Kemajuan teknologi merupakan suatu keharusan yang tak dapat ditawar lagi. Seiring berkembangnya zaman, maka berbagai inovasi dan invensi ditemukan. Salah satunya adalah Arpanet yang ditemukan pada tahun 1969. Awalnya, Arpanet dikhususkan untuk keperluan militer Amerika Serikat. Barulah sekitar tahun 1989 dibuka akses dengan dunia luar, yang kini kita kenal dengan istilah internet.
Sesuai data yang dirilis We Are Social, terdapat 204,7 juta pengguna internet di Indonesia pada awal tahun 2022. Dari jumlah 277,7 juta penduduk Indonesia, maka 73,7 % adalah penetrasi internet. Indonesia juga merupakan negara keempat pengguna internet terbesar di dunia.
Dalam kurun waktu 33 tahun, internet berkembang sedemikian rupa. Hampir seluruh kegiatan kita bersentuhan dengan internet, mulai dari pekerjaan, akses berita, pesan makanan, beli tiket, bahkan belanja online. Pengguna internet juga tidak hanya yang bermukim di daerah perkotaan, namun hingga ke seluruh pelosok desa di tanah air. Untuk itu, sebagai konsumen harus jeli memilih produk-produk yang ditawarkan oleh provider internet.
Salah satu diantara provider internet yang berkembang di negara kita adalah Indonesia Digital Home (IndiHome). IndiHome merupakan salah satu produk layanan dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Adapun produk yang tersedia adalah paket layanan komunikasi dan data seperti telepon rumah (Voice), Internet (Internet on Fiber atau High Speed Internet), dan layanan televisi interaktif (Usee TV Cable, IPTV).
Sejak merebaknya pandemi Covid-19 di Indonesia pada akhir Maret 2019, seluruh kegiatan yang berinteraksi langsung dengan manusia dihentikan. Tak terkecuali kegiatan belajar mengajar, mulai dari TK hingga Perguruan Tinggi. Sebagai seorang guru, saya mengikuti kebijakan yang ditetapkan Pemerintah, melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Berbagai metode pembelajaran disesuaikan dengan media yang dipakai, seperti wa grup, google classroom, dan sebagainya. Sebagai konsekuensinya, maka ada biaya yang dikeluarkan untuk pembelian kuota internet. Tak dapat dipungkiri bahwa selama PJJ, guru sebagai ujung tombak pendidikan harus benar-benar akrab dengan teknologi. Sebab, kegiatan mengajar harus tetap berlangsung meski dengan metode PJJ.
Tinggal di daerah yang jauh dari pusat ibukota, menyebabkan terjadinya kendala terhadap jaringan internet, terlebih pada jam-jam sibuk. Seringkali tiba-tiba jaringan terputus atau lelet, ditambah lagi dengan harus isi ulang untuk pembelian kuota. Puncaknya adalah ketika putri kedua saya yang sedang mengikuti perkuliahan di Medan, semester kedua kampusnya di lockdown. Berbekal paket kuota internet dengan jelajah terbatas, maka kami mulai kewalahan. Saya dan anggota keluarga lainnya mulai menghitung berapa biaya yang dikeluarkan hanya untuk mengakses internet.
Setelah membandingkan besaran biaya pembelian paket kuota internet per anggota keluarga, maka kami memutuskan untuk berlangganan IndiHome. Ketika itu sedang ada promosi dengan paket seharga Rp. 260.000/bulan. Tanpa berpikir panjang, akhirnya teknisi IndiHome menyambangi rumah kami, dalam waktu kurang dari 1 jam internet sudah bisa diakses dengan baik. Sebenarnya, tidak ada yang mempromosikan produk Telkom ini kepada kami, hanya berbekal kepercayaan bahwa selama ini produk-produk Telkom memiliki jaringan terluas di Indonesia serta layanan purna jual yang prima.
Saya sebut layanan purna jual prima, karena berdasarkan pengalaman kami, beberapa kali ada gangguan internet, maka cukup menghubungi nomor tertentu. Setelah kami melaporkan gangguan dimaksud, balasan kami terima via wa, dengan memberikan penjelasan tentang petugas yang akan menangani gangguan tersebut, lengkap dengan surat tugas, seragam, dan ID card. Tentu sebagai pelanggan, kami sangat mengapresiasi respon cepat dari pihak IndiHome seperti ini. Yang uniknya lagi, teknisi yang bertugas menolak diberi uang lelah, alasannya mereka sudah diberi gaji yang sangat pantas oleh perusahaan.
