Nanti Kita Cerita Tentang Perkuliahan Hari ini

Nanti Kita Cerita Tentang Perkuliahan Hari Ini

 

 

Dosen Pembimbing :

Thamrin Dahlan SKM, M.SI

 

 

Disusun oleh :

Aisya Amaria Fitra Wijaya

Tingkat 1B

21058

 

 

KEWARGANEGARAAN

AKADEMI KEPERAWATAN POLRI JAKARTA

2021

 

 

Nanti Kita Cerita Tentang Perkuliahan Hari Ini

By : Aisya Amaria Fitra Wijaya

 

 

“Prioritas utama pemerintah adalah untuk mengutamakan kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat secara umum, serta mempertimbangkan tumbuh kembang peserta didik dan kondisi psikososial dalam upaya pemenuhan layanan pendidikan selama pandemi COVID-19,” jelas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim dalam taklimat media Penyesuaian Kebijakan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19, di Jakarta, Jumat (07/08). Dengan ini  Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menerbitkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (Covid-19).

Hal ini membuat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kampus ditiadakan terlebih dahulu untuk mengurangi kontak dan mengurangi kerumunan massa (Social and Physical Distancing) pada masa pandemi Covid-19. Semua kegiatan belajar mengajar dikampus dan kegiatan lain yang sejenis diupayakan untuk tetap berjalan dengan melakukan berbagai penyesuaian, salah satunya dengan mengganti metode belajar yang awalnya tatap muka semua diubah dilakukan secara online.

Disini, aku akan menceritakan suka duka ketika menjadi mahasiswi baru yang melakukan kuliah secara online. Aisya, itulah namaku. Aku adalah salah satu anggota dari keluarga besar Akademi  Keperawatan Polri Jakarta Timur. Senang sekali mempunyai banyak teman yang memprioritaskan rasa kekeluargaan, kakak tingkat yang selalu memberi arahan dan bimbingan, serta dosen pembimbing yang memberikan semua ilmu dan materi dengan menghidupkan suasana kegiatan kuliah online agar menyenangkan dan tidak membosankan.

Rabu, minggu terakhir dibulan agustus adalah pertemuan pertama untuk mata kuliah Kewarganegaraan. Dengan bapak Thamrin Dahlan sebagai dosen pembimbing mata kuliah ini. Beliau adalah seorang penulis dan pendiri sekaligus ketua dari Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD). 31 karya tulisnya telah diterbitkan, ‘Prabowo Presidenku’ adalah salah satu karya buku terlaris yang paling diminati oleh masyarakat.

Singkat cerita, saat itu beliau sedang mengajar ditingkat 1A dan 1B. First impression yang aku tangkap setelah mengenal pak Thamrin adalah beliau menanamkan pendidikan karakter dengan menerapkan sistem pola berpikir kritis, tentunya beliau sangat baik.

Kegiatan belajar mengajar secara online berjalan dengan lancar meskipun sedikit ada kendala pada jaringan. Tapi, itu tidak membuatku patah semangat. Terkait dengan materi Kewarganegaraan yang disampaikan, Pak Thamrin memberikan tugas membuat cerita cita cita setiap individu. Aku sangat bersemangat dalam mengerjakannya, karena salah satu hobiku adalah menulis dan membaca.

Menulis sebuah karya atau cerita itu susah susah mudah. Alasannya, karena kita harus bisa membuat alur dan plot twist yang bisa menarik perhatian pembaca. Selain itu, penggunaan teknik penulisan juga sangat penting agar mudah dipahami pembaca.

Menentukan tema, membuat kerangka, dan melakukan pengamatan adalah langkah utama membuat sebuah karya tulis. Aku mengerahkan semua ide dari berbagai sumber-sumber dan menggali kemampuan menganalisisku. Tidak mudah bukan?. Jadi, apa salahnya jika kita berlatih terus menerus memahami jenis dan ciri kalimat untuk memudahkan kita dalam proses pembuatannya. Tentang kesalahan dalam penulisannya, kita bisa mengevaluasi nanti.

Hari demi hari berlalu, kini saatnya mempresentasikan hasil cerita cita-cita. Sepuluh perwakilan dengan lima orang masing-masing dari kelas 1A dan 1B. Aku berada pada urutan kesepuluh yang turut berpartisipasi dalam mempresentasikan cita-cita.

Satu persatu mulai membacakan kisahnya. Suasana yang semula riang dan ceria berubah menjadi tegang. Tangis haru mendominan saat kisah dibacakan. Sedih, kecewa, gelisah, bimbang, dan penyesalan bercampur menjadi satu didalam kisah cerita kami. Cerita yang dibacakan mampu membuat pendengar merasakan alur dan suasana yang dialami pembaca. Karena mereka juga merasakan bahkan pernah mengalaminya.

