Kidung Renjana Asmaraloka

    gambar dari pixabay

      Kidung Renjana Asmaraloka

      Senja yang tertelan hujan
      Kala mendung menguasai hari
      Tak lagi menampakkan keceriaan
      Andai waktu bisa diputar kembali kala awal kita menyapa
      Tiada yang mengusik sebuah kebersamaan
      Merajut kembali hati yang terkoyak
      Menutup lubang duka yang menganga

      Lalu irama klasik yang bernuansa sayang menghiasi bara kata yang selalu menyala
      Membungkus rindu yang menari-nari manja, mengerlingkan kehangatan asa
      Namun serpihan bayangan menyadarkan sebuah kisah tentang cinta dan harapan yang sepi
      Tersembunyi dalam keping kepalsuan hati

      Lembar-lembar kisah sudah terlukis pada setiap perjalanan musim dan berkelindan dalam dada, bagai kidung asmaraloka
      Bila garis keraguan mulai menyentuh titik kulminasi
      Merisak kepastian akan sebuah rasa
      Kepada semesta kasih, renjana ini akan kutitipkan

      Beranda Kata, 26 09 2021
      *Puisi ke 38 KMAA

Tinggalkan Balasan