
Ibu, How Are You?
Hujan sudah berlalu
Namun aroma kesegaran tanah yang menguar karena rinainya masih menyisakan kisah
Semasa masih bersama merangkai cerita suka dan duka
Ada hadirnya menyapu duka
Membawa selaksa senyum menebar canda
Kini kau merasa sendiri dalam riang tawa
Tiada lagi belahan jiwa yang membujuk mesra saat sunyi menyelimuti
Pundak sandaranpun telah pergi
Elusan hangat tak lagi menghampiri
Ingin kulihat binar matamu
Lengkung manis senyummu seperti dulu kala
Tegarlah dalam sisa senja
Kau tak sendiri, ada kami yang menemani
Jangan teteskan air mata
Kau hanya bergumam lelaki pujaanku telah setia di sana menanti
Ruang kata, 17052019
*puisi ke 11 KMAA
Pernah tayang di sebuah blog