Kurikulum Merdeka efektif apabila penerapan nilai-nilai kebajikan juga berjalan dengan baik di lingkungan sekolah. Di bawah ini ada beberapa contoh nilai-nilai kebajikan universal yang telah disepakati beberapa institusi di dunia.
IBO Primary Years Program (PYP)
Sikap Murid:
- Toleransi
- Rasa Hormat
- Integritas
- Mandiri
- Menghargai
- Antusias
- Empati
- Keingintahuan
- Kreativitas
- Kerja sama
- Percaya Diri
- Komitmen
Sembilan Pilar Karakter dari Indonesian Heritage Foundation (IHF)
- Cinta Tuhan dan segenap ciptaanNYA
- Kemandirian dan Tanggung jawab
- Kejujuran (Amanah), Diplomatis
- Hormat dan Santun
- Dermawan, Suka Menolong dan Gotong Royong
- Percaya Diri, Kreatif dan Pekerja Keras
- Kepemimpinan dan Keadilan
- Baik dan Rendah Hati
- Toleransi, Kedamaian dan Kesatuan
Petunjuk Seumur Hidup dan Keterampilan Hidup (Lifelong Guidelines and Life Skills)
Keterampilan Hidup
- Dapat dipercaya
- Lurus Hati
- Pendengar yang Aktif
- Tidak Merendahkan Orang Lain
- Memberikan yang Terbaik dari Diri
Petunjuk Hidup
- Peduli
- Penalaran
- Bekerja sama
- Keberanian
- Keingintahuan
- Usaha
- Keluwesan/Fleksibilitas
- Berorganisasi
- Kesabaran
- Keteguhan hati
- Kehormatan
- Memiliki Rasa humor
- Berinisiatif
- Integritas
- Pemecahan Masalah
- Sumber pengetahuan
- Tanggung jawab
- Persahabatan
The Seven Essential Virtues (dari Building Moral Intelligence, Michele Borba)
- Empati
- Suara Hati
- Kontrol Diri
- Rasa Hormat
- Kebaikan
- Toleransi
- Keadilan
Sebagai tindak lanjut implementasi kurikulum merdeka, maka di dalam mengambil keputusan di sekolah, tentu pendidik akan selalu menghadapai situasi dilema etika. Pada situasi ini, terdapat konflik antara nilai-nilai kebajikan universal yang sama-sama benar. Sudah pasti bahwa seorang pendidik akan menghadapi situasi di mana dua nilai kebijakan yang saling bersinggungan. Mencermati atau mengidentifikasi tentang apa yang sebenarnya terjadi sangat penting sebelum mengambil keputusan yang tepat dan bertanggung jawab.