Sihir Ki Jogoboyo

Coretan Tanpa Bekas

Sihir Ki Jogoboyo 

Oleh: Arfianto Wisnugroho

 

Peristiwa ini baru pertama kali dilihat ibunda. Selama ini ia tidak pernah melihat ikan di sungai itu melompat dalam jumlah banyak. Ikan-ikan itu seperti sedang menari layaknya sekelompok akrobatik yang sedang melakukan pertunjukan. Kejadian ini merupakan hal luar biasa yang pernah ibunda lihat bersama dengan mbah Buyut. Entah memang kebetulan, atau ada sesuatu yang disebabkan oleh mbah Buyut. Tidak ada reaksi khusus pada mbah Buyut saat ibunda melihatnya. Mbah Buyut hanya diam santai sambil mengamati sekitar sungai. Akhirnya ibunda hanya menikmati pemandangan yang tak lazim tersebut. Ia mengamati ada beberapa jenis ikan yang biasa dikonsumsi nenek Buyut. 

“Hmm… itu semua jenis ikan yang bisa dimakan!” Ucap ibunda dalam hati, sambil menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya. 

Tidak selang berapa lama mbah Buyut masuk ke sungai. Terlihat mbah Buyut akan mengambil alat yang dimasukan kedalam sungai. Dengan tangan kanan dimasukan ke dalam air dan tangan kiri memegang sebagian pakaiannya agar tidak basah. Mbah Buyut mulai mengangkat alat dari dalam air secara perlahan. Ini adalah saat-saat yang dinanti ibunda. Matanya melekat pada tangan kanan mbah Buyut. Akhirnya alat tersebut mulai terlihat sedikit demi sedikit. Terlihat kilatan kecil seperti sisik beberapa saat ketika bagian dalam alat milik mbah Buyut terlihat. Ibunda hanya terpaku saat semua alat dapat dilihat secara keseluruhan. Sungguh menakjubkan, alat tersebut berisi dengan ikan. Tidak berhenti sampai disitu, karena jenis ikan yang berada di dalam alat tidaklah sama dengan ikan yang dilihat sebelumnya. Ikan dalam alat tersebut tidak sama dengan yang melompat-lompat sebelumnya. Terbesit dalam pikiran ibunda kalau ini bukan pertama kali dilakukan mbah Buyut. Ibunda pernah memakan jenis ikan dalam alat tersebut sebelumnya. 

Ibunda dapat melihat dengan lebih jelas jenis ikan dalam alat tersebut setelah mbah Buyut sampai ditepi. Sambil berjalan meninggalkan sungai mbah Buyut tidak banyak berkata-kata selain satu kata, “Ayo..!” Dengan polos ibunda mengikuti mbah Buyut. Ibunda tidak bertanya apapun terkait kejadian tersebut pada mbah Buyut meski banyak hal dalam pikirannya. Sampai di rumah, ikan dimasak nenek Buyut. Ibunda makan bersama dengan nenek Buyut dan semua keluarga yang ada. Sementara mbah Buyut menikmati teh panas sambil menikmati pemandangan di luar jendela. Tidak tahu apa yang sedang dipikirkan Mbah Buyut, tetapi sangat jelas mbah Buyut adalah orang yang peduli pada keluarga. 

Ibunda sangat mengingat masa-masa bersama mbah Buyut. Banyak cerita yang masih menjadi misteri bagi ibunda. Entah itu Sulap atau Sihir, ibunda tidak mengetahui sampai sekarang. Yang pasti hal aneh tersebut selalu berkaitan dengan sesuatu yang gaib, menurut ibunda. Percaya atau tidak percaya, sebagai manusia kita harus meyakini kalau sesuatu yang tidak terlihat hidup bersama kita. Tentunya ada banyak pertanyaan terkait hal tidak dapat dijelaskan secara ilmiah. Mungkin saja kejadian semacam itu juga dapat dijelaskan secara lebih masuk akal pada masa lalu oleh pelakunya. Jika memang demikian, dapat dipastikan orang-orang pada masa itu sudah memiliki keilmuan yang luas biasa. Semua tergantung pada kita yang hidup di masa sekarang. Apakah semua kejadian serupa merupakan kejadian gaib atau ilmiah? Silahkan di simpulkan sendiri.

“Orang pada masa itu memang luar biasa..!” Ucap mas Nyentrik sambil mendesah.

Setiap mendengar cerita ibunda tentang mbah Buyut, pikiran mas Nyentrik langsung berkelana. Terkadang tubuhnya juga tidak sabar untuk mencari kebenaran. Wah, sudah seperti detektif saja. Memang mas Nyentrik tidak bisa hanya diam akan sesuatu yang membuatnya tertarik. Ia mendatangi sungai yang diceritakan ibunda. Berharap ada sesuatu yang luar biasa disana. Paling tidak tempat sekitar menjadi saksi bisu yang menceritakan sesuatu. 

Akhirnya mas Nyentrik sampai di tempat yang diharapkan. Tapi entah kenapa, ia hanya terdiam. Cerita ibunda terkait sungai dan sebagainya tidak lagi tergambarkan. Yang ada hanya parit kecil dengan aliran yang tidak lancar. Air keruh karena bercampur limbah, beberapa sampah terlihat menyangkut di tumbuhan sekitar sungai. Ternyata suatu cerita tidak selalu seperti yang diharapkan. Lingkungan sekitar sungai bukan lagi hamparan tanah atau padi yang membentang. Visual lapangan sepak bola tidak juga didapatkan disana. Banyak rumah yang telah terbangun di sepanjang sungai hingga lebar sungai menyempit. Entah bagaimana semua bisa seperti ini, mungkinkah rumah-rumah tersebut telah menggusur sungai? Atau mungkin sungai menyempitkan diri karena air yang mengalir menjadi sedikit. 

Mas Nyentrik mulai beranggapan bahwa masyarakat sudah banyak berubah yang akhirnya lingkungan juga berubah. Kalau hal semacam ini terjadi, mungkin manusia sekarang juga memiliki ilmu seperti orang zaman dulu. Hanya saja mas Nyentrik masih perlu mencari tahu lebih jauh agar pemahamannya sejalan dengan masyarakat. Mengetahui ilmu apa saja yang dikuasai masyarakat saat ini. Yah, namanya mas Nyentrik, kalau dituruti tidak akan ada habisnya. Pikirannya akan selalu bergentayangan kesana kemari. Ia akan mencari ilmu atau kesaktian-kesaktian tertentu, mempelajarinya sampai ia menguasainya dengan baik. Mungkin tidak sehebat sihir Ki Jogoboyo atau mbah Buyut, paling tidak ia akan siap kalau sewaktu-waktu ada sparing dengan masyarakat atau kelompok tertentu. 

“Lho, kok sparing…! Memangnya mau olah raga atau apa ya?” Bisik mas Nyentrik pada tiang yang dari tadi ia pakai untuk bersandar.

“Oh iya, sparing buat bersih-bersih sungai kali ya..!” Tambah mas Nyentrik sambil memungut sampah di dekatnya, membawanya ke tempat sampah.

Tinggalkan Balasan