SURAT BUAT PAPA KOESMALAGITA, NAMA YANG ANEH
Ytk. Papa
Papa, apa kabar Papa di atas sana ? Kuharap Papa berbahagia selalu, bertemu kembali dengan Mama di surga. Tahun demi tahun berlalu, sejak terakhir kali aku melihat wajah Papa di senja 21 Oktober 2011. Bersamaan dengan terbenamnya matahari, kulepas Papa di tempat peristirahatan terakhir.
Tetiba aku rindu pada Papa malam ini. Maka kutuliskan surat ini sebagai pengganti percakapan hangat yang dahulu sering kita lakukan. Percakapan ayah dan anak yang menyenangkan dan selalu menjadi kenangan.
Kemarin saat aku menuliskan daftar riwayat hidup sebagai salah satu persyaratan kegiatan kredensialing tenaga kesehatan Puskesmas, di sana diminta untuk mencantumkan Riwayat Pendidikan mulai dari SD (Sekolah Dasar), SMP (Sekolah Menengah Pertama), SMA (Sekolah Menengah Umum) dan juga perguruan tinggi. Kala kubaca nama Papa yang tertulis di ijazah SD, SMP dan SMU, aku tak bisa menahan senyum. Tentang hal itu, kita mempunyai kenangan yang lucu, ya Pa…
Di KTP (Kartu Tanda Penduduk) Papa yang terakhir, nama Papa yang tercantum di sana adalah “Koesmalagita”. Ya, memang itulah nama Papa sejak lahir. Tapi semasa Papa masih sekolah, Papa suka menuliskan singkatan NP di belakang nama Papa. Di buku-buku koleksi Papa juga tercantum nama “Koesmalagita NP” alias “Koesmalagita Natanael Putra”. Saat itu Papa bercerita bahwa akhiran nama “Natanael Putra” itu untuk mengingatkan Papa pada almarhum Mbah Kakung yang bernama Natanael. Jadi, Koesmalagita Natanael Putra maksudnya adalah Koesmalagita, putra dari Bapak Natanael.
Oke. I see, Pa ! Dan semenjak saat itu, akupun ikut-ikutan membuat singkatan nama “KP” alias “Koesmalagita Putri” sebagai tambahan di belakang namaku. Alasanku juga sama dengan Papa, yaitu untuk mengingatkanku bahwa aku putri dari Bapak Koesmalagita. Kala itu, Papa cuma geleng-geleng kepala melihat betapa panjangnya nama yang kutulis di bagian sampul depan buku tulisku semasa SD. Di sana tertulis : Dewi Leyly Fibrianti Koesmalagita Putri. Hahaha…
Gara-gara kebiasaan itulah, akhirnya nama Papa yang tertulis di Ijazah SD, SMP dan SMU-ku jadi aneh. Di KTP Papa kala itu tercantum nama dan gelar Papa, Koesmalagita, B.Th. Lalu dalam keseharian, Papa sering mencantumkan nama Natanael Putra di belakang namanya. Maksud hati seorang anak SD, ingin mencantumkan nama ayahnya dengan lengkap, tanpa tahu ketentuan pencantuman nama dan gelar. Maka gabungan nama itupun menjadi “Koesmalagita B.Th Natanael Putra”.
Waduh… mana ada singkatan gelar ditulis di tengah-tengah nama ?! dan sekali lagi Papa hanya geleng-geleng kepala melihat namanya yang tercantum di ijazahku. “Namaku jadi aneh ya ?!” gumam Papa. Dan aku hanya bisa meringis menjawab tanya Papa.
Oh iya, Pa. Masih berhubungan dengan nama, ada satu kisah yang masih kuingat pada saat aku duduk di bangku kuliah. Waktu itu salah satu dosenku menanyakan nama Papa dan Mama. Aku lupa dalam rangka apa beliau menanyakan hal itu, hanya saja saat itu aku diminta menuliskan nama Papa dan Mama di atas secarik kertas. Lalu kutuliskan nama “Koesmalagita” di baris pertama dan nama “Edy Panglipuring Tyas” di baris kedua, di bawah nama Papa.
“Yang ini nama ibumu ya ?” tanya dosenku sambil menunjuk nama Papa.
“Bukan,” jawabku.
“Lho, yang ini bukannya nama ayahmu ?” sekali lagi dosenku bertanya sambil menunjuk nama Mama.
“Bukan,” jawabku lagi.
Hehehe… bahkan dosenku pun sempat tak percaya kalau Koesmalagita adalah nama Papa, sedangkan Edy Panglipuring Tyas adalah nama Mama. Nama Edy biasanya memang digunakan untuk nama laki-laki di daerah Jawa. Nama Papa pun terkesan seperti feminin ya ?! Ahhh… belum tahu saja mereka itu kalau Papa adalah cowok macho yang berhati lembut. Hehehe…
You are the best father in this world, my always beloved daddy.
With Love,
Dewi Leyly Fibrianti Koesmalagita Putri
Catatan kenangan yang indah mbak tentang Papa dan Mama ya
Salam hangat sellau ya mbak
Ikutan rindu Bapakku juga jadinya