Seperti biasa dalam suasana kampung yang masih asli, dimana penduduknya belum banyak bercampur dengan para pendatang, acara kongko kongko alias nolibu sering dilakukan terutama setelah shalat Isya. Masyarakat yang agamis namun belum bisa terlepas dari kebiasaan para orang tua dahulu. Kepercayaan akan adanya kekuatan gaib yang melekat pada para pendahulu memang masih dipegang erat. Sebenarnya penerus anu ntotua ini tidak banyak lagi jumlahnya. Namun demikian tingkat kepercayaan masyarakat masih sangat kuat akan hal itu. Bila hendak turun melakukan sebuah pertandingan, misalnya pertandingan bola antar kampung, maka ritual pelepasan itu selalu ada. Acara itu dipimpin oleh mereka yang dianggap masih menjadi penerus anu ntotua tadi. Believe or not hal iti memang selalu dilakuka.
Pada suatu malam, di teras rumah Rival ada beberapa orang bapak – bapak muda yang berkumpul notangara. Dari dalam Rival memasang kuping sambil menonton televisi di ruang tamu. Volume suara televisi sengaja dikecilkan agar rekaman pembicaraan mereka jelas terdengar. “Iye, maile bongi hau kita ribivi nggarona,” kata seorang dari mereka dalam bahasa Kaili. Artinya “Iya besok malam kita pergi lagi di tepi sungai” Rival mulai menangkap arah pembicaraan mereka. Berarti mereka ada rencana ke tepi sungai pada suatu malam. “Akan kusampaikan info penting ini pada kedua sahabatku agar kami bisa mempersiapkan diri,” kata Rival dalam hati.
Ya, benar saja. Mereka ternyata akan mengadakan sebuah pertandingan bola di kampung ini. Pertandingan itu akan diikuti oleh kesebelasan yang tangguh dan tidak main main dari beberapa kampung di sekitarnya. Menurut alur pembicaraan yang Rival dengar, bahwa mereka akan minta restu pada para pendahulu di tepi sungai. mereka akan berdialog agar acara tersebut berjalan lancar. Yang paling utama adalah kesebelasan tuan rumah bisa menunjukan prestasi.. Para pemain akan diberi bekal. “Wah, bisa seru ini,” Rival langsung berdiri dan menekan tombol off televisi.
catatan:
anu ntotua: ilmu orang tua
nolibu: kumpul untuk berbincang.
Salam Literasi
Astuti,S.Pd, M.Pd.
SMPN 14 Palu -Sulawesi Tengah.