Hari ini, 18 Februari 2023, pengarang YPTD (Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan) berkumpul di Perpustakaan Nasional di Jalan Salemba Raya No 28 A, Jakarta Pusat. Sesuai undangan dari Ketua YPTD, Pak Thamrin Dahlan, waktu berkumpul pukul 10.30 pagi di Ruang Deposito di lantai 5.
Adapun acara kumpul darat alias Kopdar ini merupakan acara rutin beberapa bulan sekali dalam rangka serah simpan beberapa buku terbitan YPTD. Pada kesempatan kali ini akan diserahkan 13 judul buku karya pengarang YPTD. Setelah itu acara kedua adalah bimbingan teknis untuk memperoleh Barcode ISBN (International Standard Book Number) sehubungan dengan rencana Perpustakaan Nasional mengharuskan penulis mengirimkan buku dummy sebagai prasyarat memperoleh ISBN tersebut. Acara terakhir adalah ramah tamah termasuk makan siang bersama.
Sebagian pengarang YPTD yang sudah memiliki seragam putih juga diharapkan memakai seragam yang terlihat sangat keren. Siapa pun yang memakainya sontak terlihat lebih gagah atau cantik. Selain Pak TD, Mbak Mutiah, Mbak Sukma Tom, Bang Nur Terbit, kali ini datang dengan seragam YPTD. Yang belum punya seragam datang dengan baju bebas asalkan sopan dan rapi.
Pukul 10.30, peserta yang sudah berkumpul di lobi segera naik lift menuju ke lantai 5 dan kemudian menyerahkan buku-buku tersebut. Bang Nur Terbit segera mengabadikan momen bersejarah tersebut untuk direkam dan kemudian disiarkan nanti melalui Youtube.
Pada kesempatan ini, Pak Raiders Marpaung dan Pak Ajinatha menyerahkan langsung buku karya mereka ke petugas di Perpustakaan untuk diregister dan kemudian sebagai bukti tanda terima diserahkan selembar kertas yang langsung diterima oleh Pak Thamrin. Kami juga dipersilakan masuk ke sebuah ruang besar di mana terdapat banyak sekali timbunan buku yang baru saja diserahsimpan oleh seluruh penerbit yang ada di Indonesia.
“Dari sekitar 10 Ribu penerbit yang ada di Indonesia, hanya YPTD yang memiliki kebiasaan unik, yaitu langsung menyerahkan buku ke kami,” demikian sambutan Ibu Tata Kurniasi, Koordinator Simpan Karya Cetak dan Rekam Perpustakaan Nasional. Dijelaskan bahwa biasanya penerbit hanya mengirimkan buku-buku mereka untuk disimpan di perpustakaan nasional melalui kurir. Namun YPTD memang unik karena selalu menyertakan pengarang dan penulis buku-buku tersebut untuk menyerahkan sendiri buku-buku karya mereka.
Rasanya memang berbeda. Dengan kebiasaan ini, YPTD bukan hanya penerbit biasa, melainkan YPTD adalah wadah tempat penulis dan pengarang berkumpul dan Bersatu untuk memperkaya dunia literasi di negeri ini.
Dari Gedung E lantai 5, kami kemudian bersama-sama pindah ke Gedung A lantai 2 tempat ISBN. Di sini YPTD disambut oleh Mas Wildan yang menjelaskan peraturan baru yang tadinya akan diimplementasikan mulai 9 Januari 2023. Aturan untuk membuat dan menyerahkan dummy buku sebagai prasyarat diterbitkannya ISBN. Namun karena masih ada sedikit kendala teknis, implementasi aturan ini ditunda untuk sementara waktu. Namun setidaknya, para penulis dan pengarang di YPTD sudah mengetahui akan peraturan baru ini dan akan lebih siap degan antisipasi bila mengajukan permohonan ISBN untuk buku-buku yang akan diterbitkan dalam waktu dekat ini.
Tidak terasa, waktu sudah menunjukkan lebih pukul 12 siang. Kami bersama kemudian berjalan kaki menuju rumah makan Minang yang lokasinya tidak jauh dari Perpustakaan Nasional yaitu Rumah Makan Lubuak Batuang. Rumah makan ini menyediakan berbagai jenis makanan siap saji yang langsung tersedia di meja tidak lama sesudah kami duduk dan kemudian memesan minuman.
Di restoran ini semua pengarang YPTD lengkap berkumpul dan bercengkerama sekalian melepas rindu. Selain Pak Thamrin Dahlan dan nama yang sudah disebutkan tadi, ada juga Mbak Nissa, Madame Heidy, Erwan Mayulu, Omjay, Bu Nani Kusmiyati, Mbak Windhu, Fifi, Daeng, dan tentu saja Bang Isson.
Sampai jumpa lagi pada acara YPTD berikutnya.
YPTD is the best
Keren tantangannya.. berapa lama Pak Haji? Apakah 1 bln lg?