami oleh orang yang membaca, serta pesannya sampai.
Jadi menulis butuh bahan-bahan untuk ditulis. Laksana kita membuat makanan. Indah, renyah, bagus, dan berbobot itu tergantung prosesnya. Semakin kita banyak latihan menulis semakin berkualitas tulisan kita. Begitulah kira-kira, gampangkan…!!!
Salam literasi
Kerén Pak Ulasannya