Angkringan yang Bercerita

Coretan Tanpa Bekas

 

Angkringan yang Bercerita

Oleh: Arfianto Wisnugroho

 

Nongkrong merupakan kegiatan yang menyenangkan, Selain sebagai wahana mengisi waktu luang, nongkrong juga dapat membuat rileks. Nongkrong sering dilakukan oleh semua orang dengan berbagai usia dan profesi. Mereka biasa melakukannya di sore atau malam hari. Adapun tempat nongkrong biasanya selalu ramai seperti pinggir jalan, warung, café, dan berbagai tempat lainnya. Sekali duduk untuk nongkrong, seseorang dapat bertahan beberapa-jam. Bahkan sebagian dari mereka dapat melakukannya semalam penuh. Sama seperti mas Nyentrik, pada saat tertentu ia dapat nongkrong selama 8 jam. Jika tidak ada pekerjaan keesokan harinya, ia dapat nongkrong sampai subuh.

Demikian mas Nyentrik menghabiskan waktu ketika sedang senggang, yakni dengan nongkrong. Namun nongkrongnya mas Nyentrik tidak hanya sekedar menghabiskan waktu dengan merokok sambil menikmati kopi. Atau hanya ngobrol tanpa arah dan tujuan sambil menunggu mentari pagi. Setiap nongkrong, mas Nyentrik selalu memiliki tujuan. Entah untuk mengerjakan tugas, mencari data, urusan organisasi mahasiswa/pemuda, membantu teman atau apapun itu. Di manapun ia nongkrong pasti sedang melakukan hal produktif yang terkadang akan sulit bagi orang biasa memahaminya. 

Adapun tempat paling spesial mas Nyentrik adalah angkringan. Sebuah warung sederhana beratapkan deklet berwarna merah merupakan ciri khas angkringan. Jika sebuah teko juga sedang nongkrong diatas anglo dengan bara api memberikan tanda angkringan sudah dibuka. Nasi kucing dengan dengan sambal teri merupakan salah satu favorit mas Nyentrik. Beberapa menu gorengan dan camilan menambah selera makan bagi siapa saja yang mampir. Kesan sederhana angkringan selalu terlihat dari segala sisi. Salah satunya adalah lesehan, tempat mas Nyentrik dapat meluruskan kopi sambil menunggu jahe hangat. 

Kebetulan saat itu mas Nyentrik sudah selesai mengerjakan tugas. Ia hanya akan sedikit melakukan perbaikan lalu mengirimnya ke dosen. Karena suatu hal jaringan internet saat itu tidak begitu lancar. Hal demikian membuat mas Nyentrik harus lebih lama berada di angkringan. Hal tersebut bukan masalah bagi mas Nyentrik, ia dapat menikmati berbagai suasana dengan keadaan yang ada. Kebetulan angkringan saat itu sedang ramai, banyak pengunjung datang dan pergi. Dari keadaan tersebut mas Nyentrik memiliki beberapa cerita yang didapatkan secara tidak sengaja.

Seperti cerita tentang seorang wanita yang dikhianati. Wanita yang tinggal bersama seorang putri karena sang suami kabur bersama pacar lamanya. Karena tidak punya rumah, mereka akhirnya menumpang tinggal di salah satu keluarganya. Untuk memenuhi kebutuhan harian tentu saja ia tidak bisa mengandalkan saudaranya. Sehingga ia kerja serabutan adalah salah satu cara yang bisa dilakukan sebelum ia diterima bekerja disalah satu pabrik kaos kaki. Sungguh kisah yang pilu bagi seorang wanita yang harus membesarkan anak seorang diri. Mas Nyentrik mendengar kisah dari seorang lelaki yang baru saja meninggalkan angkringan.

Kisah tersebut bukan satu-satunya kisah menyedihkan pada hari itu, ada kisah lain dari pasangan muda-mudi di seberang mas Nyentrik. Mereka bercerita tentang seorang anak yatim yang ditipu oleh saudara kandungnya sendiri. Saudara anak itu menjual tanah warisan orang tua mereka. Hasil penjualan tanah habis digunakan untuk berjudi. Tidak hanya itu saja, saudara tersebut juga menjual sepeda motor milik anak yatim tersebut. Begitu menyedihkan sampai-sampai penjudi tersebut melarikan uang saudaranya yang akan digunakan sebagai mahar pernikahan.

Masih ada beberapa cerita menarik yang mas Nyentrik dengar saat itu. Beberapa cerita terkait kesedihan karena disebabkan pihak lain. Ada juga kesedihan karena ketidak mampuan orang bersangkutan. Jika mas Nyentrik menceritakan ulang pasti tidak akan cukup untuk satu atau dua jam. Bagi mas Nyentrik cerita dari orang-orang di angkringan merupakan gambaran dari kisah hidup manusia. Beberapa memiliki kehidupan baik, namun ada juga yang memiliki kehidupan menyedihkan. 

“Begitulah jika sudah berada di angkringan pak Mono.” Ucap mas Nyentrik dengan tenang.

Mas Nyentrik sangat senang mengetahui ada tempat yang namanya angkringan. Disana ada curahan perasaan seseorang. Banyak kesedihan dan juga kesenangan yang muncul. Setiap ada orang datang, ada satu kisah baru yang dapat didengar. Tempat itu seperti sedang bercerita dengan sebenarnya tanpa ada campur tangan orang lain. Karena keadaan seperti itu selalu terjadi disana, mas Nyentrik memberikan nama tempat itu, “Angkringan yang Bercerita.”

Tinggalkan Balasan