Hadiah Di Bulan Puasa Hari Ke-21

pexels-antoni-shkraba-5486841

Hadiah Di Bulan Puasa Hari Ke-21

Tidak terasa puasa sudah di hari ke-21. Aku berharap tetap sehat dan dapat menjalankan ibadah puasa hingga selesai. Seperti biasa aku datang paling pagi di kantor karena menghindari macet di mana-mana. Perjalanan dari Citra Indah Jonggol ke kantorku penuh dengan perjuangan. Beberapa titik macet diantaranya Gandoang, Metland, Cilengsi, sekolah Al-Azar Cibubur, Cikeas, dan tikungan sebelum masuk toll sebelah Citra Grand. Bagi sahabat yang daerahnya sama dengan aku pasti akan berangkat lebih pagi. Aku tidak dapat mengikuti jemputan kantor yang standby di Gandoang, karena lumayan jauh dari Citra Indah ke Gandoang. Setelah solat Subuh langsung berangkat. Ber-make up di mobil.

Sedangkan teman-teman kantor yang ikut jemputan kantor yang berdomisili di Jonggol juga, berangkat sebelum Subuh. Aku tidak bisa bayangkan makan sahurnya pasti singkat banget atau membawa makanan untuk sahur di jalan, karena mereka ada yang nunggu di Cilengsi dan solat Subuh disana. Sedangkan sopir bus dan penumpang lainnya solat Subuh di Kampung Sawah. Tepatnya aku tidak paham.

Hari ini ada bazar di kantorku. Para panitia sudah sibuk semenjak minggu lalu. Rencana aku ikut menjual beberapa bukuku sekaligus promosi. Sedikit ragu akan lakukah bukuku? Yang terpenting dicoba terlebih dahulu. Anggap iseng-iseng berhadiah.  Mayoritas pembeli di bazar biasanya akan menyerbu makanan kering, kue untuk berbuka puasa atau baju-baju juga mukena untuk persiapan lebaran. Aku sendiri belum terpikirkan mau beli apa karena aku harus melihat isi kantong di sakuku walau dapat THR. Semoga saja aku tidak akan lapar mata.

Pukul 6.00 aku sudah sampai di kantor namun ruanganku masih tertutup, kebetulan kunci cadangan sedang pesan, maka aku mengandalkan temanku di ruangan yang akan membuka. Untuk OB yang biasa membuka kunci ruangan sering datang siang, mungkin banyak yang dia urusi di rumah atau bagian lain. Namun aku prioritaskan finger print atau recognition face terlebih dahulu, jika lupa tunkin (tunjangan kerja) bisa terpotong. Ketentuan ini agar para staff disiplin tepat waktu untuk datang ke kantor. Semua tidak ada yang sulit jika kita mengikuti segala peraturan yang ditentukan. Namun tetap saja ada staff yang datang agak siang dan tidak perduli dengan pemotongan tunkin. Mungkin dia memiliki kehidupan yang mapan di keluarganya. Apapun yang mereka dan aku lakukan bebas-bebas saja, semua ada konsekuensi masing-masing.

Pukul 06.30 teman kantorku memberi tahu kalau ruangan sudah dibuka. Aku menuju ruangan sambil membawa backpack berisi laptop dan peralatannya dan tas kecil hijau tempat dompet, HP dan perlengkapan makeup. Ketika memasuki ruangan aku merasa dingin, pasti AC dari kemaren belum dimatikan, karena kemaren aku tidak kekantor. Aku mengajar di Mabes TNI AL sebagai guru tamu.

Diatas mejaku ada bingkisan lebaran dari salah satu bank  di Jakarta yang tidak aku kenal, sedangkan diatas kursi juga ada bingkisan dari bank milik rakyat. Alhamdulillah, pagi-pagi sudah mendapatkan rejeki. Tidak berapa lama teman kantor memberi tahu kalau aku juga dapat kue bolen yang dititipkan di kantorku sebelumnya, karena disana ada kulkasnya. Aku berterima kasih sambil senyum-senyum. Bolen diberikan karena kemaren aku mengikuti rapat via zoom.

Terima kasih Ya Allah Yang Maha Kasih atas segala kasih sayang dan rejeki dipagi ini. Semoga hari ini adalah hari yang menyenangkan. Amiin. Semoga sahabat yang membaca ceritaku ini juga mendapatkan rejeki yang sama.

Salam sehat, salam literasi.

Jakarta, 12 April 2023

Nani Kusmiyati

 

 

Tinggalkan Balasan