KUNCI MENULIS

Literasi29 Dilihat

KUNCI MENULIS

Kunci menulis bukan kunci untuk membuka rumah kita ya. Namun fungsi kunci hampir sama yaitu memudahkan kita untuk melakukan sesuatu. Jika kunci rumah berarti untuk memudahkan kita untuk menikmati segala fasilitas yang berada di dalam rumah sehingga kita terlindungi dari hujan, angin dan bahaya diluar rumah juga membuat kita nyaman untuk tinggal di dalamnya dengan orang-orang tercinta.

Jika kunci menulis adalah tips atau cara agar kita dapat mengekspresikan ide-ide kita menjadi sebuah karya yang bermanfaat bagi diri pribadi maupun orang lain yaitu berupa tulisan yang kemudian bisa menjadi buku dan dibaca oleh orang lain.

Ketika kita mengikuti pelatihan apapun terutama pelatihan menulis kita akan mendapatkan kunci bagaimana kita agar dapat menjadi penulis yang profesional dengan melalui banyak tahapan dan tidak secara instan. Demikian juga ketika kita mengikuti pelatihan kepemimpinan maka diharapkan kita dapat menjadi pemimpin yang baik yang disenangi anak buah kita. Semua ilmu yang kita dapatkan tanpa kita aplikasikan maka akan menjadi sesuatu yang kurang bermanfaat, mungkin akan tersimpan dalam memori kita saja. Ketika memori kita tertumpuk dengan informasi-informasi lain maka kunci tersebut semakin terlupakan.

Nah apa saja kunci menulis?

KUNCI PERTAMA adalah motivasi. Motivasi ini dipicu oleh berbagai faktor diantaranya, keinginan untuk mendapatkan promosi jabatan atau promosi level lebih tinggi jika kita seorang guru. Hal ini tentunya berhubungan dengan masa depan karir kita. Walau mungkin ini terkesan sedikit memaksa namun tidak ada pilihan bahwa jika karir kita ingin menjadi lebih baik maka kita harus menulis.

Jika kita seorang mahasiswa S1 maka kita harus dapat menulis skripsi, jika kita S2 maka produk tulisan kita berupa tesis dan jurnal nasional. Demikian juga ketika kita menjadi mahasiswa S3, kita harus bisa menulis untuk Jurnal internasional, Seminar internasional dan untuk disertasi.

Motivasi kedua yaitu motivasi berpolitik. Seseorang menulis dengan tujuan untuk meyakinkan orang lain akan gagasan-gagasan politiknya. Biasanya dia menulis di media sosial seperti blog, di Instagram, Face book, dan jurnal ilmiah serta buku digital.

Motivasi ketiga yaitu motivasi materi. Menulis karena ingin mendapatkan pendapatan atau honor. Penulis terkenal akan mendapatkan penghasilan melimpah karena dia mendapatkan royalti dari bukunya yang dicetak dalam jumlah yang banyak. Namun menjadi penulis terkenal perlu proses dan latihan.

Motivasi keempat yaitu motivasi ingin diakui oleh orang lain. Dengan menulis seseorang menjadi terkenal. Khalayak banyak mengenalnya sehingga dia memiliki relasi banyak dan ujung-ujungnya dia akan banyak mendapatkan kemudahan baik dibidang finansial maupun karir. Walau finansial dan karir adalah sebagai salah satu imbas dari ingin diakui sebagai seseorang yang berpengaruh.

Motivasi kelima yaitu motivasi cinta. Seseorang menulis karena memang jatuh cinta pada dunia tulis menulis. Sehingga menulis adalah salah satu passion-nya. Jika memang seseorang menulis karena motivasi ini maka akan mudah bagi dia untuk mengekspresikan ide-idenya, membagikan ilmu, pengalaman, kesedihan dan kebahagiannya kepada pembacanya.

KUNCI KEDUA, meyakini bahwa menulis itu adalah anugerah dari Yang Maha Kuasa. Talenta menulis yang diberikan Allah SWT sudah seharusnya terus dilatih.  Bagaimanapun sibuk dan padatnya kegiatan. 30 menit untuk menulis artikel kemudian 15 menit editing dan proof reading. Bagi penulis pemula akan memerlukan waktu yang lebih lama untuk menulis,  editing dan proof reading. Bagi penulis ahli dalam waktu yang sama akan menghasilkan beberapa lembar tulisan. Dengan terus menulis berarti seseorang mensyukuri atas kelebihan yang diberikan Allah kepadanya.

KUNCI KETIGA, menulis itu akan memberikan keajaiban dalam hidup. Seperti yang dituturkan salah satu sahabat menulis saya, dia menjadi sembuh dari sakitnya karena disela-sela waktunya di rumah sakit atau ketika sudah kembali ke rumah dia tetap menulis. Tanpa disadari kesehatannya semakin membaik dan sembuh. Tulisan-tulisannya ketika sakit dapat diwujudkan menjadi buku. Sungguh suatu keajaiban bukan?

KUNCI KEEMPAT, tidak mudah menyerah. Seperti dituturkan oleh salah satu narasumber menulis, Dr. Ngainum Naim bahwa banyak orang ingin menulis, termasuk menulis buku, tetapi semangat menulisnya naik turun. Saat ikut kegiatan kepenulisan, semangat menulisnya berapi-api. Namun ketika kembali ke dunia nyata atau kehidupan sehari-hari, semangat itupun perlahan-lahan memudar dan akhirnya hilang sama sekali. Saat bersemangat, menulis berlembar-lembar halaman dalam sehari terasa ringan. Saat tidak bersemangat, satu paragraf pun terasa berat sekali. Bahkan sangat mungkin berbulan-bulan tanpa menulis sama sekali.

KUNCI KELIMA, berjejaring atau memiliki meiliki sahabat dari mana saja baik melalui media sosial maupun bertemu langsung pada acara-acara kopi darat (KOPDAR) baik dengan penulis lain maupun dengan orang-orang lain disekitar kita. Orang-orang biasapun dan bahkan tidak terlalu terkenalpun tetap memiliki keahlian tertentu yang orang lain tidak punya.

KUNCI KEENAM, menulis sebanyak-banyaknya. Menulislah setiap hari tanpa henti. Lakukan secara terus-menerus. Jika kita merasa tulisan kita tidak baik maka dengan menulis setiap hari tulisan kita akan otomatis menjadi baik.

Nah sudah mendapatkan enam kuncikan? Jika sahabat pembaca memiliki kunci lain bisa sharing di blog pembaca ya.

Demikian yang bisa saya bagikan ketika saya belajar dari Dr. Ngainum Naim dan beberapa referensi dari sumber lain.

Jonggol, 18 Juni 2022

NANI KUSMIYATI

Tinggalkan Balasan