Sebenarnya kami ingin menikmati pantai-pantai sepanjang Pacitan. Daerah ini memang dikenal sebagai gudangnya pantai yang indah. Ada banyak pantai Pacitan yang terkenal, seperti Pantai Klayar, Pantai Soge, Pantai Srau, Pantai Kasap, dan Pantai Banyu Tibo.
Tapi niatan kami tersebut kemudian gagal terpenuhi. Selain lokasi pantai yang ternyata cukup jauh, ini juga pengalaman pertama kami melewati Madiun, Ponorogo, dan Pacitan untuk menuju Pracimantoro, Wonogiri. Jalanan yang berkelak-kelok dan curam sepanjang Pacitan rupanya membuat nyali kami agak ciut. Kami pun kemudian berkendara dengan ekstra hati-hati.
Selain itu jika dicek dengan Google Maps, kami baru tiba di pantai sesaat jelang matahari tenggelam. Ya akhirnya kami gigit jari dan memilih meneruskan ke Pracimantoro, Wonogiri.
Tapi tak apa-apalah. Mungkin suatu saat kami kembali singgah untuk menyusuri Pacitan. Selain itu kami juga tak begitu kecewa. Pasalnya, sepanjang perjalanan di Pacitan, kami mendapatkan suguhan panorama yang menakjubkan. Hutan dengan pegunungan dan sungai yang cukup deras. Jalanannya lumayan berkelak-kelok
Ada bagian selamat datang, Pacitan Bumi Kelahiran Sby. Daerah ini memang tempat dilahirkan dan dibesarkannya mantan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono.
Kami kemudian beristirahat sejenak di Masjid Kopi Jujur alias Masjid Baitus Shomad. Masjid ini memiliki area kompleks yang besar dan area parkirnya luas.
Di sini pengunjung juga bisa menikmati kopi dan teh, dengan harga terjangkau. Juga ada penginapan, apabila seandainya pengunjung kelelahan berkendara. Rest area yang komplit.
Setelah cukup beristirahat kami pun melanjutkan perjalanan. Mungkin suatu ketika kami kembali menyusuri Pacitan, menikmati keindahan pantai dan guanya.
Gambar dari Kompas dan dokpri