18.Penilaian_Nya yang Hakiki

Terbaru31 Dilihat

Ada masanya rutinitas yang biasa dilakukan tidak dilaksanakan tepat waktu bahkan terhenti. Bukannya disengaja namun ada halangan yang membuat rutinitas itu terhenti. Rutinitas yang biasa dilakukan tentunya telah masuk ke long memory, disaat waktunya tiba ingatan itu akan langsung mengingat apa rutinitas yang biasa dilakukan.

Terkadang membuncah nya rasa di dada disaat ingin melakukan dan mengabaikan rutinitas itu. Perasaan yang tidak menentu, tentunya akan lebih fokus kepada hal yang sangat prioritas saat itu. Sebenarnya semua prioritas namun disaat ini ada yang lebih diprioritaskan.

Siapa yang menginginkan rasa sakit, tentunya tidak ada. Jika orang tersayang yang sakit, siapapun itu pastilah akan lebih fokus kepada yang sakit. Itulah sebuah kondisi yang meminta kita harus memilih diantara yang penting.

Kadang orang tidak akan paham dengan kondisi yang sedang kita alami. Mereka hanya bisa menjudge secepatnya sejauhmana mereka bisa memberikan statemen. Yang mereka tahu dan ingin memberikan pendapat sejauh yang mereka mau tanpa mengetahui apa yang terjadi sebenarnya.

Itulah manusia sangat suka memberi penilaian tanpa harus memeriksa terlebih dahulu. Padahal  diibaratkan lembaran ujian, guru harus memeriksa terlebih dahulu setelah itu guru memberikan nilai terhadap apa yang telah dilakukan oleh muridnya.

Itu baru adil dan harus dilakukan, tetapi tetap ada juga orang melakukan penilaian sebelum melakukan pemeriksaan. Itulah egoisnya orang lain terhadap diri kita.

Namun yang pasti, disaat penilaian yang telah dilakukan tanpa adanya pemeriksaan makan sebagai manusia biasa haruslah menerima semuanya  dengan lapang dada dan sabar. Jika ada kesempatan dan mereka  mau mendengarkan penjelasan itu lebih baik. Namun jika tidak, yaa sudahlah… Kembalikan ke niat awal, bukankah segala sesuatu yang kita lakukan tergantung niat awalnya.

Jika niat awal sudah bagus, maka tetaplah melangkah kedepan, anggaplah semua penilaian manusia hanyalah sebatas penghibur diri. Dibawa senyum saja, yakinlah jika niat awalnya lillah maka tidak ada satupun atau apapun yang akan menggoyahkan niat itu.

Bukankah hidup di dunia ini bukan penilaian manusia yang kita harapkan, melainkan hanya penilaianNya yang lebih hakiki. So, never give up dan move on now!

Tinggalkan Balasan