Ternyata kata bahari tidak hanya berarti segala sesuatu yang terkait dengan laut, karena dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan bahwa bahari juga berarti indah, elok sekali.
Maka, tidaklah mengherankan kalau kemudian wisata bahari erat kaitannya dengan keindahan keelokan baik dari sisi (pemandangan) alam maupun kehidupan masyarakat serta kegiatan yang terkait dengan laut, seperti menyelam, memancing, dll.
Tentu saja yang menjadi daya tarik wisata bahar adalah menikmati matahari terbit dari ufuk timur dan matahari terbenam di ujung Barat. Dua situasi ini menjadi keunggulan pulau-pulau kecil yang tersebar di seluruh laut Nusantara.
Wisata ke pulau membawa kita memahami fenomena alam. Deburan ombak dan hembusan angin laut membawa suasana damai. Bukti bahwa dunia tidak rata atau datar bisa dilihat dari pulau-pulau tujuan wisata yaitu dari kejauhan kapal akan muncul dari ‘bawah’ laut.
Pulau-pulau kecil menjadi tujuan wisata bagi wisatawan mancanegara (Wisman). Sebut saja pulau-pulau di Teluk Jakarta ada beberapa pulau yang menjadi tujuan wisman dan wisatawan nusantara (Wisnu) untuk berlibur di akhir pekan atau tinggal dalam waktu lama (long stay).
- Memancing
Memang, wisnu tidak begitu tertarik wisata bahari. Paling-paling wisata sehari ke pulau-pulau terdekat. Seperti warga Jakarta dan Tangerang menyeberang ke Pulau Untung Jawa atau Pulau Bidadari untuk menikmati hari libur. Ada juga yang bermalam pada akhir pekan.
Pulau-pulau di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta (Sumber: juliesartoni.blogspot.com)
Tentu saja wisnu tidak akan betah di pulau terpencil. Seperti di Pulau Putri, Teluk Jakarta, ini. Di kamar tidak ada radio, tidak ada televisi dan tidak pula ada jaringan telepon. Jika mau nonton televisi silakan ke restoran. Maka, yang mengiringi kita jika hendak tidur adalah suara berbagai macam binatang di sekitar kamar. Ada suara kodok, jangkrik dan burung.
Di siang hari pengunjung pula menikmati air laut yang jernih dengan berenang dan menyelam. Di pulau ini ada ‘kerangkeng’ yang berisi ikan hiu sehingga pengunjung bisa melihat ikan yang ditakuti itu dari jarak dekat. Bahkan, di restoran pengunjung bisa ‘mencium’ ikan hiu yang ada di akuarium sekeliling restoran.
Kegiatan lain di pulau ini adalah memancing. Ini juga sangat mengasyikkan karena memerlukan kesabaran. Menunggu umpan disantap ikan. Ada yang memancing dari pantai dan dermaga, tapi ada juga yang memancing dengan memakai perahu. Kegembiraan tiada tara jika mata pancing berhasil menggaet seekor ikan.
“Dapat… dapat … dapat …..” Itulah teriakan wisatawan ketika mereka berhasil menangkap ikan ke pasir pantai. Mata pancing dicabut dari mulut ikan. Pasang umpan. Mata pancing kembali dilempar ke laut menunggu tali pancing tersentak.
Berwisata ke pulau-pulau akan lebih berkesan lagi jika di pulau itu ada penduduk asli, seperti di Pulau Untung Jawa, Pulau Pari dan Pulau Pramuka. Tiga-tiganya di Teluk Jakarta, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Pusat Oseanografi LIPI di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta (Foto: goodnewsfromindonesia.id)
Wisata bahari adalah bagian dari “Pesona Indonesia” yang merupakan kekayaan negeri di Khatulistiwa ini yang menjadi lanskap Asia (Asia Landscape) karena semua kekayaan bahari Asia ada Indonesia. Bahkan, kekayaan bahari Indonesia tiada tara di Asia. Selain memanjang di Khatulistiwa juga berada di laut lepas yang terbebas dari polusi udara dan air.
Di Pulau Untung Jawa pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan penduduk. Misalnya, sambil minum dan makan di warung-warung atau dengan pemilik homestay yang menjadi ‘hotel’ bagi pengunjung.
2. Merenung
Sedangkan di Pulau Pari, ada stasiun penelitian oseanografi milik LIPI. Di pulau ini juga ada penduduk. Sambil berwisata bisa pula menimba ilmu dan bersosialisasi dengan penduduk. Biasanya di pulau-pulau itu ada lapangan bola voli, nah, pengunjung bisa juga ikut main voli. Kalau pemain cukup adalah ‘pertandingan’ antara pengunjung dan penduduk pulau.
Kalau di Pulau Pramuka, suasana sudah seperti di kota karena di sana ada pusat pemerintahan yaitu kantor bupati dan rumah sakit. Tapi, tetap saja ada yang khas karena kantor-kantor itu ada di pulau nun di tengah laut.
Di Pulau Pramuka ini terkenal ikan tongkol bakar. Kalau tidak dipesan di pagi hari, maka kita tidak akan pernah kebagian makan dengan ikan tongkol bakar khas pulau itu. Ikan tongkol bakar di pulau ini adalah ikan tongkol yang dipancing nelayan setempat sehingga ikan tsb. segar dan terhindar dari zat-zat pengawet.
Angin laut juga bermanfaat bagi kesehatan karena asapnya mengandung garam. Itu artinya berwisata bahari sekaligus meningkatkan vitalitas tubuh.
Selain menikmati pemandangan alam, menikmati ikan bakar yang segar, mandi di laut yang jernih satu hal yang bisa dilakukan di pulau-pulau itu adalah merenung betapa ada satu kekuatan yang tidak terlihat.
Bayangkan pulau-pulau kecil itu bisa ada di tengah laut jauh dari daratan pulau besar tapi tidak pernah digulung ombak besar. Jika terjadi sesuatu alangkah kecilnya diri kita sehingga membawa kita kepada Sang Pencipta yang berada di balik semua kondisi dan kejadian di alam semesta (Kompasiana, 19 Oktober 2015). *