Konsisten Terhadap Tujuan Hidup

40. Konsisten Terhadap Tujuan Hidup

Sebelum membahas secara rinci apa itu Konsisten Terhadap Tujuan hidup, sebaiknya kita cari tahu terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan konsisten.

Menurut KBBI, konsisten artinya tetap atau tidak berubah-ubah. Konsistensi adalah ketetapan dalam bertindak. Dengan kata lain, konsistensi adalah suatu hal yang dilakukan secara berulang-ulang.

Konsistensi berarti fokus pada tugas yang ada pada saat ini, lalu mengulangi tindakan yang sama hingga menjadi kebiasaan. Maka dari itu, konsistensi berhubungan erat dengan komitmen atau janji yang kita buat untuk diri sendiri dalam mencapai sesuatu.

Hampir rata-rata tujuan hidup setiap orang adalah mencapai kesuksesan, dan itu tentunya tidaklah mudah. Namun, tidak berarti pula sulit, meskipun sukses itu sangat mudah untuk diucapkan. Terlebih lagi untuk menjadi pribadi yang baik.

Padahal, untuk sukses menjadi pribadi yang baik hanya bisa dicapai dengan kesungguhan, dengan kerja keras dan konsisten terhadap tujuan yang ingin dicapai. Dan tidak semua orang bisa mencapainya, salah satu penyebabnya adalah tidak konsisten terhadap tujuan hidup.

Memang terdengar sederhana, karena yang ada di kepala adalah melakukan rutinitas dengan pengembangan diri. Kenyataannya, banyak dari kamu yang merasa bosan dan ingin segera mencari hal baru. Kamu juga tergoda dengan tujuan lain yang terlihat lebih menjanjikan.

Di sisi lain, merasa bersalah ketika melihat sesuatu yang kamu kerjakan belum ada hasil yang maksimal. Padahal, konsistensi adalah kunci dari semuanya. Kamu pun penasaran kenapa harus konsisten dan terlihat monoton?

5 cara menjadi orang yang konsisten dengan tujuan hidup yang harus Anda ketahui:

Buatlah pengingat (reminder)
Ketika membangun sebuah kebiasaan baru, sering kali kita lupa untuk melaksanakan aktivitas tersebut. Buatlah pengingat pada area yang terlihat olehmu seperti di sekitar rumah, ruang kerja, atau kamar tidur.

Tips supaya lebih efisien kamu bisa buat pengingat di smartphone atau laptop. Hal ini dapat membantumu untuk tetap menjalankan aktivitas yang dijalani secara rutin tanpa terlupa.

Berikan hadiah pada diri sendiri
Berikan hadiah kepada diri sendiri ketika kamu berhasil menyelesaikan suatu hal tertentu. Biasanya, perilaku yang dihargai memiliki peluang yang tinggi untuk diulang.

Misalnya, kamu berhasil konsisten dalam satu minggu untuk olahraga pagi. Mungkin kamu bisa menghadiahi diri sendiri dengan membeli set pakaian olahraga yang bagus atau cukup dengan beristirahat penuh selama weekend.

Lakukan apa pun yang membuatmu senang untuk ‘membayar’ usaha yang sudah kamu lakukan sebelumnya. Hal ini juga bisa menjadi motivasi untuk terus melanjutkan apa yang sedang kamu jalani.

Evaluasi setiap kesalahan
Konsistensi tidak sama dengan kesempurnaan. Tentu bakal ada kesalahan, distraksi, dan gangguan dari faktor eksternal yang tidak bisa kita kendalikan. Hal inilah yang sering membuat seseorang gagal menjadi konsisten.

Misalnya, kamu berupaya untuk menjadi konsisten dalam membaca buku minimal 30 menit sehari. Namun, hari ini kamu merasa lelah dan tidak memiliki banyak waktu untuk membaca buku.

Kamu bisa evaluasi dengan membuat target yang sekiranya bisa kamu lakukan, khususnya ketika sedang sibuk. Mungkin kamu bisa mengubah target menjadi ‘membaca buku minimal satu atau dua lembar sehari’. Ini akan membantumu untuk terbiasa menjadi konsisten.

Perbarui motivasi
Sebagai pemula, belajar menjadi orang yang konsisten cenderung membosankan karena perlu melakukan aktivitas yang sama secara berulang-ulang. Kita mungkin merasa lelah dan tidak bersemangat lagi di minggu selanjutnya. Saat kamu merasa seperti ini, cobalah untuk mencari sumber motivasi baru.

Misalnya, kamu ingin konsisten untuk makan makanan sehat di rumah. Ketika kamu tidak bersemangat untuk memasak, pilihlah salad atau jus daripada makanan cepat saji. ‘Keluar’ dari rutinitas untuk sementara waktu akan mengurangi rasa bosan kita.

Mungkin kamu bisa berikan jatah dua minggu sekali untuk mengonsumsi makanan sehat di luar rumah sebagai motivasi baru.

Fokus pada proses, bukan tujuan
Jika kita terlalu fokus pada tujuan, maka tujuan tersebut akan terasa semakin jauh untuk dicapai. Oleh karena itu, cobalah untuk fokus pada proses dan konsistensi yang sedang dibangun.

Tinjau kembali apakah tujuan kamu dapat dicapai dalam satu bulan, satu tahun, atau rentang waktu yang lebih lama, sama sekali tidak menjadi masalah. Setiap orang punya waktu yang berbeda-beda untuk mencapai tujuannya.

Jangan biarkan tujuan yang besar membuatmu kewalahan mencapainya. Tanamkan mindset bahwa kamu tidak sedang berlomba menuju tenggat waktu untuk mencapai impianmu. Jadi, kejar tujuan secara konsisten dengan kecepatan waktu sendiri.

Sumber : satupersen.net

Tinggalkan Balasan