PETUAH SAHAJA SANG FAKIR
TANTANGAN KMAB-YPTD
TULISAN KE-9
Setiap anak yang lahir tidak lepas dari namanya tidur di dalam ayun. Mak-mak Aceh selalu menidurkan buah hatinya dalam ayunan dengan dilantunkan sastra lisan yaitu dodaidi. Syair dodaidi pertama kali diperkirakan mulai ada sejak masa era perang Belanda di Aceh yg di mulai sejak 1873 M. Dodaidi merupakan ciri khas tradisi di Aceh yang sangat kental hingga sekarang. Lantunan doda idi sangat bervariasi mulai dari sholawat, hikayat, syair dan sebagainya.
Hadis nabi SAW
أُطْلُبُ الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ إِلَى اللَّحْْدِ (رواه مسلم)
Artinya, “Carilah ilmu itu sejak dari ayunan sampai masuk ke liang lahat”(HR. Muslim)
Mayoritas orang Aceh zaman dahulu sudah memberikan ilmu kepada anaknya sejak dari ayunan sesuai dengan hadis Nabi tersebut.
Mak-mak Aceh memberikan ilmu kepada buah hatinya cara mengenal Allah dan sebagainya melalui dodaidi. Walaupun terkadang ada yang buta huruf, namun tidak lepas dari lantunan yang dapat membentuk karakter setiap anak Aceh.
Dahulu di rumah Aceh berbentuk panggung, di bawahnya diikat ayunan dengan kain batik dan pakai kayu sebagai penjepit, dengan merdunya mak-mak Aceh melantunkannya dengan menyangkut kain batik di atas kepalanya baik siang hari maupun malam hari, baik saat melakukan aktivitas manyum tika (mengayam Tikar), memasak nasi, dll, maupun sambil istirahat ketika menidurkan anaknya dalam ayunan selalu melantunkan syair-syair yg mengandung ilmu pengetahuan, anaknya bisa tertidur lelap dan aktivitasnya pun dapat terselesaikan.
Ini sepenggal dodaidi khas Aceh:
Lailahaillallah kalimah Taibah beukai tamate ta hudep ngen chahya nabi, ta mate ngen janji Allah
(Lailahaillallah kalimah Taibah bekal mati, hidup dengan cahaya nabi, mati dengan janji Allah). Makna dari kalimah thaibah beukai tamate adalah kalimah yg akan menjadi bekal ketika kita meninggal, maka bekal itu harus kita cari semasa masih hidup. Adapun untuk mendapatkan bekal tersebut kita harus taat dan patuh terhadap perintah Allah dengan hati yang ikhlas. Maka dari taat kepada Allah kita insya Allah kita bisa mengucapkan kalimah syahadat waktu meninggal (meninggal dalam Husnul khatimah). Makna dari hidup dengan cahaya nabi yaitu dalam kehidupan ini kita harus selalu disinari dgn cahaya sunnatullah. Makna mati dengan janji Allah adalah setiap manusia sudah ada ketentuan ajal masing-masing, kapan dan dengan sebab apa kita meninggal, sebab sakit dan lain-lain.
Setiap bait- bait syair dodaidi orang Aceh mengandung makna agama yang sangat kental dan kuat, sebagai bentuk mengenal ma’rifatullah kepada anaknya mulai dari ayunan. Mak-mak Aceh sangat fasih melantunkannya agar anak-anaknya kelak menjadi anak yang Sholeh dan sholehah.
Kehidupan orang Aceh dahulu sangat berpegang kepada tradisi warisan nenek moyang yang tidak bertentangan dengan syariat Islam. Mereka mencoba memberikan yang terbaik buat buah hatinya, dgn harapan anak-anaknya kelak juga bisa mewarisi tradisi-tradisi yg telah mereka ajarkan.
Manfaat dari dodaidi yaitu:
- Bisa membentuk anak mengenal ilmu agama
- Bisa membentuk anak bersikap sosial kepada setiap orang
- Bisa membentuk anak menjadi jiwa yang tangguh
- Bisa membentuk anak menjadi anak yang jujur
- Bisa membentuk anak menjadi berakhlak mulia dan sebagainya.
Seperti itulah mak-mak Aceh memberi ilmu kepada buah hatinya melalui dodaidi. Tidak ada kata menyerah bagi mereka semua. Dengan giatnya memberikan yang terbaik buat buah hati dari lantunan dan petuah yang membentuk pribadi anak menjadi anak yang bernuansa islami.