Binar Sinar Yang Takkan Sirna
Hingga siang ini
Redupnya hari merajai
Udara basah mengawali hari
Rintiknya menemani pagi
Menyemai dingin
Menusuk kulit hingga ke tulang
Aku mengingat hari istimewamu
Enam puluh sembilan tahun silam
Ketika tangis pertamamu membuncah
Mewarna semesta
Aku harus bagaimana
Memelukmu yang kuinginkan
Engkau dalam batas angan
Rindu ini takkan tuntas
Mentari yang malu merayu
Mega pongah
Menertawaiku yang mudah menyerah
Dan melangkah ragu
Doa ini
Tak pernah berhenti
Berbinar
Bersinar
Seperti binar sinar yang takkan sirna
I love you, Mom …..!!!
(Ulang tahun terakhir Mama)
Malang, 19012021
Written by Dewi Leyly