Kepahlawanan Penjual Cilok

Coretan Tanpa Bekas

Kepahlawanan Penjual Cilok
Oleh: Arfianto Wisnugroho

 

Penyamaran merupakan suatu pekerjaan yang tidak mudah dilakukan bagi semua orang. tetapi untuk orang-orang tertentu menyamar dapat menjadi mudah. Tentunya orang tersebut adalah professional yang sudah memiliki jam terbang tinggi. Pekerja yang berhubungan dengan hal tersebut biasanya seorang agen. Tentunya mereka adalah orang-orang yang sudah mendapatkan pendidikan dan keterampilan khusus. Hal tersebut dimaksudkan agar penyamaran tidak terbongkar. Yang namanya agen pastinya tidak mudah ditebak. Apapun pekerjaan mereka saat bertugas, orang tidak akan mengira kalau mereka adalah agen. Bahkan ketidaktahuan tersebut biasa dimiliki oleh teman, bahkan anggota keluarga sendiri.


Semua yang berkaitan dengan hal seperti agen, intelijen, mata-mata dan sebagainya pastinya bukan bidang mas Nyentrik. Tetapi bukan berarti ia tidak mengetahui semua yang berkaitan dengan hal tersebut. Beberapa hari belakangan ini mas Nyentrik mendapat banyak informasi terkait penyamaran. Tetapi informasi tersebut bukan terkait bagaimana menjadi agen rahasia atau yang lainnya. Melainkan tentang seseorang yang biasa-biasa saja, tidak ada yang mengira kalau orang tersebut ternyata memiliki misi khusus. Seperti pak Rus yang tinggal di kontrakan disamping rumah Lintang.
Menurut Lintang, pak Rus adalah seorang penjual cilok yang ramah. Ia selalu bangun pagi untuk mempersiapkan barang dagangannya. Sebelum berangkat pak Rus selalu memastikan rumahnya bersih. Begitu juga saat pulang, ia tidak lupa membersihkan gerobak yang ia gunakan untuk jualan. Tidak peduli jam berapa ia pulang, pak Rus pasti akan membersihkan dahulu semua peralatan yang sudah digunakan hari itu. Suatu ketika saat pulang dari berjualan, Pak Rus meletakan gerobak dagangannya di depan rumah. Pada saat bersamaan, Lintang baru pulang dari kuliah. Ketika akan masuk rumah, Lintang melihat dagangan pak Rus masih sangat banyak. Ia memperkirakan lebih dari setengah dari semua yang ia lihat pagi hari. Hal tersebut mungkin sudah biasa, namanya jualan pasti ada naik turunnya. Namun hal serupa menjadi semakin sering terjadi. Setelah kejadian tersebut Lintang selalu memperhatikan tetangganya tersebut.
Sejauh Lintang memperhatikan, ia sering melihat dagangan pak Rus selalu masih banyak. Kalau dihitung dengan benar, penghasilan dari penjualan tidak akan mampu memberikan penghidupan bagi keluarganya. Menurut cerita dari Ibu Kos Lintang, Pak Rus memiliki dua anak yang harus dibiayai kuliahnya di kota. Sedangkan istrinya tinggal bersama orang tuanya di suatu daerah yang Lintang kurang mengerti tempat itu.
“Wah hebat sekali pak Rus ini, dengan jualan cilok masih bisa membiayai anak kuliah.” Ucap mas Nyentrik suatu ketika.
Selain itu pak Rus memiliki jam kerja yang tidak pasti. Terkadang ia pulang saat magrib, tetapi ia juga sering pulang sekitar pukul 9 malam. Untuk mengobati rasa penasaran, pernah sekali Lintang membeli cilok pak Rus. Dengan harga 10 ribu, Lintang mendapatkan cilok yang cukup banyak. Ia mengira karena mereka tetangga sehingga pak Rus melebihkannya. Tidak menunggu lama, Lintang langsung mencicipi cilok buatan pak Rus. Dari rasa cilok tersebut Lintang tahu penyebab dagangan pak Rus selalu masih banyak. Dari saat itulah ia mulai paham dengan pak Rus, mengapa ia sering pulang terlambat.Setelah kejadian tersebut Lintang tidak penasaran akan pak Rus. Ia hanya berpikir kalau pak Rus adalah orang yang sangat baik meskipun ia kurang ahli memasak.
“Paling tidak ia sudah berusaha keras!; Gumam Lintang suatu ketika.
Suatu ketika saat Lintang sedang kuliah, ia dihubungi teman satu kost. Bahwa terjadi keramaian di sekitar kost mereka. Lintang berpikir kalau itu pasti bukan pak Rus. Karena penasaran, Lintang langsung pulang ketika kuliah sudah selesai. Sampai di sekitar kost, Lintang melihat arena kost di seberang jalan begitu ramai. Saat Lintang bertanya pada salah satu warga, katanya ada penangkapan terhadap pengedar narkoba. Sesaat Lintang lega karena keramaian tersebut bukan di samping kost, yakni tempat pak Rus. Namun sekilas Lintang melihat gerobak cilok pak Rus ada di antara keramaian. Karena penasaran Lintang berbaur dengan keramaian. Betapa kagetnya Lintang ketika melihat pak Rus berada disana, diantara orang-orang penting. Lintang melihat petinggi polisi yang berada di sana sedang mengobrol serius dengan Pak Rus. Setelah Lintang mencari tahu, ternyata pak Rus adalah seorang agen rahasia yang bertugas memata-matai pengedar narkoba di lingkungannya.
Lintang kembali ke kost, masuk kamar dengan rasa tidak percaya. Ternyata pak Rus yang selama ini ia kenal sebagai penjual cilok adalah seorang agen rahasia. Mengetahui kenyataan tentang identitas pak Rus membuat Lintang berpikir kalau kecurigaan dahulu mungkin ada benarnya. Ia berandai-andai jika ia terus curiga mungkin akan mengetahui sejak awal. Tetapi itu hanya dalam pikiran saja, yang jelas ia dan masyarakat lega karena ada pengedar narkoba dilingkungan yang sudah ditangkap. Karena sebelumnya pengedar tersebut juga memiliki kepribadian baik juga, sehingga tidak mudah bagi masyarakat untuk curiga kepadanya.
Lintang :”Sebenarnya aku punya bakat juga jadi agen!” Ucap Lintang pak mas Nyentrik.
Mas Nyentrik :”Heeee…!” Sambil mengernyitkan dahi.

Tinggalkan Balasan