Aku akan memberi tahu garis besar tentang cerita kisah perjuanganku dan teman-temanku. Kalian tahu drama? Ya benar, drama adalah rangkaian cerita yang mengandung unsur eksposisi, konflik awal, komplikasi, klimaks, resolusi, dan penyelesaian. Itulah gambaran kisahnya. Kalian pasti pernah mengalaminya bukan?.

Singkatnya seperti ini, kita mempunyai impian, cita-cita, dan tujuan untuk hidup. Seiring berjalannya waktu, kita akan dituntut untuk mengukir kisah perjalanan. Kita tidak bisa menjudge ditahun ini akan menjadi apa, sebab semua yang kita lakukan ada ketetapan, takdir, dan campur tangan Allah. Semuanya melalui proses dan tidak semudah saat kita membayangkannya.

Seperti alur drama, kita semua pasti akan mengalami yang namanya konflik atau masalah. Masalah satu terselesaikan, masalah lain muncul. Masalah akan terus berdatangan dan bagaimana cara kita dapat menyelesaikannya. Menyerah, putus asa, dan lari dari kenyataan adalah klimaks dalam perjalanan hidup kita.

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya” Q.S Al-baqarah ayat 286. Itu yang perlu kita ingat, bahwa allah mengetahui seberapa besar kemampuan kita untuk melewati lika liku kehidupan.

Kalian ingat tentang ‘penyesalan datang diakhir’ bukan?. Ya penyesalan termasuk bagian dari resolusi cerita perjalanan kita. Dengan adanya rasa menyesal kita dipaksa untuk berpikir kritis. Berpikir untuk segera mencari jalan keluar atau hanya akan stuck pada situasi ini saja.

Ketika kita berpikir untuk mencari jalan keluar, maka kita akan bertemu dengan alur penyelesaian dan akhir yang bahagia. Kapan kita bertemu dengan hari bahagia itu?. Kita akan dipertemukan dengan takdir bahagia kita saat allah telah melihat hasil perjuangan dan kerja keras seorang hambanya. Dan akan menghendaki keputusan dan ketetapan dengan firman-Nya ‘kun fayakun’. Itu adalah titik terbaik menurut takdir dan kita perlu bersyukur atas semua yang diberikan oleh Tuhan.

Dari paparan mengenai perjuangan ku dan teman-temanku. Banyak kata kata motivasi yang bisa kita percayai. Diantaranya adalah ‘Habis Gelap Terbitlah Terang’ oleh R.A Kartini, ‘Berakit Rakit ke Hulu, Berenang Renang ke Tepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian’ kutip peribahasa, ‘Habiskan Jatah Gagalmu’ oleh Dahlan Iskan, dan firman allah yang berbunyi “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka sendiri”. (QS. Ar-Ra’d:11).

 Paparan diatas adalah gambaran sepenggal cerita cita-cita dari aku dan teman temanku. Banyak rintangan, banyak pula ujiannya. Usaha, tekad, dan doa akan membawa kita menuju masa depan.  Dan inilah akhirnya, kita dipertemukan di Akademi Keperawatan Polri dengan tujuan yang sama. Yaitu menjadi seorang perawat yang mempunyai attitude baik dan bertanggung jawab.

Tempat ini akan menjadi sanksi kisah pertemanan dan perjuangan kita untuk menggapai cita-cita. Rintangan dan masalah akan kita hadapi bersama-sama. Oh iya, aku akan memperkenalkan nama angkatan kita yaitu Fatsco Verenigen. Nama itu baru saja diresmikan oleh angkatan’28.

Fastco adalah sebuah singkatan dari fight, agility, solid, dan teenager community. Yang artinya angkatan atau sekumpulan anak muda yang selalu bisa fight, lincah, dan solid dalam keadaan apapun dan mempunyai positive vibes dimanapun mereka berada. Sedangkan, Verenigen hanya sebatas kalimat pendukung yang berasal dari bahasa Belanda berarti bersatu.

Jadi, jika dua kata itu digabungkan akan menjadi sebuah arti angkatan atau sekumpulan anak muda yang selalu bisa fight, lincah, solid dalam keadaan apapun dan mempunyai positive vibes dimanapun mereka berada serta selalu dapat mempertahankan kesatuannya. Kami berharap Fastco Verenigen bukan hanya sekedar nama angkatan.Tetapi juga sebagai lambang acuan  rasa kebersamaan, ketenteraman, dan kekeluargaan ditahun-tahun yang akan datang.

’We can, we do’ sepenggal kalimat dari Bapak Thamrin Dahlan yang mempunyai makna dalam. Dan ada satu kalimat yang bisa dijadikan quotes of the day ‘If someone works hard at something for ten thousand hours. I belirve that they would at least fill up what they wanted to achieve.’ –KimJongin.

Terima kasih.

Tinggalkan Balasan

2 komentar

  1. Luar biasa penuturan Aisya
    Terus semangat menggapai cita ciat. Nikmati setiap event kuliah sebagai satu potongan kehidupan dalam perjalanan karier perawat profesionakl
    salam Literasi
    Thamrin Dahlan.