Menjadi Pendengar yang Baik

30. Menjadi Pendengar yang Baik

Menyimak adalah cara mendengar yang baik. Untuk menjadi pendengar yang baik maka diamlah, dan menyimak dengan sungguh-sungguh apa yang disampaikan. Untuk menjadi penyimak yang baik, maka Anda harus kalahkan diri untuk berbicara.

Memang sebagian orang menganggap diam ada cara terbaik untuk mendengar, karena bagaimana mungkin kita bisa mendengar dengan terus berbicara. Dengan diamlah kita bisa mendengar dan menyimak apa yang dibicarakan.

Namun, diam bukanlah segalanya dalam hal menyimak. Jika ingin menyimak, kita harus memiliki tingkat konsentrasi yang tinggi, serta sikap tenang dan santai dalam mendengarkan.

Selain itu, kita harus memberikan tanggapan yang sesuai sambil menunjukkan pikiran kita.
Yang terpenting dari mendengar adalah memahami apa yang dibicarakan, kalau hanya sekadar mendengar tanpa memahami apa yang dibicarakan itu artinya hanya menjadi pendengar yang sia-sia.

Ada kalanya orang lain ingin Anda mendengarkan apa yang ingin dia katakan. Bisa saja itu berupa curahan hati, atau juga dia ingin berbagi pengalaman atau pengetahuan. Kalau itu yang Anda hadapi, posisikanlah diri Anda sebagai pendengar yang baik.

Dengan melakukan hal itu lawan bicara Anda merasa di hargai, dan apa yang disampaikannya Anda dengarkan. Begitulah jika Anda ingin menempatkan diri dalam pergaulan sosial. Bukan cuma menjadi orang yang pandai bicara, tapi juga harus pandai mendengar.

Ada 5 cara untuk menjadi pendengar yang baik harus Anda ketahui:

Mendengar secara effektif
Salah satu hal paling sulit dalam mendengarkan secara efektif adalah menunggu orang lain sampai selesai bicara sebelum memberikan respon.

Hal satu ini sangat penting dilakukan karena ketika Anda mulai memikirkan respon sebelum orang lain selesai bicara, Anda akan kehilangan informasi komplit yang disampaikan dan pemahaman terhadap emosi yang tercipta saat lawan bicara menyampaikan pesannya.

Tidak hanya itu, menginterupsi orang yang sedang berbicara juga akan memberikan pesan bahwa perkataan Anda lebih penting dari perkataan lawan bicara. Anda juga bisa saja dianggap sebagai orang yang sombong karena terkesan tidak peduli dengan perkataan orang lain.

Mendengarkan secara aktif
Mendengarkan kerap dianggap sebagai aktivitas pasif karena biasanya orang cenderung diam agar bisa menyerap informasi dari lawan bicara.

Namun, sebetulnya ada juga yang disebut dengan mendengarkan secara aktif (active listening). Caranya adalah dengan mengulangi kembali informasi yang Anda dengarkan dari lawan bicara.

Apabila ia setuju bahwa yang Anda dengarkan sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan, maka Anda bisa melanjutkan komunikasi. Namun, jika tidak, ia harus kembal menjelaskan hingga Anda paham tentang apa yang disampaikan.

Ajukan pertanyaan, jangan berasumsi
Setiap orang di dunia memiliki frame of reference dan field of experience yang berbeda. Akibatnya, pemahaman kita terhadap informasi yang sama bisa saja berbeda-beda.
Maka, wajar apabila Anda membuat penilaian tertentu saat mendengarkan orang lain berbicara. Namun, jangan jadikan penilaian atau asumsi tersebut sebagai pesan final.

Tanyakan jika memang ada informasi yang belum jelas. Pertanyaan ini dapat memberi Anda pemahaman lebih tak hanya tentang informasi tersebut, tetapi juga tentang lawan bicara Anda.

Tunjukkan bahasa tubuh yang positif
Saat mendengarkan orang lain berbicara, tunjukkan bahasa tubuh yang positif untuk menunjukkan bahwa Anda tertarik dengan informasi yang disampaikan. Hal ini juga akan membuat lawan bicara merasa bahwa Anda menganggap informasi tersebut benar-benar penting.

Karenanya, selalu jaga kontak mata dengan lawan bicara, condongkan sedikit tubuh Anda kepada lawan bicara, gunakan gerakan tangan saat sedang bercerita, dan duduklah dalam level yang sama dengan lawan bicara Anda.

Namun, jangan lupa untuk tetap menjaga personal space agar Anda dan lawan bicara tetap merasa nyaman dalam melakukan komunikasi.

Jujurlah jika yang didengar tidak optimal
Jika ada sesuatu yang membuat Anda tak bisa mendengarkan secara optimal, beritahukan hal tersebut kepada lawan bicara Anda.

Misalnya, Anda sedang terburu-buru atau kelelahan setelah bekerja. Hal ini juga berlaku ketika Anda sudah mendengarkan lawan bicara dalam waktu lama dan pikiran Anda mulai tidak fokus.

Tidak ada salahnya untuk mengatakan bahwa Anda memerlukan break sejenak. Lebih baik Anda saling jujur dan melanjutkan percakapan nanti daripada memaksakan diri untuk mendengarkan padahal pikiran Anda tidak bisa fokus sama sekali.

Menjadi seorang pendengar yang baik dan efektif tentu dibutuhkan kemampuan dan latihan. Semoga kelima tips di atas dapat membantu Anda untuk meningkatkan kemampuan mendengarkan. Dengan begitu, proses komunikasi bisa berjalan lebih efektif dan Anda pun dapat menyerap informasi secara optimal.

Sumber :
1. Buku The Power of Language, penulis: Shin Do Hyun dan Yoon Na Ru
2. meditrans.com

Tinggalkan Balasan

1 komentar