Semua Berawal dari Mau Belajar

Terbaru59 Dilihat

Semua Berawal dari Mau Belajar

Cing Ato
Guru Blogger Madrasah
Motivator Literasi Nasional
Penyintas GBS
Teacher MTs N 5 Jakarta

Ketika diri ini tak bisa menyusun kata-kata, tak satupun karya yang nyata yang bisa dilihat mata. Sementara dibelahan Nusantara banyak sahabat yang sedang menyusun asa. Iri rasanya hati ini untuk bisa membersamai dan bermesraan dengan para sahabat tercinta.

Lari mengejar asa itu yang diri ini lakukan, meninggalkan sahabat -sahabat yang tau mau diajak berlari. Bergerak di saat yang lain diam, berlari di saat yang lain berhenti. Terus mengejar sahabat yang sedang mengejar asa dan membersamai dalam sebuah gerbong cita-cita.

Dengan kemauan yang kuat dan berjejaring dengan teman-teman yang satu visi dan misi terwujudlah sebuah karya yang sebelumnya tak terlintas.

Belajar, belajar, dan belajar yang membuat segalanya berubah. Ketika tak mampu menulis berusaha belajar dan berjejaring dengan madrasah-madrasah ilmu. lahirlah ratusan artikel dalam berbagai bentuk.

Tidak berhenti dalam menulis saja, mencoba mempelajari dan menjemput ilmu tentang desain cover buku dan lainnya. Lahirnya karya-karya yang bisa dinikmati diri sendiri maupun teman-teman yang lain.

Keterbatasan bukan penghalang untuk bisa eksis. Apalagi sekarang belajar tidak perlu harus pergi ke tempat yang jauh. Kini zaman digitalisasi, di mana semua kebutuhan manusia bisa diakses lewat internet. Tinggal kitanya mau belajar atau tidak.

Dahulu orang menulis harus menggunakan kertas dan alat tulis lainnya. Sekarang cukup dengan menggunakan smartphone bisa menghasilkan ribuan tulisan. Jadi tidak ada alasan untuk tidak menulis.

Kemauan untuk belajar itu kuncinya. Tidak ada yang tidak mungkin, jika kita mau belajar pasti bisa. Orang-orang yang sukses itu gairah belajarnya melebihi orang kebanyakan. Bahkan waktu yang tersedia masih kurang untuk orang sukses, karena keasikan dia bermesraan dengan asa membuat waktu itu sangat kurang.

Beda dengan orang kebanyakan waktunya terlalu banyak, karena saking banyaknya waktu sehingga dia gunakan untuk hal yang tak guna. Terkadang terlalu banyak alasan yang membuat diri itu terbelenggu dan terpenjara. Akhirnya tak ada karya yang dihasilkan sepanjang hidupnya.

Cakung, 2 November 2022

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan