Saya bersama istri dan anak saya berkunjung ke Pasar Batu Akik Rawa Bening di daerah Jatinegara pada tanggal 20 September 2017. Tak seperti saat booming batu akik di tahun 2015/2016 dimana Pasar Batu Akik Rawa Bening selalu ramai dikunjungi para pecinta batu akik dan nyaris kita sulit berjalan di lorong lorong di dalam pasar batu akik tersebut.
Namun kali ini Pasar Batu Akik tersebur sangat lenggang, lebih banyak penjual batu akik daripada orang orang yang berkunjung. Kita bisa berjalan bebas di lorong lorong di dalam pasarnya.
Saat itu di lantai dua, saya membeli cangkang atau ring alpaka super untuk batu akik sebanyak satu kodi (dua puluh buah) dan mendapat bonus dua buah.
Kemudian di lantai dasar, saya menemukan lapak yang menjual batu Green Sojol dan setelah terjadi tawar menawar akhirnya deal dan saya mendapatkan batu Green Sojol sebagai tambahan koleksi dari batu Sojol yang sudah saya miliki.
Masih di lantai dasar, di sebuah lapak yang khusus menjual batu akik asal daerah Sukabumi, saya membeli sebanyak 20 buah batu cincin (satu kodi) dan mendapat dua buah batu cincin. Sebagian besar batu cincin yang saya beli tersebut merupakan batu cincin yang bermotif.
Dan konon batu akik Sukabumi cukup beragam warna dan mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, beberapa ada yang berwarna polos atau bening bahkan ada juga yang bermotif, salah satunya adalah batu yang terkenal akan keindahan motifnya yaitu batu akik Rane.
Entah darimana dan siapa yang pertama kali memberikan nama dari batu akik tersebut, konon nama Rane diberikan oleh penemunya. Nama itu diterapkan karena motif dari batu akik tersebut menyerupai pohon Rane yang tumbuh di sekitar lokasi penemuannya.
Batu akik Rane sangat indah dan banyak disukai oleh para kolektor batu akik karena setiap motif dan gambar yang muncul dalam batu yang ditemukan di daerah Pajampangan, Kabupaten Sukabumi itu mempunyai motif yang unik dan indah.
Sesampai di rumah, saya sempatkan mengamati batu batu akik asal Sukabumi yang saya beli.
Aneka motif terlihat di dalam batu batu akik tersebut. Namun ada satu batu akik yang begitu menarik perhatian saya. Batu akik tersebut berwarna bening kecoklatan dan tembus cahaya dan yang menarik ada motif yang merupakan sosok mirip Mak Lampir, tokoh utama di sinetron Misteri Gunung Merapi yang begitu melegenda di tahun 80 dan 90-an.
Dan yang terasa bernuansa mistis adalah ketika saya sorot dengan cahaya lampu senter maka motif sosok mirip Mak Lampir selalu berubah ubah. Kadang terlihat hanya remang remang, kadang terlihat sosokya hitam dan kadang terlihat sosoknya terang putih bersih.
Ada ada saja ..
Namun saya tetap senang bisa mengoleksi jenis jenis batu yang bermotif ini dan menjadi nilai seni yang luar biasa ..
Alhamdulillah ..
NH
Depok, 27 November 2020