Ada Hikmah Di Balik Jeda Menulis

Selamat pagi sobat,

Seperti yang telah saya sampaikan di tulisan sebelum ini bahwa sejak tanggal 15 Desember 2021 hingga tanggal 31 Desember 2021, saya memutuskan rehat sejenak menulis untuk dipublikasikan di website YPTD : terbitkanbukugratis.id, blog pribadi : doviri974.blogspot.com dan kompasiana.com.

Di kurun waktu jeda menulis tersebut, aktivitas saya alihkan untuk bercocok tanam di halaman depan rumah dan memelihara ikan cupang.

Kaitan memelihara ikan cupang inilah yang saya ulas di tulisan di pagi hari ini.

Awalnya saya memiliki akuarium yang sudah lama tidak digunakan lagi. Lantas timbul keinginan untuk kembali memelihara ikan namun hanya di akuarium saja. Akhirnya setelah mempertimbangkan efisiensi, saya memutuskan untuk memelihara ikan cupang yang merupakan ikan hias dan juga dikenal sebagai ikan petarung.

Sebagai orang yang awam dalam memelihara ikan cupang, untuk kali pertama saya membeli seekor ikan cupang jantan. Setelah mencari cari di penjualan ikan cupang online, saya mendapatkan ikan cupang jantan berjenis Big Aer berukuran XL dengan sirip warna biru, merah dan ungu yang terlihat begitu eksotik.

Tanggal 21 Desember 2021, ikan cupang yang saya order tiba di rumah dengan jasa pengiriman via kurir.

Ikan cupang langsung saya masukkan ke dalam akuarium. Di hari pertama, saya lihat ikan cupang tengah beradaptasi dengan lingkungan barunya. Namun hari hari berikutnya, ikan cupang terlihat mulai bergerak lincah dan mau makan pelet yang saya berikan.

Setelah memiliki seekor ikan cupang jantan, saya mulai tertarik untuk mempelajari kehidupan ikan cupang. Mulai dari lingkungannya, pakannya hingga cara pemijahannya.

Timbul keinginan saya untuk mencari pasangan dari ikan cupang jantan yang sudah saya beli dan sekaligus ingin tau apakah nantinya pasangan ikan cupang akan melakukan pemijahan. Kemudian saya mencari di lapak penjualan ikan cupang online dan menemukan ikan cupang betina ukuran M yang berjenis sama yaitu Big Aer. Menurut penjualnya, ikan cupang betina ini sudah siap bertelur. Tak pikir panjang, langsung saya bungkus alias saya beli.

Tanggal 29 Desember 2021, ikan cupang betina yang saya order tiba di rumah dengan jasa pengiriman via kurir. Ikan cupang betina tersebut langsung saya masukkan ke dalam toples plastik. Menariknya, ikan cupang betina terlihat bergerak lincah dan sudah mau makan pelet yang saya berikan.

Tanggal 30 Desember 2021, ikan cupang betina saya masukkan ke dalam akuarium untuk bergabung dengan ikan cupang jantan. Saya melihat ikan cupang jantan pasang gaya menari nari di depan ikan cupang betina. Kalau dalam bahasa Betawi, si jantan lagi nandak di depan si betina. Nampaknya keduanya cocok untuk menjadi pasangan.

Menurut yang saya baca dari suara.com (20/09/2021) bahwa saat ikan cupang jantan dan betina berinteraksi dalam satu tangki, makan cupang akan saling mengejar, menggigit, dan berenang bersama. Keduanya melakukan selama beberapa jam saat betina sudah siap menyimpan telur di sarang gelembungnya.

Berilah tempat sembunyi untuk betina beristirahat selama proses berlangsung. DIperlukan waktu 2 sampai 12 jam untuk pasangan cupang menyelesaikan tarian kawin dan pemijahan. Cupang jantan akan membalikkan betina saat ia melingkarkan dirinya di sekelilingnya untuk bisa membuahi telur saat dilepaskan di dalam air.

“Pelukan” ini akan berlangsung beberapa menit dengan gerakan mengapung hingga tenggelam bersama. Betina kemudian melepas telur setiap diremas pelukan jantan. Betina akan terlihat sesekali lesu saat melepas telurnya. Setiap kawin, cupang akan menghasilkan 20 sampai 50 telur.

Setelah cupang jantan berhenti kawin dan mengumpulkan telur dan mengembalikan ke sarang gelembung, waktunya pasangan kawin ini dipisahkan akuariumnya.

Perlu waktu sekitar 3 hari bagi telur yang telah dibuahi untuk berkembang jadi embrio dan menetas. Perkembangan telur mencapai puncaknya saat menetas, sekitar 3 hingga 4 hari diletakkan. Setelah menetas, benih akan berenang bebas dan segera keluarkan cupang jantan untuk keamanan telur cupang.

Tanggal 31 Desember 2021, apa yang disampaikan di suara.com (20/09/2021) terjadi di akuarium saya, terlihat begitu banyak gelembung yang merupakan sarang dari telur dan terlihat ikan cupang jantan menjaga gelembung gelembung tersebut dengan cara mengitarinya.

Tanggal 2 Januari 2022 malam, saya melihat telur telur mulai menetas dan cukup banyak burayak (ikan cupang yang masih kecil kecil). Alhamdulillah, akhirnya saya bisa melakukan pemijahan ikan cukap tanpa ada kendala.

Tanggal 3 Januari 2022, ikan cupang betina saya keluarkan dari akuarium karena cenderung mau memakan telur yang masih belum menetas meskipun selalu dihalangi oleh ikan cupang jantan.

Burayak terlihat semakin banyak dan mulai lincah bergerak.

Tanggal 5 Januari 2022, giliran ikan cupang jantan saya keluarkan dari akuarium dan tinggallah burayak yang bakal survive di dalam kehidupannya.

Mudah mudahan dengan memberikan pakan yang tepat dan bergizi, anak anak ikan cupang ini bisa tumbuh menjadi ikan cupang remaja.

Inilah hikmah dari jeda menulis, saya bisa melakukan pemijahan ikan cupang dan hal ini merupakan suatu pengalaman baru bagi saya.

Alhamdulillah ..

Sobat, sebelum saya undur diri, ijinkan saya menyampaikan sebuah pantun :

Wak Umuh Tengah Berburu

Tak Satupun Binatang Yang Ketemu

Carilah Pengalaman Yang Baru

Agar Hati Tak Merasa Jemu

Selamat beraktivitas ..

Salam sehat ..

 

NH,

Depok, 5 Januari 2022

 

Tinggalkan Balasan