MENU CITA RASA CINTA OMJAY

Terbaru21 Dilihat

MENU CITA RASA CINTA

 

Wah menu makan pagi atau siang ya. Jadi lapar liat poto makanan yang diposting Omjay. Ada kejahilan dibalut tantangan booster menukil urat saraf pikiran menggaruk daya cipta menulis.

Kok kejahilan ya?. Maaf ya Omjay hanya sekedar bermain kata saja supaya tampak dibaca bikin gatal dikit.

Namanya tantangan memang perlu energi dan motivasi mempersiapakn segala amunisi daya cipta dengan harapan datang pada garis finish untaian cerita.

Dalam menulis ini memang cara yang ampuh untuk merangsang nafsu birahi menulis. Ciaaaat Napsu birahi, hayoo jangan negatif pikirannya. Hup positif ya.

Jadi ingat guru SD saya dulu namanya Ibu Sujiyati Asli Yogyakarta. Beliau rajin menantang murid-muridnya untuk membaca cepat. Alhasil saya selalu terdepan. Terimakasih ibu guruku, do’a yang terbaik kupanjatkan untukmu.

Menu sederhana nampak dalam poto, tetapi saya yakin hotel Bintang Lima pun kalah sama menu tersebut.

Maaf ya boss Hotel Bintang Lima. Bukan maksud negatif tapi hanya sekedar berimprovisasi daya cipta saja. Semoga pembaca bukan pemilik hotel.

Sederhana itu bukan berarti tidak bernilai dan tidak memiliki cita rasa tinggi. Berani saya bilang seperti itu, karena menu yang disajikan pasti Spesial.

Spesial doang, spesial apanya?. Nih saya kasih tahu yah. Siapa yang masaknya? Pasti Istri tercinta, darimana keahlian meracik bumbu masakannya hingga tampak menggoda. Pasti dari Ibunda tercinta sang Mitoha orang sunda bilang.

Lantas memasak tampak Spesial buat siapa?. Tentu buat Suami dan Anak Tercinta dan bapak-bapak harus mengapresiasi dan mengharagai atas perjuangan memasak kekasih hati kita.

Ah tidak sepuitis itu juga kali?. Barangkali terpikir seperti itu ya, betul tidak?.

Seandainya masakannya tidak enak nampak terasa asin atau apalah namanya. Harus tetap diapresiasi, kenapa demikian kasihan anak Mitoha sudah berjuang bersusah payah menyajikan yang terbaik buat kekasih tercinta.

Tapi saya yakin pembaca yang baik hati, jago semua masaknya ya, tapi bukan masakan dapet beli diwarteg ya. Karena insting bapak-bapak pasti lebih peka.

Masakan orang lain tuh dilidah bapak-bapak ibarat punya hati diluar rumah alias Bebene kata orang sunda Lebak banten. Diumpetin juga pasti ujung-ujungnya ketahuan juga ya.

Lantas apakah menunya harus seperti ala kebarat-baratan. So jangan lah, pepatah mengatakan Lain Ladang Lain belalang.

Lidah nasi dan sambel gak bakalan cocok dikasih Spageti atau apalah namanya. Menu produk Nasional lebih oke dan terjangkau. Cintailah produk petani kita. Ya dikit-dikit nyerempet menu kebarat-baratan bolehlah asal bagi-bagi ya.Haha.

Apalagi bila ditelisik ornamen dalam poto, memiliki cita daya kreasi seni memasak tingkat lokal. Bahan lauk-pauk sederhana tetapi memiliki kandungan manfaat luar biasa.

Membeli bahannya banyak diwarung tetangga. Tidak perlu pake ATM atau ke Mall, cukup melangkah dan menunggu pedagangnya lewat. Menu masakan siap saji tersedia.

Tentangga yang jual makin kaya, kita terpuaskan kenyang dan menyehatkan.

Selamat makan, selamat masak.

Salam Literasi 2021.

 

Tinggalkan Balasan

2 komentar