Menulis dan menerbitkan buku menjadi rutinitas baru dan telah saya lakoni sejak bulan Agustus 2020. Keinginan menerbitkan buku itu muncul setelah mengikuti kelas belajar menulis gratis yang dibuka oleh Om Jay. Sejak lulus dan menyandang predikat sebagai alumni kelas belajar menulis gelombang 12, hal yang saya lakukan adalah menarik sahabat terdekat untuk terjun dalam dunia literasi.
Masih ingat betul kala itu, April 2020 saya masuk ke dalam gelombang 8 dan tidak lulus karena tidak mampu menyelesaikan resume yang diwajibkan menyetor tulisan dari hari Senin-Jumat. Ada 5 resume setiap minggunya yang harus di posting ke dalam blog sebagai sayarat mengikuti kelas Om Jay. Akhirnya saya gagal dan mimpi untuk menerbitkan buku pun sirna sudah.
Saat Om Jay membuka kelas baru gelombang 12, tepatnya bulan Juli 2020, saya kembali memupuk keberanian, berusaha bangkit, dan mencoba untuk memulai membuat resume dari nol. Tibalah pertemuan ketiga, Bu Kanjeng hadir dan membawa aura semangat dan motivasi diri bahwa semua orang memiliki bakat terpendam yang harus diasah dengan menulis setiap hari.
Buang rasa ragu dalam hati bahwa menulis itu sulit. Kita bisa memulainya dengan pertanyaan mengapa dan bagaimana. Mengapa saya mau menulis? Bagaimana proses lahirnya sebuah buku? Dari Pertanyaan tersebut, bisa menjadi lembar halaman yang padat bermakna.
Dulu, saya adalah penulis blogger pemula asal Kp. Gajrug, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, yang tidak memiliki bakat dan kemampuan untuk menulis resume dan sebuah buku. Namun, kegigihan dan kesungguhan saya untuk mau belajar dan menikmati prosesnya, membuat saya bisa dan mampu berkembang sampai tulisan saya mendapat apresiasi dari teman-teman.
Awalnya, saya ragu untuk menulis. Apakah saya mampu menulis dan menerbitkan buku? Hal itu terjawab dengan 30 buku yang telah saya terbitkan selama mengikuti kelas belajar menulis. Oleh Karena itu, saya ingin mengajak teman-teman guru untuk mau dan mampu menerbitkan buku baik solo maupun antologi.
Berikut adalah nama-nama peserta kelas belajar menulis asli Wilayah Bina III Kabupaten Lebak, yang telah lulus menerbitkan buku solo.
- Aam Nurhasanah
- Tini Sumartini
- Asikin Widi Jatnika
- Dani Makhyar
- Pipit Piharsi
- Maesaroh
- Iis Yuliati
- Susi Mulyasih
- Endah Hamidah
Saya juga berhasil mengajak teman-teman untuk mau menulis buku antologi dengan biaya gotongroyong antara lain:
- 21 Kepsek Wilayah Bina III Kabupaten Lebak
- Sriwati
- Muhidin
- Noyalitha Khadijah
- Dadang Huzazi
- Mulyadi Sugiansar
- Eka Damayanti
- Mar’ah Safitri dan masih ada beberapa peserta yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu
Mengajak teman-teman terjun dalam dunia literasi dan bangga melihat teman bisa menerbitkan buku mempunyai kebanggaan tersendiri. Berikut ini terdapat beberapa dokumentasi foto hasil dari giat literasi selama pandemi.
Sumber: Dokumentasi Penulis
Selama mengikuti kelas Om Jay, saya pernah memberikan kata pengantar kepada Pak Simon dan Bu Nuratikoh dari Berau Kalimantan Timur. Pernah juga diminta untuk memberikan kata sambutan di buku Pak Asikin dan Pak Maifil Dwi Andrean. Pengalaman menjadi moderator, kurator, bahkan editor menghadirkan geliat semangat literasi pada para peserta. Bahkan, ada beberapa peserta yang menjadikan saya sebagai motivatornya untuk dapat terbitkan buku solo perdananya.
Niat untuk berbagi dan membantu teman yang kesusahan dalam menerbitkan buku ternyata mengikat tali silaturahmi yang mendalam. Sampai sekarang, silaturahmi itu tetap terjaga dan bersemi selamanya. Jangan takut gagal dan jadikan kegagalanmu sebagai peluru yang mampu lejitkan semangat litera negeri.