Penulis: Ari Budiyanti

Aku terhenyak dalam diam tak terperi Saat menemui perihnya nyata yang tak terpungkiri Pada titik-titik rindu yang tak bisa berhenti Mengalir bersama hanyutnya aliran air tanpa tepi Menitik lembut pada Selengkapnya

Cemerlang warna kuning menceriakan hati Yang sedang dalam sebuah renung diri Pukul empat jelang senja yang akan segera tiba Mengingatkanku pada pesona serumpun bunga Asa yang seperti sedang terjerat Dalam Selengkapnya

Dari Balik Jendela Berbunga Sebuah hamparan lahan hijau di belakang rumah Penuh aneka bunga dan tanaman melimpah Kamboja yang memberi nuansa misteri Pun warna merah muda bunga lili Merah merekah Selengkapnya

Aku selalu mengenang Bapak tercinta Saat kumenatap pesona indahnya Katanya ini bunga pembawa bahagia Baik ditanam di depan rumah keluarga Serumpun tanaman soka telah bertambah Menjadi tanaman permberi nuansa indah Selengkapnya

Saat aku melangkahkan kaki ke halaman belakang rumah Kudapati pemandangan yang memberi ceria Hati dipenuhi suka cita melimpah Hadirnya sekuntum putih bunga mekar memesona Tanaman kangkung itu telah berbunga Memberikan Selengkapnya

Segenggam tanah lebih sedikit melingkupimu Kala melihat media tumbuhmu pertama kali Lalu mekar bungamu pun hanya satu Saat ku memilihmu menjadi koleksi Merawatmu sepenuh cinta Memupukmu sepenuh rasa Menyiramimu sepenuh Selengkapnya

  Aku sedang menatap alam kecil di depan Saat sepasang mata menangkap keindahan Bunga-bunga kecil nan bermekaran Aneka warja kelopak puspa nan menawan Helaiannya melambai oleh sapaan angin Seolah ingin Selengkapnya

  Aku tersenyum kala mengenang hadirmu Serumpun bunga memberi damai pada insan yang menatapnya Kala terik siang menyengat hingga ke sumsum tulang Bak sebuah penantang kehidupan yang kian memberat Di Selengkapnya

  Aku pernah terdiam di tepian jalan besar Hanya untuk menatap merona merah bunga nan mekar Aku pernah terdiam di jembatan penyeberangan Terkesima oleh kuning tabebuya yang berbunga menawan Sedekat Selengkapnya