Selepas menikmati keindahan Gedung Putih dari Pennsylvania Avenue NW, sebelum kembali melanjutkan jalan-jalan di ibu kota Amerika Serikat, sejenak saya nikmati dulu suasana di sekitar Lafayette Square yang lumayan indah dengan bunga-bunga, pepohonan dan patung-patung bersejarah.
Sesekali suara sirene berdengung-dengung memekakkan telinga diikuti dengan adanya kendaraan polisi atau juga mungkin secret service yang melintas perlahan di jalan di depan Gedung Putih yang menjadi kantor sekaligus kediaman Presiden Obama.
Namun, di kaki lima yang memisahkan Lafayette Square dan Pennsylvania Avenue ada beberapa hal yang cukup menarik perhatian. Poster besar bertuliskan protes atas kebijakan pemerintah Amerika. Uniknya lagi, pedemonya tidak banyak hanya ada seorang nenek tua yang sekilas terlihat seperti tuna wisma duduk santai di depan kemah di samping poster-poster tersebut.
Selain keindahan Gedung Putih dan keasrian Lafayette Square, demo dan poster-poster ini juga bahkan menjadi daya tarik wisata tersendiri. Terbukti dengan banyaknya wisatawan yang dengan sigap mengambil gambar baik wanita tua yang berdemo maupun tulisan-tulisan yang ada di poster.
“White House 24 hrs a day Anti nuclear peace vigil since 1981 maintained by Concepcion W Thomas”, demikian judul yang terdapat pada salah satu poster. Kemudian di bawahnya banyak kliping surat kabar dan juga seruan-seruan perdamaian seperti “Don’t be a lemming Save yourself renounce genocidal weapons.
Lebih asyik lagi di dekat poster tersebut ada sebuah kemah yang mungkin merupakan tempat wanita tersebut tinggal. Asyik juga yah jadi gelandangan sambil demo tepat di depan Gedung Putih.
Nenek ini bernama Concepcion Piocitto, perempuan yang dilahirkan di Spanyol dan lebih dikenal dengan nama julukan Conchita atau Connie. Perempuan tua ini sudah bergabung dengan White House Peace Vigil sejak 2009.White House Peace Vigil sendiri merupakan sebuah aksi unjuk rasa yang mungkin berlangsung paling lama dan terpanjang dalam sejarah Amerika Serikat. Aksi demo ini dimulai sejak 1981 oleh William Thomas dan terus berlangsung sampai Thomas meninggal pada2009 ketika aksi ini kemudian dilanjutkan oleh Conchita.
Conchita sendiri terus tinggal di dalam kemah ini dan bahkan oleh teman-teman seperjuangan disebut dengan kemah “1601
Pennsylvania Avenue” karena bertetangga dengan Gedung Putih yang beralamatkan di 1600 Pennsylvania Avenue.
“Silence is a Crime” demikian salah satu ujaran perdamaian di poster tersebut. Sementara di pojok lainnya tertulis “War is not the Answer”.
Ujaran protes untuk menyerukan perdamaian dan juga anti senjata nuklir memang sangat dominan di kemah aksi demo ini. Sementara nenek tua Conchita yang berusia hampir 70 tahun duduk dengan santai di kursi lipatnya.
“One nation under Israel” demikian salah satu tulisan di pojok yang lain . Dan juga “Stay the course and this will happen to you” yang disertai dengan foto-foto perang yang mengerikan di bawah tulisan tersebut. Dan di depan sang nenek terdapat kotak plastik yang ditempelkan slogan-slogan anti nuklir.
Sumber: Dok. pribadi
Ternyata perjalanan di Juni 2014 mengintip rumah Om Obama di Washington telah memberi saya satu lagi kesadaran akan adanya orang-orang yang dengan sadar bahkan mendedikasikan seluruh hidupnya untuk perdamaian dan kemanusian. Seperti yang telah dibuktikan oleh William Thomas dan Conchita di kemah 1601 Pennsylvania Avenue ini.
Informasi terakhir yang saya dapatkan ternyata Conchita sendiri telah meninggal pada 2016 lalu dan kini perjuangan tetap dilanjutkan oleh relawan yang lain.
Wah , ternyata di depan rumah Om Obama ada aksi demo yang berlangsung puluhan tahun