Terkait dengan manfaat internet yang saya rasakan selama berlangganan IndiHome, maka dalam PJJ, kegiatan belajar mengajar berjalan lancar. Hampir tidak ada gangguan meski jarak antara rumah dengan sekolah sejauh 8 Kilometer. Saya tidak perlu menunggu lebih lama untuk menyambungkan internet dengan media pembelajaran yang digunakan dalam PJJ. Bahkan ketika melakukan zoom dengan siswa, dalam rangka lomba pembuatan video pembelajaran, berjalan dengan baik. Komunikasi saya dengan siswa di ruang zoom sangat lancar, kualitas gambar dan suara sangat jernih, benar-benar Internetnya Indonesia.
Keberadaan Base Transceiver Station (BTS) dapat ditemukan disepanjang jalan lintas Sumatera, bahkan di jalan-jalan menuju desa lainnya di Kabupaten Labuhanbatu Utara. Dengan 237,3 ribu BTS tahun 2021, maka sebutan juaranya BTS Indonesia, sangat pantas disematkan kepada PT Telkom Indonesia. Barangkali, ini adalah satu faktor penyebab maka akses internet sangat mudah dijangkau di Kabupaten Labuhanbatu Utara, dengan mengandalkan IndiHome, Internetnya Indonesia.
Demikian halnya dengan putri saya Gisela. Dia mengikuti perkuliahan selama 5 semester dengan sistem online. Perkuliahan jenjang Magister yang diikutinya mengharuskan untuk seringkali lakukan presentasi. Maka, perkuliahan online sejauh 223 KM (Aekkanopan-Medan) tidak mengalami hambatan apapun, dengan mengandalkan IndiHome, Internetnya Indonesia. Bulan Juni yang lalu Gisela sudah menyandang gelar Magister, yang merupakan salah satu bukti keandalan IndiHome dalam urusan internet berkelas.
Selain itu, sahabat-sahabat dari putra bungsu saya, seringkali main bareng (mabar), istilah yang dipakai oleh anak muda untuk main game online secara bersama-sama. Mereka mabar di teras depan rumah dengan mengandalkan kekuatan jaringan IndiHome, produk Telkom Indonesia. Melihat keseruan putra saya dengan teman-temannya, saya merasakan kebahagiaan tersendiri, mampu berbagi meski hanya sekadar internet gratis untuk bermain game.
Berbagai keunggulan yang dimiliki IndiHome, menjadikan IndiHome menjadi pilihan pertama bagi konsumen. Beberapa keunggulan tersebut yang sudah saya rasakan adalah:
1. Tersedianya paket pilihan sesuai kebutuhan konsumen
Dengan tiga type yakni dual play, triple play premium dan triple play deluxe, pilihan saya jatuh pada yang pertama, dual play. Meski merupakan paket termurah diantara yang lainnya, saya dan keluarga tetap bisa menikmati hiburan baik melalui saluran TV maupun berselancar di media sosial.
2. Jaringan internet yang cepat dan stabil
Sebagai seorang guru, saya juga memiliki kesibukan di bidang literasi. Untuk kegiatan webinar yang saya ikuti, baik itu skala nasional maupun regional, dapat terlaksana dengan baik dan lancar, dengan fasilitas jaringan terbaik dari IndiHome. Jika anak saya sedang mabar dengan teman-temannya, saya juga dapat berkaraoke pada saat yang sama, dengan tidak mengurangi kualitas jaringan internet.
3. Play back tayangan TV favorit
Dengan beragam kesibukan di luar rumah, tak jarang saya harus melewatkan berbagai acara TV yang sebenarnya merupakan acara favorit buat saya. Namun sekali lagi, IndiHome memberi solusi dengan adanya fitur playback, sehingga saya dapat menonton ulang yang dapat diakses hingga tujuh hari sebelumnya.
4. Tagihan dapat dibayar dimana saja
Sedemikian mudahnya cara untuk membayar tagihan pemakaian IndiHome, sebab tersedia 16 cara bayar. Mulai dari M-Banking, ATM, Dompet Digital, My IndiHome, dan seterusnya.
Dengan berbagai kelebihan yang saya dapatkan dengan menjatuhkan pilihan pada IndiHome, maka saya berpendapat bahwa Indihome adalah rajanya Internet Indonesia. Semoga PT Telkom Indonesia tetap menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan terbaik, agar seluruh lapisan masyarakat dapat menikmati manfaat internet.
Salam IndiHome, internet sehat, berkualitas, dan mampu menyentuh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Salam literasi dari bumi Kualuh, basimpul kuat babontuk elok.