Saya sangat bahagia bisa diundang oleh Bunda Lilis untuk berbagi sedikit pengalaman yang saya miliki.
Kata orang, tak kenal maka tak sayang. Izinkan saya memperkenalkan diri sejenak ya. Nama lengkap saya, Aam Nurhasanah, S.Pd. Saat ini saya menjabat sebagai Kepala SMPS Mathla’ul Hidayah Cipanas, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Kenalan yuks. https://aamnurhasanah12.blogspot.com/2021/01/intip-profilku-yuks.html
Selama pandemi ini, saya terjun dalam dunia literasi sejak masuk kelas belajar menulis gratis yang diprakarsai oleh Bapak Wijaya Kusumah, M.Pd. atau akrab di sapa Om Jay dan PGRI.
Beliau adalah guru blogger pertama saya, yang sangat memotivasi saya sehingga bisa berprestasi.
Saat itu, tepatnya bulan April 2020, saya gabung kelas Om Jay. Syarat masuk kelas Om Jay, kita harus buat resume atau ringkasan dari narasumber sebanyak 20 pertemuan. Saya saat itu tergabung dalam grup menulis gelombang 8. Namun, kegagalan menghampiri. Satu resume pun tak jua datang. Bingung mau nulis tentang apa dan memulai dari mana.
Saat itu semua peserta wajib punya blog, sebagai bukti dari ringkasan materi para narasumber. Namun, saya kesulitan untuk menulis sehingga ditinggalkan teman2. Ketika harapan mulai padam, saya kembali memupuk keberanian, mengulang kelas di gelombang 12. Alhamdulillah, saya bisa menulis resume dan mempostingnya ke dalam blog.
Sampai tiba di pertemuan ke tiga, salah satu narasumber membangkitkan semangat menulis saya. Beliau adalah Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd. atau akrab di sapa Bu Kanjeng.
https://aamnurhasanah12.blogspot.com/2020/06/berbagi-pengalaman-menerbitkan-buku.html
Ini adalah tulisan saya waktu itu.
Dari pertemuan ini, Bu Kanjeng mengajak menulis buku antologi, atau buku yang ditulis secara bersama-sama. Alhamdulillah, lahirlah buku pertama saya. Berjudul Semangat Menulis Bersama Bu Kanjeng. Bahagianya nama saya ada diurutan pertama.
Karena syarat mendapatkan sertifikat di kelas Om Jay, harus terbitkan buku solo, saya pun menyelesaikan kelas dan menerbitkan buku solo perdana yang berjudul Mengukir Mimpi Jadi Penulis Hebat.
Saat lulus dari kelas Om Jay, saya naik kelas jadi moderator kelas menulis sejak gelombang 12, sampai gelombang 20.Perpisahan sudah dilakukan secara virtual
Pengalaman masuk kelas Om Jay, membuat motivasi menulis saya semakin berkobar dan memberanikan diri ikut lomba blog selama 28 hari pada bulan Februari 2021. Pengumuman pemenang diumumkan pada bulan Maret 2021.
Bahagianya saat itu, serasa tak percaya. Tulisan saya yang sederhana dianggap luar biasa dan mengalahkan sekitar puluhan peserta. Bu Kanjeng adalah orang yang terus mendukung saya untuk melahirkan buku baik solo maupun antologi. Saya juga diminta untuk jadi kurator (penyusun buku) dan mengajak teman-teman untuk mau menulis.
Setelah ada regenerasi kurator buku, saya naik kelas menjadi seorang editor. Novel pertama yang saya edit adalah karya alumni murid saya, yang merantau menjadi seorang TKI di negeri Arab Saudi. Juminah mengirimkan naskah, hanya melalui WA, dan saya edit sampai 302 halaman. Novel ini menceritakan perjuangan keras menjadi tulang punggung keluarga, untuk membiayai adik-adiknya. Perjalanan mencari cinta sejati juga sangat panjang dan berliku. Akhirnya Juminah pun menemukan cinta sejatinya.
Sejak saat itu, saya menekuni profesi sebagai editor dan kebanyakan naskah yang saya edit adalah naskah para alumni kelas belajar menulis seperti buku Resume Bu Endah Hamidah, Bu Lisna, Pak Khoirul Anwar, dan beberapa peserta lainnya.
Kebanyakan orang beranggapan, menulis itu sulit. Padahal, menulis itu mudah. Yang sulit itu adalah memulai tulisan. Sesungguhnya setiap orang punya bakat untuk menulis, tinggal mengasah keterampilan kita dengan menulis setiap hari. Menulis itu butuh proses, keuletan, dan ketekunan. Sehingga, apa yang kita tulis ini akan indah pada waktunya. Rajinlah menulis hingga karyamu berbuah manis.