Mencari makna sesungguhnya dari cinta sejati amatlah mudah. Ketuk frasa “true love” pada papan kunci komputer pribadi atau layar telepon pintar, lalu tempelkan pada mesin pencari. Maka berderet situs akan menjelaskan batasan-batasan cinta sejati di antara pasangan.
Meringkasnya, terdapat beberapa tanda bahwa pasangan Anda merupakan cinta sejati:
- Merasa nyaman, aman, dan percaya diri ketika berada di dekatnya. Tidak ada keraguan pun kecemasan atas cinta sejati.
- Tiada kehendak untuk mencari kekasih selain pasangan sendiri.
- Di antara pasangan terjalin hubungan fisik dan emosional yang utuh. Lama-kelamaan, muncul kesamaan nilai-nilai yang membuat satu sama lain saling membutuhkan.
- Selalu bersyukur, telah diberikan pasangan untuk hubungan sampai nanti.
- Semua hal berlangsung dalam suasana keterbukaan, tidak ada cemburu berlebihan, dan saling percaya. Pokoknya, satu sama lain ingin membahagiakan pasangannya.
- Pada praktiknya, pasangan yang dilingkari cinta sejati melakukan banyak hal secara bersama, saling menguatkan, dan melakukan berbagai kebaikan kepada sesama maupun alam.
Kurang lebih begitu makna cinta sejati. Melingkupi pasangan, dengan harapan hubungan akan langgeng sehidup semati sampai nanti.
Teorinya begitu. Pada kenyataannya, terdengar pasangan yang ingin memiliki cinta sejati, tetapi usia hubungan hanya “sehari”.
Bahkan bagi sebagian pasangan, cinta sejati hanya mimpi. Hubungan cinta diwarnai dengan pertengkaran, egoisme, hingga perpisahan.
Tidak sulit menemukan berita tentang pasangan, apakah mereka masih pacaran atau sudah menikah, yang bertengkar hingga saling menjelekkan di media sosial. Belum lagi cerita perselingkuhan, perceraian, cemburu buta yang berujung kepada pembunuhan, dan sebagainya.
Melalui kacamata sehari-hari, terlihat pasangan yang jalan sendiri-sendiri. Satu pihak piknik dengan teman-temannya, sebelahnya sedang bersantai di kafe bersama kelompoknya.
Tidak hanya pada pasangan baru sekian tahun menikah, tetapi juga terjadi pada suami istri yang sudah berumah tangga hampir setengah abad.
Masing-masing memiliki kesibukan. Kalau terkait kesibukan kerja, masih wajar dan dapat dimaklumi. Mereka lebih kerap memanfaatkan waktu dengan dunia masing-masing, yang seharusnya bisa dijalani secara bersama.
Maka di dalam pikiran timbul pertanyaan, masih adakah pasangan pada masa kini yang lebih mengindahkan cinta sejati daripada kepentingan pribadi?
Keraguan perlahan terkikis, ketika mengenal sesosok penulis aktif di Kompasiana. Kompasianer of the Year 2014 itu bersama istrinya merupakan penulis-penulis energik.
Usia mereka tidak muda, sekitar 80-an tahun, tetapi semangat menulis di blog keroyokan milik Kompas Gramedia Group itu membuat malu mereka yang lebih muda.
Ciri khas yang sangat menyenangkan adalah, mereka menyempatkan berkunjung ke artikel penulis lain. Memberikan penilaian (rating) dan menyapa.
Umumnya tulisan mereka singkat, padat, dan sarat dengan kisah-kisah pengalaman hidup. Artikel-artikel yang memberikan gambaran, semangat, dan pelajaran hidup.
Pelajaran hidup yang sesungguhnya, bukan sekadar teori tanpa sempat mengalaminya. Pelajaran hidup yang diperoleh dari University of Life, satu dunia pembelajaran paling lengkap paling tinggi daripada jenjang pendidikan tinggi mana pun.
Pasangan cinta sejati itu telah mengalami segala perikehidupan secara paripurna. Lengkap. Komplit. Dari mulai penderitaan tanpa batas hingga kesejahteraan yang selalu dijalani bersama.
Pasangan yang tak terpisahkan. Dua anak manusia yang mewujudkan komitmen saling mendukung pasangan dalam keadaan apa pun, baik dalam keadaan susah maupun mudah. Sengsara maupun bahagia. Duka maupun suka.
Pertemuan pada Sabtu 22 Agustus 2022 pagi di Nasional RI, Jakarta Pusat, telah memberikan kesan sangat mendalam. Untuk pertama kalinya bertemu muka dengan pasangan yang dilingkungi oleh cinta sejati.
Pasangan yang sengaja terbang dari Western Australia itu merupakan sosok bersahabat, ramah, dan pehuh kehangatan menyambut. Tiada sekat sosial, ekonomi, apalagi derajat. Tidak ada. Hanya ketulusan yang tampak di dalam pertemuan singkat tersebut.
Tahun depan, Minggu 2 Februari 2025, pasangan yang selalu bersama akan datang lagi ke Jakarta. Menuju Gedung Perpunas untuk peluncuran buku dan melaksanan acara syukuran 60 tahun pernikahan.
Ya! Merayakan 60 tahun kebersamaan pasangan tersebut dalam mahligai rumah tangga. Diamond Wedding Anniversary.
Sebuah rentang waktu panjang yang menyiratkan teguhnya jalinan cinta sejati dalam arti sebenarnya cinta sejati. Bukan hanya teori.
Kisah nyata kehidupan cinta sejati Bapak Tjiptadinata Effendi dan Ibu Roselina Tjiptadinata. Pasangan cinta sejati yang terbukti telah menempuh hujan badai pernikahan hingga hidup bahagia bersama, sejak tanggal 2 Januari 1965.
Kisah nyata cinta sejati Bapak Tjiptadinata Effendi dan Ibu Roselina Tjiptadinata dalam buku-buku yang telah dan akan melewati launching, serta tulisan-tulisan beliau di https://www.kompasiana.com/roselinatjiptadinata dan https://www.kompasiana.com/tjiptadinataeffendi21may43
Selamat kepada Bapak Tjiptadinata Effendi dan Ibu Roselina Tjiptadinata yang akan merayakan Diamond Wedding Anniversary, 60 tahun usia pernikahan.***
Selamat malam Pak Budi Susilo.Terima kasih tak terhingga untuk Kado ultah pernikahan kami yang ke 60 tahun dalam bentuk artikel. Kami berdua terharu membaca tulisan ini
Semoga selalu dalam lindungan Tuhan bersama keluarga tercinta
Salam hangat dari kami berdua di musim dingin di Australia
Selamat malam, Pak Tjipta.
Semoga berkenan dengan kado sederhana ini yang dibuat atas cinta kami kepada Pak Tjipta dan Bu Roselina.
Salam hangat kembali dari Kota Bogor yang sedang gerimis.
Semoga selalu dalam lindungan Tuhan.
Luar biasa, Mas Budi. Kisah cinta kasih Pak Tjipta dan Bu Lina. Wedding Diamond.
Salaman
Diamond Wedding
Contoh nyata wujud cinta sejati