Berjuang untuk Meraih Asa

Empat Belas

Berjuang untuk Meraih Asa

Pagi hari suasana agak sedikit mendung. Menemani diri ini untuk melangkah jauh. Untuk berjuang membawa setiap harapan yang ingin saya genggam. Langkah ini mulai berjalan pasti, seiring keceriaan para siswa menanti. Gapai ilmu kian dinanti harapkan berbuah prestasi. Setiap senyum dan langkah ini penuh semangat untuk berjuang mempertahankan hak siswa.

Langkah ini sejenak terhentak seiring cucuran keringat yang membasahi wajah. Pertanda lelah ini mulai terasa namun semua perlahan sirna bersama cerianya para siswa. Matahari mulai berada di atas kepala menandakan waktunya untuk pulang. Sesampainya di rumah saya teringat akan janji bersama suami untuk pergi ke departemen agama Kabupaten Banyumas.

Tanpa istirahat kaki ini langsung melangkah menuju tempat suami saya berada. Sesudah bertemu suami langsung kami berdua berangkat dengan menggunakan mobil menuju departemen agama. Akan tetapi sebelumnya kami sempat mampir di Bank BRI untuk mencabut berkas sekaligus mendapatkan pinjaman dana guna modal usaha anak-anak saya.

Setelah dari bank BRI kami menuju ke bank BSI Ajibarang untuk melakukan pergantian dari bank BRI Syariah menjadi BSI. Saat berada di bank BSI Ajibarang ternyata no. antrian Custemenr service sudah urut 25. Karena tidak ingin nunggu terlalu lama akhirnya saya pergi menuju daerah Sokaraja untuk pergantian buku tabungan.

Sesampainya di bank BSI Sokaraja ternyata antri juga dan harus menunggu urutan kesembilan. Baru saja no. urut keenam tepat pukul 14.00 kegiatan transaksi terhenti dengan jam istirahat. Akhirnya kami harus menunggu kembali meski dengan penuh rasa kesal, lapar dan jenuh. Waktu menunjukkan pukul 15.10 kegiatan transaksi di bank dimulai kembali. Transaksi dimulai dari no. urut tujuh dan kami harus menunggu satu lagi no. urut. Pada pukul 17.10 tibalah giliran no. kami dipanggil. Kegiatan transaksi di bank BSI selesai sudah.

Kegiatan satu hari ini benar-benar menguras keringat. Berangkat dari pagi hingga pulang malam. Inilah mungkin yang dinamakan berjuang. Berjuang adalah berbagai macam upaya atau usaha yang dilakukan seseorang demi meraih apa yang diinginkan. Melihat beberapa cerita di atas adalah merupakan contoh dari upaya meraih apa yang diharapkan atau diinginkan. Hal ini akan dirasakan oleh setiap orang.

Ada beberapa ciri-ciri orang yang berjuang :

  • Tangguh adalah sesuatu yang sulit untuk dikalahkan
  • Kuat adalah suatu tekad yang keras untuk meraih cita-cita
  • Selalu bersemangat adalah dorongan dalam diri untuk selalu bekerja
  • Pantang menyerah adalah suatu dorongan dalam diri untuk selalu maju pantang mundul
  • Sabar adalah suatu dorongan untuk selalu bisa menahan diri
  • Gigih adalah suatu dorongan untuk selalu ulet dalam meraih sesuatu
  • Berani adalah suatu dorongan jiwa yang selalu ingin maju

Berjuang tidak semudah membalikan kata. Berjuang memiliki bebagai rintangan yang harus siap dihadapi oleh setiap orang. Ketika mereka berjuang untuk meraih harapan, merekapun harus siap dalam menghadapi berbagai rintangan. Liku-liku yang dihadapi setiap orang juga merupakan asa yang ingin mereka raih.

Terutama bagi kita selaku orang tua akan melakukan apapun demi mempertahankan anak-anaknya bahagia, hidup senang dan serba kecukupan. Seberapapun sulitnya rintangan yang dihadapi kita selaku orang tua tidak akan pernah menyerah hingga tetes keringat kering. Asa yang diharapkan setiap orang tua melihat anak-anaknya bahagia baik di dunia dan diakhirat kelak. Jerih payah perjuangan orang tua terbayar lunas dengan kebahagiaan anak-anak.

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

2 komentar