Mengkaji Perilaku Lewat Bencana

Peristiwa79 Dilihat

Tidak usah bertanya ini dosa siapa, atau salah siapa, karena bencana itu sendiri adalah peringatan atas perilaku kita sendiri. Yang perlu dipikirkan bersama adalah, bagaimana agar bencana yang sama tidak terulang.

Tuhan sudah ciptakan alam semesta untuk keselamatan manusia, agar manusia bisa ber-simbiosis dengan alam, ketika alam dirusak oleh manusia, maka manusia pun menerima musibah sebagai ganjarannya.

Bencana yang terjadi adalah tanda-tanda alam memperingatkan manusia, saat perilaku manusia sudah melebihi batas, alam pun murka.

Di tengah bencana yang sedang dihadapi, yang diperlukan adalah singsingan lengan, bukanlah berbagai tudingan untuk saling menyalahkan.

Dibalik musibah, Tuhan selalu menganugerahkan hikmah. Tuhan selalu sesuai dengan prasangka manusia, Tuhan tidaklah menguji umatnya diluar batas kemampuan umatnya.

Kerusakan alam yang terjadi dimana-mana, adalah manifestasi dari keserakahan manusia. Alam sudah tidak diperdulikan, menimbun harta dari kekayaan alam menjadi pujaan manusia.

Ketika alam murka, mereka entah ada dimana. Mengubah perilaku manusia, Tuhan mengujinya dengan bencana. Tidak juga berubah perilaku setelah didatangkan bencana, maka murkanya alam akan menghabiskan semua harta yang dihasilkan dari merusak alam.

Berbagai bencana diawal tahun adalah peringatan, sampai atau tidaknya kita dipenghujung tahun, sangat tergantung sikap dan perilaku kita bersama. Jangan abaikan tanda-tanda alam, karena tidak ada yang terjadi dimuka bumi ini, tanpa sepengetahuan Tuhan.

Kegaduhan demi kegaduhan terus terjadi, sejak Pilres 2014. Seakan-akan kita tidak lagi memerlukan ketenangan, karena kegaduhan dianggap hiburan bagi segelintir orang.

Baru saja kita dihadapkan pada musibah secara beruntun, musibah longsor datang tiba-tiba dari Sumedang Jawa Barat (9/1/2021), disusul pula musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 masih dihari yang sama.

Berikutnya musibah banjir di Kalimantan Selatan (13/1/3021), yang juga sangat menyita perhatian, dan menjadi duka bersama. Lalu gempa bumi yang terjadi di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat.

Musibah yang ada masih ditangani secara bersama-sama, datang lagi musibah erupsi gunung Semeru Lumajang di Probolinggo.

Bukan cuma itu saja, hari ini kembali di kabarkan kalau di Menado pun di landa banjir, begitu juga di wilayah Aceh. Bertubi-tubi bencana datang, kesabaran kita sedang diuji dalam menghadapi bencana, semoga kita mampu melewati ujian yang berat ini secara bersama-sama.

Indonesia sedang berduka, ini keprihatinan bersama, yang harus ditanggulangi secara bersama. Pembicaraan yang tidak produktif, yang memicu ketersinggungan antara satu dengan yang lainnya, sudah saatnya dihentikan.

Tinggalkan Balasan

2 komentar