Artikel ke 30
Cari Tahu Manfaat Menulis dan Membaca
Sepintas, menulis itu merupakan aktivitas untuk mengasah dan mempertajam pikiran dan berbagi informasi. Menulis Tidak saja memberikan manfaat bagi penulis, tapi juga bagi pembaca. Apalagi aktivitas menulis dibarengi juga dengan aktivitas membaca, jelas akan semakin banyak memberikan manfaat.
Seorang “penulis” pastinya akan tahu manfaat menulis dan membaca, karena keduanya paralel, dan sangat tidak mungkin hanya melakukan salah satunya. Menulis tanpa membaca akan kering gagasan yang dituangkan, karena membaca merupakan aktivitas untuk memperkaya gagasan dalam menulis.
Menulis merupakan wadah untuk mengekspresikan ide-ide, pemikiran dan imajinasi Anda dan tujuannya untuk memberikan inspirasi pada orang lain. Selain itu, menulis dan membaca secara paralel bermanfaat untuk melatih cara berpikir, meluruskan pandangan, memperkaya wawasan kita dan meningkatkan imajinasi serta kreativitas.
Tapi, manfaat besar dari menulis ini hanya bisa Anda rasakan setelah memiliki pengalaman dalam jangka waktu panjang. Tanpa Anda sadari, proses jatuh dan bangun menjadi penulis itulah yang akan memberikan pelajaran dan manfaat, bukan hanya sekadar memahami teori manfaat menulis.
Helvi Tiana Rosa mempunyai falsafah yang bagus tentang menulis, yang bisa membangun motivasi untuk terus menulis. Seperti yang dikatakannya dibawah ini:
“Ketika sebuah karya selesai ditulis, maka pengarang tak mati. Ia baru saja memperpanjang umurnya lagi.”
Tidak salah kalau dikatakan menulis itu memperpanjang usia. Setidaknya, meskipun penulisnya sudah mati, tapi karyanya akan selalu abadi. Seperti juga falsafah Pramoedya, bahwa “menulis itu untuk keabadian, agar tidak hilang dari sejarah dan peradaban.”
Seorang penulis sejati tidak akan berhenti menulis hanya karena sebuah kritik, baginya kritik itu adalah sebuah cara untuk memperbaiki dan mengintrospeksi diri. Tidak akan alergi terhadap kritik, karena dengan adanya kritik menjadi tahu apa kesalahan yang sudah dilakukan selama menulis.
Setiap kritik, saran hingga pujian dari pembaca itulah yang akan membantu meningkatkan motivasi menulis. Tanpa adanya pengalaman dan respons orang lain terhadap karya tulis Anda, Anda mungkin lebih sulit menyadari kelebihan dan kekurangan diri sebagai penulis.
Memilih profesi sebagai penulis itu sama halnya mempersiapkan diri untuk dihujani berbagai kritik, karena memang tidak ada penulis yang sempurna. Jangankan penulis, secara hakikat manusia itu sendiri diciptakan tidaklah sempurna.
Segala aral rintangan dalam proses menulis adalah pembelajaran untuk menguji konsistensi, meningkatkan kualitas dan keteguhan sikap terhadap pilihan profesi. Semua itu harus dijadikan motivasi untuk terus belajar dan mengasah kemampuan.
Jadi, cobalah lebih konsisten untuk menulis dan terimalah semua kritik serta saran dari para pembaca. Karena, itulah yang akan membangun penulis agar lebih baik.
“Menulis merangsang pemikiran, jadi jika kamu tidak bisa memikirkan sesuatu untuk ditulis, tetaplah mencoba untuk menulis.” (Barbara)
Teruslah cari tahu manfaat menulis dan membaca, dengan demikian Anda akan senantiasa termotivasi untuk terus menulis. Dengan terus menulis dan membaca pengetahuan Anda akan terus terasah, dan wawasan Anda pun semakin bertambah.