Mewujudkan konsistensi menulis tidak semata teori. Harus ada praktik, harus ada aksi nyata dan tindak lanjut. Setiap penulis memiliki caranya sendiri untuk konsisten. Namun, pada tulisan ini saya akan berbagi tips untuk konsisten menulis.
Luangkan Waktu
Tips pertama yang saya bagikan adalah luangkan waktu. Sediakan waktu untuk menulis. Minimal dalam seminggu, tersedia waktu-waktu tertentu bagi Anda untuk menulis. Saya mencontoh tips menulis Prof. Richardus Eko Indrajit, yakni menulis di akhir pekan. Lalu saya tingkatkan pada menyiapkan waktu di hari lain jika tersedia waktu luang.
Jika menulis setiap hari, maka saya lakukan sesaat menjelang tidur. Satu hingga tiga paragraf cukup untuk membantu konsistensi saya. Sementara pada kesempatan lain, seperti mengantri atau menunggu, saya juga membuat coretan di handphone. Konteks inilah yang telah banyak membantu saya tetap dalam putaran roda menulis hingga kini.
Menurut pengalaman saya, ini adalah langkah paling mendasar dalam menulis. Penulis yang baik dan konsisten menghabiskan waktu setiap hari untuk berpikir tentang menulis. Ke mana pun ia pergi, menulis tidak pernah jauh dari pikirannya. Meluangkan waktu beberapa menit adalah sesuatu yang benar-benar ia pedulikan. Oleh karena itu, Anda harus meluangkan waktu untuk menentukan mengapa Anda ingin menulis, di mana Anda ingin menulis, apa yang akan Anda tulis, dan bagaimana Anda ingin menulis.
Berpikir Tentang Menulis
Seperti yang saya tuliskan pada artikel sebelumnya, selama menjalani upaya pertama menulis, saya fokus menulis selama satu satu minggu hingga sebulan. Saya membiarkan diri saya berhenti memikirkan pekerjaan, rutinitas harian dan membelokkan puluhan menit setiap hari untuk berpikir tentang menulis. Pengaruh dari kebiasaan ini telah membuat saya sulit untuk berhenti menulis.
Pernah seorang mantan guru berprestasi nasional berujar bahwa akan ada waktunya kejenuhan akan menghampiri seseorang untuk berhenti menulis. Ketika ia telah mencapai puncak impiannya pada proses menulis, ia bisa jenuh. Saya pun berpikir, “Mungkinkah demikian?”
Saya percaya bahwa ketika hati kita sudah menyatu dengan menulis, tidak ada kata jenuh. Kejenuhan justru bisa menjadi ide baru dalam menulis. Jadi, jenuh adalah sumber inspirasi untuk tetap berpikir tentang menulis. Semoga Anda sepakat dengan saya.
Fokus
Fokus adalah metode saya menjaga konsistensi. Menyiapkan waktu untuk menulis. Fokus pada topik untuk ditulis. Selama Anda berniat melakukannya, itu sangat mudah. Cobalah meminjamkan 15 menit waktu berselancar di media sosial Anda untuk melatih konsistensi menulis. Mulailah fokus untuk memikirkan mengapa saya menikmati menulis. Fokus untuk mencoba membuat ide menjadi sebuah artikel. Menjadikan diri fokus pada impian untuk menerbitkan satu buku solo karya sendiri di masa depan.
Salah satu kunci untuk menulis secara konsisten adalahingat ketika Anda pertama kali memulai, pasti Anda tidak melupakan pentingnya permulaan. Di sana sudah ada rintangan, namun Anda bisa melewatinya. Anda sanggup melakukan penulisan dengan memberikan sedikit perhatian setiap hari. Inilah fokus terbaik saya dan Anda dalam menulis. Belajar pada fokus menulis pada jejak pertama.
Jadi, untuk terus menulis secara konsisten, Anda harus memberikan setidaknya beberapa menit setiap hari untuk fokus pada tulisan Anda. Fokus pada menyelesaikan topik tulisan. Semoga tulisan ini membangkitkan harapan Anda untuk tetap menulis. Saya berharap tulisan ini bisa memberikan sedikit motivasi bagi Anda untuk terus berjuang menjadi penulis.
Hujan rintik-rintik menjemput malam
Titik-titik embun membungkus temaram
Ketika pena tetap tergenggam
Puluhan kata senantiasa teranyam