Anda suka tantangan? Jika suka, anda akan terima tantangan dari Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan ( YPTD ) tahun depan. Sebab, tantangan menulis selama 40 hari sudah mencapai finish tepat hari ini, 30 September 2021. Saya dan 79 orang lainnya menerima tantangan episode 1 sejak akhir Agustus lalu. Sebenarnya masih ada juga yang mendaftar, tapi berhubung karena satu dan lain hal, kuota dibatasi sampai 80 orang saja.
Awal mengikuti tantangan tersebut, saya sempat berpikir, apa sajakah yang bisa saya tulis selama 40 hari? . Apakah ada ide supaya tulisan tidak garing?. Tapi semua pikiran-pikiran yang melemahkan semangat saya abaikan, sebab saya yakin, sesuai tema Karena Menulis Aku Ada ( KMAA ), ide akan datang darimana saja.
Sampai hari kedua saya belum menorehkan sebaris kalimatpun. Ketika mulai membuka laptop, bingung mau menuliskan apa, judulkah atau langsung alinea pertama. Hari ketiga ternyata ada kegiatan lain yang juga harus diikuti, akhirnya menyerah, mulailah menulis kata demi kata. Untuk tulisan lewat even ini, saya rencanakan terbagi atas tiga komponen, yakni masa berkenalan dengan literasi, tentang kepenulisan dan kegiatan lainnya, serta berita- berita yang sedang tren seputar pendidikan dan literasi.
Ketika mood sedang baik, dalam satu hari, dua tulisan bisa rampung. Namun kembali ketika badmood, tampilan word kosong melompong hingga kembali ditutup. Pertengahan Agustus saya diamanahi menjadi nara sumber penyusunan RPP di SMP Muhammadiyah 24 Aekkanopan. Sepekan kemudian menyusul agenda Literasi Nusantara dengan tema Legenda Batu Gantung. Artinya, mau tidak mau saya harus berkejaran dengan deadline yang sudah disepakati ( Bahkan kadang ada agenda mendadak ).
Sadar atau tidak, hampir segala urusan kita lakukan dengan sedikit pemaksaan pada diri sendiri. Misalnya malam ini Mbak A’am Nurhasanah masih berjibaku untuk tuntaskan tulisan jelang injury time. Saya yakin mbak A’am akan berhasil menaklukkan tantangan menulis 40 hari ala YPTD, walau dengan terpaksa melakukan skala prioritas.
Jika tidak ada tantangan, maka kegiatan kita akan datar-datar saja, ibarat jalan mulus tanpa lobang bahkan tanpa tikungan. Demikian halnya dengan hidup dan kehidupan yang telah kita lakoni sekian lama. Sebagai seorang istri/suami, tentulah ada tantangan berinteraksi dengan pasangan, mertua, ipar, bahkan dengan orang tua dan saudara kandung. Artinya, tantangan harus dihadapi, supaya kita bisa menakar sejauh mana perjuangan kita terhadap sesuatu.
Sesuai saran dari ayahanda Thamrin Dahlan, sebaiknya untuk tulisan pamungkas memuat kisah dibalik tantangan 40 hari menulis. Maka malam ini, saya melihat wag sangat ramai, penuh warna. Ada yang sudah finish, bahkan sudah kelar ISBN, sebagian kecil masih mengejar target pukul 24.00 Wib.
Semoga para pejuang literasi malam ini diberi kelancaran dan kemudahan oleh Allah SWT untuk menuntaskan jejak langkah menggapai angka 40. Secara khusus ijinkanlah saya menyampaikan terimakasih kepada ayah literasi kami, Bapak Thamrin Dahlan, untuk segala motivasi, bimbingan, dan amal jariyah yang beliau ikhlaskan untuk pejuang literasi di rumah besar YPTD.
Terimakasih juga buat Ito kami, Mas Ajinataha, untuk disain-disain cover yang sungguh menawan. Semoga ide ayahanda Thamrin Dahlan yang mengapresiasi Mas Ajinatha sebagai pencetak rekor MURI untuk kategori disain cover terbanyak segera terwujud. Akhirnya selamat untuk seluruh sahabat YPTD atas tantangan yang telah kita taklukkan bersama. Karena Menulis Aku Ada ( KMAA ), dibawah panji-panji YPTD mencapai garis finish. Salam literasi dari bumi Kualuh, basimpul kuat babontuk elok.
KMAA ( 41 ),