Kunjungan IGI

Kunjungan IGI

Sabtu, 13 November 2021 Penerbit Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD) menerima tamu dari Ikatan Guru Indonesia (IGI). Ibu Dr Wulan dan Ibu Marni Pengurus IDI tiba di kantor YPTD Pulul 14.20 WIB. Bersama Pak Guru Andy Khafilah kami menjamu para tamu dalam rangka menjajaki kerjasama Literasi.

Petemuan ini sebenarnya direncanakan Oktober.  Kesibukan para pihak sehingga baru terpaksa baru bisa dilaksanakan di pekan ke 2 November. Perkenalan YPTD dengan IGI diawali pada acara webinar zoom meeting membahas tentang Pantun dengan peserta Bapak Ibu Guru IGI..

Program IGI luar biasa padat dan banyak.  Hal ini menyiratkan betapa tinggi semangat Bapak Ibu guru dalam upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas literasi Indonesia. Oleh karena itu kerjasama antar pihak yang memiliki kepentingan searah sungguh suatu sinergi kuat dalam mewujudkan cita cita bersama mencerdaskan kehidupan bangsa.

Ananda Maddam Heddy tiba agak terlambat.  Bisa dimaklumi keterlambatan Ibu Guru Jago Karate ini bersebab hujan angin sangat deras disertai petir menyambar di kawasan Kelurahan Dukuh Jakarta Timur.  Lumayan hampir 90 menit hujan membasahi Jalan Bumi Pratama VIII Perumahan Bumi Harapan Permai.

Pembicaraan YPTD dan IGi dimulai dengan pertukaran buku.  Inilah adab sempurna ketika para guru berjumpa.  Saling bertukar hadiah buku sudah menjadi tradisi melekat pada setiap silaturahim literasi. YPTD menghadiahkan Buku Antologi Ulang Tahun Pertama  sedangkan dari IGI 2 buku  Intuisi Mata Elang dan Pelet Pesona Telelet.

Pembicaraan semakin seru ketika hujan agak reda. Maddam Heddy tiba sedikit berbasah basah.   Ibu Guru super gaul ahli piano ini melengkapi informasi Program Kerja IGI  yang sebelumnya sudah disampaikan Ibu Dr Wulan.

Kesepakatan kerja sama lebih kepada bagaimana memberi motivasi kepada Bapak Ibu Guru  agar menulis di blog kemudian tulisan share ke media sosial seperti website YPTD terbitkanbukugratis.id. Seperti sering disampaikan bahwa Tulisan itu memiliki Roh ketika di publikasi.

Tanpa jemu YPTD sampaikan Pesan Almarhum Buya Hamka ; Biarlah tulisanmu itu mengikuti takdirnya.  Biarlah tulisanmu itu membela dirinya sendiri. Pesan Buya Hamka (Guru Imajiner TD)  benar adanya dan bukti tak terbantahkan ketika Buku Pertama Bukan Orang Terkenal sampai ke Ketua Umum Partai Gerindra sehingga terbitlah buku Prabowo Presidenku.

Penerbit YPTD sejak tahun 2020  menggagas program menerbitkan buku ber ISBN bayar seiklasnya. Tentu saja Visi Misi Nir laba YPTD sangat berkesesuaian dengan Program IGI. Kami bersepakat menggelorakan program mengajak para guru menulis yang nantinya akan bermuara pada penerbitan buku solo.

Sejatinya Buku adalah Mahkota seorang penulis. Akan lebih bermakna peradaban ketika setiap guru bukan hanya sekedar mengajar  namun lebih kepada mendidik.  Mengajak anak didik mencintai literasi.  Literasi di defenisi kan secara sederhana yaitu Gemar membaca dan kemudian menulis.

Alhamdulillah YPTD telah menerbitkan 290 judul buku.  Sebagian besar buku karya Bapak Ibu Guru.  Sebagai Anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) YPTD memiliki Legal Standing disamping Akta Notaris dan Skep Kemenkumham.  Berdasarkan Legal Standing YPTD diberi kewenangan oleh Perpustakaan Nasional untuk mengusulkan ISBN (International Standard Book Number).

Sembari menunggu hujan berhenti, para tetamu meninjau kantor YPTD.  Kantor yang sangat sederhana dilengkapi seperangkat Personal Computer dan Lemari Perpustakaan. Dari ruang kantor berbentuk studio mini  itulah dilakukan manajemen penerbitan buku dan acara bedah buku.

Dukungan fasilitas internet wifi lumayan kuat sangat membantu dalam silaturahim dunia maya. Berkomunikasi 2 arah dengan sahabat penulis pada komunitas WAG. Ternyata Whats apps sangat membantu kelancaran pekerjaan dalam nuansa  komunikasi, informasi dan edukasi literasi.

Hujan ternyata awet juga di sabtu sore itu.  Diskusi antar guru dimanapun berada selalu menghasilkan langkah langkah produktif positif. Ikhlas bertindak tidak membuat kami lelah.  Ibu Wulan dari Bogor, Ibu Marni dari Citayem dan Ananda Heddy dari Bekasi serta Pak Guru Andy Khafila membuktikan bahwa perbedaan geografis tempat tinggal tidak menyurutkan semangat literasi.

Luar Biasa dan Terima kasih IGI.

  • Salam Literasi
  • BHP, 14 November 2021
  • YPTD

Tinggalkan Balasan